NINETEEN

1.2K 94 16
                                    

Haii guyys pa kabar....
Kangen ngk nih sama author😂😂
Dah lama ngk up takut tambah gj aja...
Hari ini aku sempetin up story deh....
Semoga suka y ges y








;)






" Baba, Mark Hyung maaf membuat kalian menunggu." Ucap seorang lelaki yang baru saja tiba

" Tak apa Jen, oh y ada apa kamu panggil baba dan Mark kemari?" Tanya Lee Jaehyun selaku ayah mereka.

Ya mereka sekarang tengah berkumpul di ruangan jaehyun karena permintaan Jeno yang meminta keduanya untuk bisa bertemu membahas masalah yang terjadi pada anaknya tempo lalu.

" Ini ba, Hyung." Bukannya menjawab pertanyaan jaehyun, Jeno malah mengeluarkan sebuah kertas dari saku kantongnya dan menyerahkannya pada kedua orang di depannya.

" Apa ini Lee Jeno?" Tanya Mark tapi tak ayal dia membuka lipatan kertas yang sangat lecek itu. Dan betapa kagetnya mereka berdua melihat tulisan yang tertulis disana apalagi dengan darah yang menjadi tinta di tulisan itu.mereka tentu tau siapa dalang dibalik teror ini karena simbol yang tertera di ujung kertas tersebut.

" SNAKE DEVIL apalagi yang mereka inginkan, tidak puaskah mereka dulu telah menculik anakmu Jen. Dan apakah mereka tidak kapok dengan pembantaian kelompok DARK EAGLE tempo hari lalu?." Ucap jaehyun sambil mengepalkan tangannya setelah membaca isi surat itu begitupun Mark yang tak jauh berbeda

" Kapan kau mendapatkan surat ini Jen."

" Kemarin malam, kertas itu datang bersama dengan batu yang memecahkan jendela kamar jisung." Ucap Jeno datar mencoba memendam emosi mengingat kejadian malam tadi.

" Apa? Dia menargetkan cucuku kembali? Apa yang mereka inginkan sebenarnya? Kau jangan tinggal diam saja Jen, lakukanlah sesuatu kepada mereka." Ucap jaehyun geram memandang Jeno yang sedang berusaha memendam emosinya saat itu.

"Tentu aku akan melakukan sesuatu, tidak mungkin aku akan membiarkan seekor tikus mengganggu keluargaku. Oleh karena itu aku mengumpulkan kalian berdua disini."

" Aku setuju dengan itu, tapi kau tidak boleh gegabah Jen, kau harus mencari celah sebanyak mungkin agar mereka tunduk, kau tau kelompok mereka cukup hebat. Kami juga akan terus ada di belakangmu untuk membantumu." Ucap Mark serius sambil merangkul pundak adiknya, perlahan emosi Jeno pun turun dan digantikan dengan ekspresi kesal karena kakaknya merangkul pundaknya terlalu erat menyebabkan dirinya kesulitan bernafas.

" Hyung, astaga lepas kau ingin membunuhku?" Ucap Jeno sembari menepuk kencang tangan Mark, Mark yang baru menyadari itupun seketika melepaskan rangkulannya dan terkekeh geli melihat wajah sebal adiknya.

" Aigo maafkan hyung Jeno ya. Jeno ya, Hyung ingin bertanya denganmu." Ucap Mark kembalis serius Jeno yang mendengarnya pun menaikan alisnya bingung.

" Apa yang terjadi dengan jisung dan chenle kemarin? Apa mereka berdua bertengkar? Kenapa chenle menangis ketika sampai dirumah dan jisung pun langsung pergi begitu saja?" Tanya Mark panjang lebar

Jeno menghela nafasnya mendengar pertanyaan Mark yang beruntun itu ia pun sudah menebak bahwa Mark akan menanyakan kejadian itu padanya. Jeno pun mulai menceritakan apa saja yang di alami oleh anak dan keponakannya itu yang mana membuat wajah kedua orang didepannya terkejut dan marah terlebih Mark.

Lee JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang