Nine

1.7K 97 0
                                    

" Ya dia salah satu karyawan renjun. Dia juga yang mengantarkan belanjaanku bersam temannya tadi." Jawabnya sembari memandang Jeno bingung."memangnya kenapa?" Tanyanya

Jeno pun menceritakan apa yang dikatakan renjun tadi pagi ketika dia berkunjung ke kantornya menceritakan tentang jisung dan data serta kisah hidupnya.

Jaemin yang mendengarnya pun mendadak sedih dan membayangkan betapa beratnya hidup anak yang diceritakan suaminya. Tapi tunggu...

"Jen, tadi kamu bilang anak itu berpisah dari orang tuannya ketika umur 4 tahun?" Tanya jaemin memastikan kembali cerita Jeno. Dan Jeno pun mengangguk

"Jen kenapa sama dengan jisung kita apa benar dia anak kita?"ucap jaemin yang semakin yakin bahwa jisung anaknya.

"Bisa jadi na." Jawab Jeno mengangguk. Mereka pun sama sama terdiam

"NA,JEN TURUN KALIAN MAKAN MALAM DULU."teriak haechan dari bawah

"IYA."teriak jaemin balik. "Ayo Jen kita kebawah." Ajak jaemin sambil menarik tangan Jeno keluar dari kamar.

••••

Di Ruang Makan

Sekarang sudah ada markhyuck dan jisung chenle yang sudah stay diruang makan. Chenle sendari tadi menjahili jisung yang hanya pasrah kepadanya. Sedangkan markhyuck sendari berbincang bincang sendiri sembari menunggu Jeno jaemin turun.

"Nah dah turun kalian yaudah ayo makan."ucap haechan kemudian ketika nomin sudah menghampiri mereka

Mereka pun mengangguk dan mulai memakan makanan mereka dengan tenang.

"Jisung makan yang banyak yah, nggk usah sungkan."kata jaemin sembari tersenyum lembut kearahnya.

"Iya Tante." Jawabnya tersenyum

Mereka makan dengan tenang sembari sesekali menanyakan hal hal yang kedua bocil disana tidak tahu.

"Mereka ngomong apaan sih le."bisik jisung

"Nggak tau paling ngibahin tetangga sebelah." Jawab chenle acuh terbiasa dengan obrolan mereka. Jisung pun mengangguk.

"Oh jadi jisung nginep disini nanti malem." Tanya jaemin ketika mengatakan jisung akan menginap menemani chenle

"Ehh, hehe iya Tante." Jawab jisung kikuk. Jaemin pun tersenyum gemas

"Jisung." Panggil Jeno. Jisung yang merasa dipanggil sosok dingin dihadapannya pun menengguk ludahnya sendiri gugup. " I-iya om." Jawab jisung sambil tersenyum gugup.

"Nanti boleh kita bicara sebentar? Diruangan saya?" Ujarnya kemudian. Jisung pun semakin gugup jadinya.

Chenle yang melihat jisung seperti ketakutan itu pun akhirnya bertanya kepada omnya. " Emangnya kenapa om." Tanya chenle bingung.

"Nggak kenapa kenapa kok. Oh y jisung maukan." Tanya Jeno kemudian dengan intonasi yang lebih lembut.

"Iya om."jawab jisung cepat.

"Udah udah lanjut makan lagi kasihan itu nasinya dianggurin." Ujar Mark kemudian yang dibales dengusan oleh mereka

••••

Di depan rumah

" Chenle mamah sama papah berangkat dulu yah jangan nakal nakal kamu diruamah,nurut sama Tante om,jangan sering keluyuran, jangan jajan sembarangan,jangan lupa makan,bla bla,bla." Chenle yang mendengarnya pun menjadi kesal sendiri karena mamahnya terus menyerocos sendari tadi.

Saat ini keluarga mereka tengah mengantar haechan dan Mark yang akan pergi di depan rumah mereka. Dan menyaksikan drama keluarga bak toa itu.

"Iya iya mahhh, lele denger kok udah Sana berangkat." Ucapnya kepada sang ibu.

"Ohh jadi kamu ngusir mamah?." Ucap haechan kemudian bersiap menjewer telinga chenle

"Ehh nggak gitu maksud lele tuh lihat papah udah nunggu daritadi terus katanya pesawatnya landing sebentar lagi." Ucap chenle kemudian dengan cepat ketika mamahnya akan menjewer telinganya

"Huftt anak ini.."

"Oii kalian kita berangkat duluan yah " pamit haechan kepada nominsung yang sendari tadi memperhatikan mereka. Mereka pun mengangguk dan mengatakan haechan untuk berhati hati.

Setelah mobil markhyuck telah keluar gerbang mereka pun masuk kedalam rumah dan singgah di ruang tamu.

"Oh y jisung ayo ikut saya keruangan saya." Ajak Jeno kemudian yang ingat akan tujuannya tadi. Jisung pun mendadak menjadi gugup sendiri sekarang

" Le, gua ikut om kamu dulu yah." Pamit jisung kepada chenle yang sendari mengotak Atik remot tv mencari saluran yang menarik." Oh oke deh nanti kesini lagi yah."jisung pun membalas dengan mengangguk.

Jisung pun mengikuti langkah Jeno yang sudah menjauh dihadapannya.

••••

Ruang kerja Jeno

Disinilah jisung berada di sebuah ruang mewah tempat Jeno bekerja. Yang ternyata sudah ada jaemin didalam sana.

"Jisung duduk sini." Panggil jaemin sembari menepuk tempat disampingnya. Jisung pun menghampirinya dan duduk disebelahnya.

"Ohh ya jisung jadi kamu tinggal dimana." Tanya Jeno memulai pembicaraan, jisung yang ditanya pun gugup

" Saya tinggal di daerah B om." Jawab jisung sembari menormalkan nada bicaranya agar tidak terlihat gugup

" Ohh jadi kamu karyawan di Jun'iee mart?"
Tanya Jeno selanjutnya dan diangguki jisung.

"Jisung saya dengar kamu hidup sendiri sejak kecil apa benar?"tanya Jeno lagi

Jisung yang ditanya pun seketika menundukkan kepalanya sedih dengan pertanyaan tersebut.

Jaemin yang melihat perubahan raut wajah jisung pun seketika meminta maaf ." Eh maafin suami Tante y klo pertanyaannya bikin kamu sedih." Sesal jaemin kemudian

Jeno hanya memandang interaksi mereka
Berdua seakan akan pertanyaannya tidaklah salah.

"Ehh nggak kok Tante, om saya emang dari kecil hidup sendiri,bla bla, bla." Papar jisung kemudian menceritakan kisah hidupnya.

Jaemin dan Jeno yang sendari tadi mendengarkan cerita jisung pun merasa kasihan dengan apa yang dialami oleh jisung yang mana masa kecilnya harus merasakan beban yang begitu beratnya tanpa orang tua

Jaemin yang duduk disamping jisung pun mengelus kepala jisung dengan lembut." Kamu hebat jisung." Ucapnya tulus sambil tersenyum lembut kearahnya.

Jisung yang diperlakukan seperti itu pun sedikit kaget tapi dia diam dan menikmati elusan yang membuatnya nyaman.

"Jadi jisung apa kamu ingat bagaimana orang tua kamu?"ucap Jeno lagi.

"Saya tidak ingat mereka om, kalaupun saya ingat sudah dari dulu saya cari. Tapi saya punya kalung ini." Ucap jisung sembari menunjukkan kalungany. " Kata ibu panti kalung ini udah ada saat saya kecil."lanjutnya.

Jeno dan jaemin yang melihat kalung itupun kaget, karena merasa familiar dengan kalung itu. Ya kalung itu merupakan kalung milik anaknya yang hilang dulu. 

Jisung yang melihat reaksi mereka ketika melihat kalinya itupun menjadi bingung.
"Eh kenapa ya Tante om."

"Oh nggak, jisung kalung ini ngingetin Tante sama anak Tante yang hilang 13 tahun yang lalu."


















Yuhuuuuu vote nggak👊😭

Lee JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang