Fourteen

1K 147 12
                                    

Setelah kejadian mencolek dagu si kocheng, kini Limario terduduk di sofa ruangan Rose sambil dahi dan
sudut mulutnya dikompres es batu oleh asisten si blonde.

"Dia manusia atau samson sih. Kuat bener" keluh Lim.

"Ya elu main colek-colek aja. Emang Jennie tu sabun colek." Kesal Rose.

'rasain lu kadal buntung' batinnya.

Ceritanya, si J memukul Lim setelah dagunya dicolek secara tiba-tiba. Secara Jennie kan belum pernah pacaran seumur hidupnya. Jadi dia gak biasa disentuh seperti tadi. Setelah Ia memukul Lim, Ia lantas berjalan keluar dari kantor. Meninggalkan Lim yang meringis kesakitan.

Pria keturunan Thai itu masih tak percaya. Bayangkan saja perbandingan ukuran badannya dan Jennie itu beda jauh. Tapi gadis mungil itu dengan santainya
membuat babak belur seorang Limario Manoban.

"Kenapa gak bilang sih kalo dia galak?"

"lu gak nanya"

Lim merengek kembali. "Huah turun dah standar kegantengan gua kalo gini"

"Jan sok kegantengan lu, stik es krim." Ledek Rose.

Lim menyebikkan bibirnya mendengar ledekan sahabatnya itu. "Bukan sok. Kenyataan itu je, gak boleh nyangkal lo. Seorang Limario Manoban memang terlahir ganteng" ucap Lim denga sombongnya.

"Ganteng doang suka mainin cewek" ledek Rose lagi.

"Hah. Dari pada elu. Ganteng doang tapi duda buntut satu." Balas Lim.

'si anj-!'

"sialan lo!" Rose melempar bantal sofa pas di muka si lempeng. Empunya malah terkekeh melihat muka masam
sahabatnya.

"AWSSHH perih mbaaak" pekik Lim saat asisten Rose (Mina) yang mengobatinya menekan wajahnya terlalu kuat.

"Maaf mas Lim, tapi mas Lim tuh banyak bacot. Bisa tolong diam gak?" Judes Mina.

Lim mendelik tak percaya, kantor sahabatnya ini penuh dengan wanita-wanita galak seperti mereka.

"Jeh, kantor lo banyak wanita macam singa"

"Itu supaya para wanita di kantor gue gak jadi korban cowok macam lo." Cetus Rose.

Lim menatap sinis Rose yang sedang
menatapnya dengan tatapan mengejek.

*

Di tempat lain, Jennie sedang menunggu seseorang di sebuah kafe masih disekitar kantor sang bos.
Sudah 15 menit ia menunggu tapi orang yang ditunggu tak kunjung
datang.

'kemana sih tuh orang. Katanya mau ketemu tapi gak dateng-dateng' kesal Jennie dalam hati.

Tak lama, pintu kafe terbuka dan menampilkan seseorang yang tengah berjalan menuju mejanya. Orang itu
langsung menyambar minuman Jennie dan meminumnya dengan rakus.

Jennie mendengus kesal. "Lo dari mana aja sih. Gua nungguin ampe lumutan ege."

"Sorry sorry. Gue ada keperluan di panti tadi."

Wajah Jennie berubah khawatir.
"Di panti baik-baik aja kan?"

"Hmm. Semuanya baik-baik aja kok." Wanita yang ditemui Jennie ini adalah Bang Yerin (Seol In-ah), salah satu pengurus panti tempat ia dibesarkan.

" Wanita yang ditemui Jennie ini adalah Bang Yerin (Seol In-ah), salah satu pengurus panti tempat ia dibesarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah gak ada yang nyari gue lagi kan?" tanya Jennie setengah berbisik.

"Oh. Kemarin dia dateng terus desak bunda Chaerin buat ngaku. Tapi bunda Chaerin gak mau ngaku. Sampai ribut-ribut loh, gue aja kaget" ujar kak Yerin dengan wajah dibuat-buat.

"Hmm. Tapi bunda gak papa kan kak?"

"Dia baik-baik aja. Lo kenapa sih gak mau ketemu sama mereka? Kayaknya mereka cuma orang suruhan deh. Kasian juga orang tua lo jen. Mereka kan pengen ketemu sama lo." Ujar kak Yerin lembut.

Jennie mengangguk, ia juga sepemikiran dengan kak Yerin. Tapi jika itu benar, maka orang tuanya
kemungkinan adalah orang besar.

Jennie menghela nafasnya. "Gue gak sanggup ketemu sama orang yang tega buang gue di depan pintu panti kak. Lagian kenapa harus orang lain yang nyariin gue? Kenapa bukan mereka langsung?"

Belakangan ini, Jennie memang sering dicari oleh orang-orang berpakaian seperti bodyguards dengan alasan Jennie adalah anak bos mereka. Tentu saja Jennie tidak langsung percaya dan meminta semua petinggi
di panti diam dan tertutup masalah Jennie dan latar belakangnya.

"Tapi mungkin aja mereka udah nyesel pernah buang lo dan berusaha nyari lo buat perbaikin semunya." Ucap Yerin, mencoba memperbaiki suasana.

"Gue belum siap kak." (Buat nemuin mereka) seketika air mata Jennie pun luruh.

Dibalik sikap tegarnya, ada pula sisi Jennie yang sangat rapuh akibat perbuatan orangtua kandungnya.

Kak Yerin sontak mendekap Jennie dalam pelukannya dan menepuk-nepuk punggungnya pelan.

"Sshh. Udah jangan nangis. kami semua di panti bakalan ngerahasiain latar belakang lo. Tenang aja, jen."

"Makasih yah kak." Ujar Jennie sembari terisak.

"sans"

"Btw lu sekarang mau kemana?"

"Hmm? Gue disini aja. Gue mau nungguin pacar gue" jawab Yerin dengan senyuman sumringah.

"Pacar baru lagi?" tanya Jennie dan diangguki oleh Yerin.

Jennie terkekeh pelan.
"Gue juga mau nungguin pacar lo deh. Gue mau liat modelan pacar baru lo ini." Godanya.

"Ya pastinya kayak manusia seperti pada umumnya. Kalo mukanya kaya goblin mana mungkin mau gue, jen." Ucap Yerin sambil tertawa.

"Capek gue ngomong sama lo"

Mereka mengakhiri perbincangan mereka dengan kekehan ringan. Tak lama seseorang datang dan
memanggil nama Yerin.

 Tak lama seseorang datang danmemanggil nama Yerin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yerin-ah, sorry yah telat. Tadi ada meeting" ucap lelaki itu sambil mencium puncuk kepala Yerin.

Jennie yang melihat pemandangan 'uwu' itu hanya bisa menjerit
dalam hati.

'Ya lord Jennie juga pengen punya pacar' jerit Jennie dalam hati.

"it's okay bee. Gak telat-telat banget kok. Ini juga aku ditemenin sahabat aku. Jen, ini pacar baru gue namanya Minkyu. Sayang, ini Jennie dan Jennie ini minkyu." Yerin memperkenalkan mereka satu sama
lain.

Minkyu berjabat tangan dengan Jennie sambil menatapnya lekat. Dan alangkah terkejutnya Ia saat melihat wajah serta ekspresi gadis itu yang sangat mirip dengan ibunya. Minkyu membeku sesaat kala Jennie tersenyum.

Sedangkan Jennie yang ditatap pun merasa kikuk dan segera mengkode kak Yerin agar segera menyadarkan pacarnya.

"Bee jangan diliatin gitu ih, Jennie nya risih tuh," omel Yerin ke pacarnya.

"Oh-ehh. Hai Jen, kenalin gue Kim Minkyu."

"Jennie" balas Jennie masih memperlihatkan gummy smile-nya.

"Senyum kamu mirip mama saya"

"eh"








Tbc

Hmm kira-kira apa hubungan Minkyu denga Jennie?
Tunggu lanjutannya yah
Loph yaaa 😘🖤💗

Be my Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang