keberangkatan ke Paris.

459 55 0
                                    

Hari demi hari jisoo lewati dgn hampa, dia jg terus mengurung diri di rumah yg sepi dan gelap gulita sekarang jisoo benar benar berubah dulu sikap nya selalu ceria, penuh canda dan tawa kini berubah menjadi gadis yg dingin tak tersentuh, jisoo menjadi pendiam, dia jg sudah menyelesaikan ujian nya 2 hari lagi jisoo akan pergi dari Korea dan pindah ke Paris dia akan memulai kehidupan baru di sana sesuai permintaan sang adik.

Jisoo berjalan melewati banyak makam untuk menuju makam kedua orang tua nya termasuk rose, jg tak lupa membawa bunga yg sudah dia siap kan, saat jisoo hampir dgn makam yg dia tuju dia melihat seseorang tengah berdiri di sana.

Jisoo:"apa yg kau lakukan di sini Jen?"ucap jisoo dingin.

Jennie:"ji..aku hanya ingin mengunjungi makam kedua orang tua mu dgn juga rose" ucap Jennie menghadap jisoo.

Jennie:"ingin rasanya aku memeluk mu ji" batin Jennie dia menatap jisoo teramat dalam.

Jisoo:"bisa berhenti menatap ku?"ucap jisoo kembali dingin dia jg tak menunjukkan ekspresi apapun kecuali ekspresi datar.

Jennie:"akhh maaf ji" Jennie terlihat sedih mendengar penuturan dingin dari jisoo.

Jennie:"kemana jisoo ku yg dulu, di mana sorot mata yang selalu bahagia setiap melihat ku, dan di mana wajah yg terus senyum juga tawa ceria setiap bertemu, di mana kata kata manis dan juga perlakuan manis yg selalu dia berikan, sekarang hanya ada sorot mata yg kelam dan dingin, ekspresi wajah datar bahwa teramat datar baru beberapa hari kami berpisah jisoo ku yg dulu hilang kini berubah menjadi jisoo yg dingin" batin Jennie dia menunduk sedih kala kenangan lama nya bersama jisoo penuh canda tawa.

Jisoo:"bisa menyingkir dari pandangan ku, kau semakin memperburuk suasana" kata kata jisoo membuyarkan lamunan Jennie.

Jennie:"akhh baik la" Jennie menyingkir ke samping dan memberikan jisoo lewat di depan nya.

Setelah jisoo melewati Jennie, jisoo berlutut di hadapan ketiga makam itu dia menatap lurus ke arah makam rose, sorot mata yg kosong dan hampa jisoo terus melihat makam adik nya yg sebentar lagi ia tinggal pergi.

Jisoo:"bisa kau pergi dari sini" jisoo mengusir Jennie dari makam kedua orang tua nya dan juga rose, bisa Jennie dengar suara yg Husky itu berubah semakin dingin.

Jennie:"tidak ji aku ingin di sini aku ingin melihat mu dan juga menemani mu ji, aku tak akan pergi ke mana pun" Jennie berusaha menahan air matanya nya supaya tidak jatuh.

Jisoo:"dengar Jen aku tidak Sudi di lihat mu, dan aku jg tidak membutuhkan mu untuk menemani ku, pergi dari sini atau aku menyeret mu" jisoo berdiri dari posisi berlutut nya kini menghadap Jennie ekspresi wajah nya tidak berubah sama sekali Masi terlihat datar.

Jennie:"ji aku han-" Jennie hendak memegang tangan jisoo tapi tgn nya di tepis sangat kasar oleh sampai membuat tgn Jennie merah.

Jennie:"ji kau menyakitiku ku" Jennie memegang tgn nya yg sakit akibat ulah jisoo.

Jisoo:"itu akibat ulah mu sendiri" jisoo sama sekali tak peduli.

Jennie:"ada apa dgn mu knp kau berubah hah aku tau kau Masi mencintai ku ji jgn pernah mencoba merubah sikap mu aku tidak suka itu" Jennie sedikit berteriak di depan jisoo mata nya kini sudah memerah setelah itu air mata Jennie menetes tanpa bisa di bendung lagi.

Jisoo:"sudah selesai dgn celotehan tak berguna mu itu, dengar apa urusanmu dgn hidup ku kau orang asing Jennie jadi jaga batasan mu, kau salah aku sudah tidak mencintai mu malahan aku membenci mu sangat teramat benci Jennie, kau yg merubah ku Jennie dulu aku rela tersakiti dan bahkan rela mati untuk mu tapi sekarang sudah tidak lagi jika kau mati di hadapan ku aku tak peduli sama sekali, dan jg memang nya kau siapa hingga aku harus menerima pendapat mu atas ketidak sukaan mu dgn sikap ku!!" Kata kata jisoo teramat sangat dingin dan tajam mata jisoo berubah menjadi hitam pekat.

sebuah takdir/ jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang