Eight

1.8K 97 0
                                    

Hai gimana kabarnya hari ini
Semoga baik baik aja ya ges kalian

Lanjoutt yuk💚♥️



                                 ^^^^^

"Gimana mau kan." Mereka berdua pun akhirnya tidak ada pilihan lain dan akhirnya menganggukkan kepala menyetujui tawaran jaemin

"Iya Tante kita mau."ucap mereka bersamaan

"Oke deh Tante masak dulu kalian ngobrol ngobrol aj dulu." Ucap jaemin kemudian dan diangguki oleh mereka setelahnya melangkahkan kakinya menuju dapur.

Meraka bertiga pun berbincang bincang seru membicarakan hal hal random yang mereka lihat diperjalanan menuju kemari sembari menati waktu makan malam. Entahlah tujuan awal mereka mungkin akan di tunda untuk hari ini terlebih dahulu.



At kitchen

"Na,kamu kenapa." Tanya haechan bingung karena sendari tadi jaemin hanya diam dan memandang kosong apa yang sedang dikerjakannya.

Tidak biasanya jaemin seperti ini, biasanya dia akan heboh sendiri ketika melakukan kegiata yang dia sukai terutama memasak.

" Eh nggak papa kok Chan." Jawab jaemin tersenyum sambil melanjutkan pekerjaannya.

" Jangan bohong kamu Na."

Jaemin yang merasa haechan tidak bisa dibohongi pun akhirnya menceritakan apa yang dialaminya.

" Tadi aku keruang tamu karena teriakan chenle yang bilang kalau belanjaanku sudah datang aku pun datang menghampiri mereka tetapi satu dari dua orang itu wajahnya sangat persis seperti wajah jeno ketika remaja dulu." Jelas jaemin sendu sembari mengingat wajah anak tadi.

Haechan yang mendengarnya pun sama terkejutnya dengan jaemin " Jangan jangan itu anakmu na." Ujar spontan haechan."kan anakmu dulu muka anakmu jiplakan Jeno banget na."

Jaemin yang mendengarnya pun kesal sendiri karena haechan mengatakan anaknya hanya mirip Jeno saja padahalkan jaemin juga nyumbang buat anaknya walaupun pipi chubynya aja si:(

"Tapi bisa jadi juga sih nanti aku ngomong sama Jeno pas dia udah pulang nanti kebetulan aku tadi ngajak dia sama temennya makan disini." Ucap jaemin

"Nah bener itu biar Jeno juga tahu." Ucap haechan bersungut sungut

Jaemin yg melihatnya pun terkekeh dan melanjutkan acara masaknya dibantu oleh haechan.



Kembali ke mereka bertiga.


"Hahaha...... anjir terus tu orangnya gimana." Tanya chenle sembari tertawa mendengar cerita dari hyunjin dan jisung. Ya mereka sendari tadi memang membicarakan hal hal random yang membuat ruang tamu didominasi oleh suara ketiga makhluk itu.

" Ya nggak tahu." Jawab hyunjin. Jisung sendari tadi menyimak dan sesekali menimpalinya pun sama sama menghentikan bahunya


Drtt...Drttt...


"Ehh ibuku nelfon nih abang angkat dulu ya." Ucap hyunjin sembari menjauh dari keduanya.

Dan sekarang hanya ada jisung dan chenle diruangan itu yang sama sama terdiam ketika hyunjin mengangkat telephonenya

"Ehh iya jisung kamu nginep ya diruamah aku. Papah Sama mamahku mau pergi keluar kota." Ucap chenle kemudian ketika menyadari rencananya sore tadi

Jisung yang sendari tadi memperhatikan hyunjin yang agak jauh darinya pun menoleh kaget kepada chenle." Eh Le. Kenapa harus aku kan disini ada banyak orang." Ucap jisung bingung pasalnya disini sangat banyak orang berlalu lalang tidak mungkin rumah ini sepi bahkan ketika pemilik rumah tidak berada dirumah pun rumah ini akan tetap ramai

"Iiihhh jisung nginep ya please biar gua ada temennya, gua emang nggk pulang kerumah karena nggak dibolehin ortu, please ya" ucap chenle memohon dengan tatapan imutny

Jisung yang hendak menolak pun seketika tidak tega melihat wajah memohon chenle kepadanya. " hahh... baiklah." Jawab jisung pasrah.

"Yeyy makasih jisung."riang chenle

" Ehh... Abang pulang duluan yah ibu Abang nyuruh pulang soalnya ada sepupu kerumah." Ucap hyunjin ketika kepada keduanya.

"Lahh bang terus aku disini sendiri gitu." Ucap jisung jengkel kepada temennya itu. Dia yang ngajak gua yang ditinggal. gitu mungkin pikir jisung.

Hyunjin yang tidak enak dengan jisung pun terkekeh sembari menggaruk kepalanya.
",Ya gimana ya sung Abang juga nggak tahu bakal gini." Lanjut hyunjin sembari terkekeh tidak enak.

"Hah... iya dah bang." Pasrahnya. Dia kini sendirian disini bersama keluarga chenle .

"Oke Abang pulang dulu hati hati ya nanti kalo pulang , oh ya Chenle titip salam ya buat Tante kamu dan maaf nggak bisa makan disini " ucap hyunjin kepada Jisung dan chenle

Chenle pun mengangguk sembari memberi jempolnya pertanda setuju."oke bang, hati hati bang dijalan."

"Oke bye bye semuanya. Muachh." Pamit hyunjin sembari melangkahkan kakinya keluar rumah tidak lupa dengan ciuman jarak jauh andalannya yang dibalas tatapan julid oleh keduanya.

" aneh banget Abang lu sung." Ucap chenle sambil terkekeh.

"Buat lu aja Le."

Mereka terus berbincang tanpa menyadari seseorang yang lebih tua telah sampai dan menghampiri mereka

" Seru banget kayaknya sampe nggak nyadar papah sama om jeno pulang." Ucap Mark kepada keduanya yang belum sadar keberadaan mereka

Sontak chenle dsna jisung pun seketika menoleh ke arah keduanya sambil menyengir

" Heee maaf pah om nggk liat." Ucap chenle dengan wajah watadosnya

"Eh iya om maaf kita nggak liat."

" Eh jisung kamu nanti nginep disini ya nemenin chenle soalnya om sama mamahnya chenle mau ke luar kota ada pekerjaan." Pinta Mark yang diangguki oleh jisung.

Mereka pun melanjutka berbincang bincang seru sembari menunggu waktu makan malam. Ah lebih tepatnya bertiga Mark,jisung,chenle yang asik sendiri sedangkan Jeno hanya membalas sekiranya saja.

Jeno memang orang yang sulit bergaul dibandingkan kakaknya maka dari itu dia tidak terlalu menimpali cerita mereka. Juga karena Jeno yang sendari tadi melihat ke arah jisung dengan tatapan sendu ia rindu kepada anaknya yang entah dimana. Dan entah kenapa ketika Jeno melihat jisung seperti ada ikatan sendiri dengan anak itu.

" Jen... Jeno." Ucap Mark yang sendari tadi menaggil adik kembarnya.

"Ehh iya kenapa."jawabnya kemudian

"Lo kenapa.?"

"Ahh nggak papa kok. Ohh ya om ke kamar dulu ya mau bersih bersih, duluan bang." Pamit Jeno kepada ketiganya.dan diangguki oleh mereka

Sesampainya dikamar dia melihat istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut yang basah bisa dipastikan istrinya baru saja keramas. Jeno pun menghampiri istrinya dan memeluknya sembari meletakkan kepalanya di bahu sang istri

"Na kenapa temen Chenle mukanya sangat mirip denganku." Ucap lirih Jeno yang masih bisa didengar oleh jaemin

Jaemin yang mendengarnya pun tersenyum dan membalas pelukan suaminya." Aku juga sama Jen ngrasa temennya chenle mirip sama kamu dan nama dia pun sama seperti anak kita yang hilang dulu." Jelasnya sendu

Jeno yang mendengarnya seketika melepas pelukannya." Maksudmu anak itu bernama Lee Jisung?"ucap Jeno memastikan dan diangguki oleh jaemin

"Ya nama mereka Sama Lee Jisung "jawab jaemin

"Apakah dia karyawan bang renjun?" tanyanya sekali lagi. Dan juga diangguki oleh jaemin

"Ya dia salah satu karyawan renjun."

















Makasih banget loh buat kalian yang udah mau baca cerita acakadul aku. Juga makasih yang udah mau nyempetin buat ngevote

lop banget deh sekebon💚❤️

Lanjoutt ngak nih???

Lee JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang