baku tembak

454 52 0
                                    

Setelah pertemuan tak terduga rombongan wendy dgn jisoo mereka terus mencari kesempatan untuk bisa satu ruangan dgn jisoo seperti sekarang.

Jisoo:"mau apa kau ke sini" jisoo melihat Wendy dgn wajah datarnya.

Wendy:"kau kira aku bodoh ji sampai tak mengetahui sahabat ku sendiri"wendy tersenyum melihat banyak nya perubahan dari sahabatnya sekarang.

Jisoo:"aku tak mengerti maksud mu, silahkan pergi aku ada urusan" jisoo berdiri dari duduknya.

Wendy:"kau mau kemana aku akan mengantarmu ji"wendy menghadang jisoo.

Jisoo:"sudah aku bilang aku bukan jisoo end" tanpa sadar jisoo menyebut nama panggilan wendy yg hanya di ketahui sahabat dekat nya.

Wendy:"kena kau ji" Wendy kembali menahan tgn jisoo.

Jisoo:"apa apaan kau, ini termasuk pelecehan tuan Wendy"jisoo sebisa mungkin untuk terlihat tenang.

Wendy:"apa yg kau sembunyikan ji, bukan kah kau aku dan Lim adalah teman dekat knp kau tak ingin mengakui itu, aku benar benar kecewa dgn mu ji bisa bisa nya kau berubah terlalu banyak seperti ini, mana jisoo kami yg suka memakai celana panjang, suka memakai hudy atau kaos, jaket kulit dan juga topi, kemana senyum ceria yg tak perna luntur dari wajah cantik mu ji berhenti la sok dingin seperti ini" wendy menaikan suaranya dia jg mengguncang pundak jisoo.

Jisoo:"SUDAH CUKUP!!" Jisoo melepaskan tangan wendy dgn kasar dari pundak nya.

Wendy sedikit kaget dgn bentakan keras dari jisoo gadis itu dulu tak pernah membentak orang lain, sekarang dia membentak sahabat nya sendiri, wendy jg sedikit mundur dari hadapan jisoo.

Wendy:"hebat ji kau berhasil membuat ku takut" wendy kembali ke mode tengil nya.

Jisoo:"hmmmm.. seperti nya kau orang pertama yg tau kalau aku jisoo" jisoo hanya menghembuskan nafasnya pasrah.

Wendy:"kau kira kami percaya kau itu orang lain hah, kemari peluk aku ji, ayo la setelah kau hilang elgi Hyung mengatakan kau tiada" wendy memeluk jisoo walaupun jisoo memberontak.

Jisoo:"hah dari mana elgi oppa mengetahui aku tiada memang nya dia menemukan mayat ku?" Jisoo menjauh kan tubuh nya dari pelukan wendy.

Wendy:"aku tak tau selama kami mencari mu dia bersikeras mengatakan kau sudah tiada, kami menanyakan di mana mayat mu dia tak menjawab, itu sebabnya kami menyerah di genap kau menghilang ke 2thn, hanya Jennie yg tak pernah menyerah mencari mu ji dia yakin kau masi hidup, aku kagum padanya dia dgn sabar menunggu mu kembali" wendy menggoda jisoo sambil menyenggol lengan jisoo menggunakan siku nya dan juga menarik turun kan ke dua alis nya.

Jisoo:"aku tau Daddy ku yg mengatakan itu semua pada ku" jisoo acuh tak acuh dgn wendy yg terus menggoda nya.

Wendy:"Daddy?" Beo wendy dgn menaikan alis nya satu.

Jisoo:"iya Daddy dan mommy ku yg merubah ku seperti ini, mereka menyuruh ku untuk mencari orang yg sudah mempermainkan kehidupan ku dan jg membunuh kedua orang tua angkat ku" jisoo menatap wendy dgn serius.

Wendy:"jadi yg meninggal itu orang tua angkat mu dan orang tua kandung mu Masi hidup sekarang tapi di mana?" Wendy kembali bertanya.

Jisoo:"di Paris wendy mereka selama ini terus mengawasi kami dari paris, orang tua ku yg dulu adalah seorang penculik mereka merawat kami hingga besar, setelah aku ke Paris aku bertemu mereka dgn cara Daddy laknat ku menculik ku di bandara" jisoo kembali mengingat kelakuan Daddynya ketika dia baru sampai di Paris.

Wendy:"oo jadi siapa mereka ji, hingga kau bisa sesukses sekarang"

Jisoo:"aku lelah berdiri end, o ya ampun sebentar lagi dia sampai" jisoo mengeluh sambil melihat jam tgn nya.

sebuah takdir/ jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang