Twenty

628 84 8
                                    


Hai guys  i'am backkk
So happy reading👋💚








;)











Masion J's Lee



Pagi hari tiba, matahari telah menunjukkan atensinya di langit bagian timur untuk menyinari kegelapan di dunia. Asekkk

Begitupun dengan pemuda yang masih saja asik terlelap disana walau cahaya matahari telah mulai beranjak naik. Bukannya terbangun pemuda itu malah semakin menaikkan selimutnya menutupi seluruh tubuhnya agar tidak terkena sinar matahari yg menyelinap masuk kedalam. Sepertinya dia lupa dengan rencana kemarin.



Ceklek



Terlihat seseorang yang lebih tua masuk kedalam kamar untuk membangunkan remaja yg masih saja terbungkus selimut disana.

Tapi belum sempat masuk sepenuhnya ia malah dibuat heran dan terkejut melihat gaya tidurnya itu. Memang sudah biasa tapi entah kenapa ia selalu terkejut dengan gaya tidurnya yg entah sudah tak berbentuk itu.

" Astaga anak ini, kenapa dia selalu saja tertidur dengan posisi aneh seperti ini." Ucapany heran sambil memunguti bantal bantal yg berjatuhan sebelum ia membangunkan anaknya itu.

Bagaimana dia tidak heran? Liatlah posisi tidur jisung yang sangat amat fantastis. Kepalanya jatuh berada di ranjang bagian kaki, selimut yg hanya menutupi wajah, tangan terbentang lebar, dan bantal yg entah dimana karena sudah semuanya terlempar kebawah.

" Jie, bangun hey ini kepalamu yang benar jangan seperti ini, nanti lehermu bisa sakit." Ucap jaemin sambil mengangkat kepala anaknya agar tidak terjatuh kebawah.

Jisung yang mendengar suara bunanya pun menggeram lirih dan mulai membuka matanya sebelum dia duduk dan mengumpulkan nyawa.

Sembari mengumpulkan nyawa dia hanya terfokus melihat bunanya yg memungut barang barang yg terjatuh karena ulahnya tanpa ada niat membantu, anak durhaka memang. 

Tapi bukan itu yang membuat jisung terus menatap bunanya. Tapi karena Bunany tampak sangat rapi sekarang dengan rambut panjang yang di ikat satu. tapi bukan itu yg membuat dirinya bingung, Kenapa bunanya memakai pakaian seperti seorang dokter? Bukankah bunanya tidak bekerja selama dia dirumah? Apa dia tidak tau? Tanya jisung dalam hati sambil terus memandangi bunanya.

"Kenapa kamu liatin buna kayak gitu jie? Bunanya ada yang aneh y? Buna gendut ya? Jelek ya?" Ucap jaemin heboh sambil menggoyang goyangkan pundak jisung yang masih dalam fase kurang nyawa.

Jisung yang mendadak mendengar pertanyaan bunanya pun tersentak, bukan karena pertanyaannya tp karena pundaknya yg di gerakkan dengan heboh membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Enggak buna, buna cantik kok,buna nggak gendut kok buna ideal. Cantik,baik hati, tidak sombong." Ucap jisung

Jaemin yang mendengar perkataannya anaknya pun salting sendiri dan menggeplak keras punggung jisung yang membuat jisung mengaduh kesakitan.

"Aaa bisa aja kamu ngrayu buna."

"Aduh aduh udah dong Bun, sakit nih punggung jisung." Ucapnya sambil meringis

" Ya udah sekarang bangun, dan mandi sana nanti sarapan bareng. Jangan karena hari ini hari libur kamu males malesan gini." Ucap jaemin kemudian setelah melipat kembali selimut yang tadi jisung gunakan.

"Buna, buna kenapa pake pakaian kayak dokter begini." Tanya jisung akhirnya yang sendari tadi bingung kenapa bunanya menggunakan baju seperti ini. Bukannya aneh bunanya menggunakan pakaian ini, tapi bunanya malah kelihatan lebih cantik menggunakan pakaian ini, apalagi rambut yang dia kucir dan olesan make up tipis membuat jisung berdecak kagum dibuatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lee JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang