Putus

12.9K 531 14
                                    

"Bukan gw yang salah tapi mata lo yang bermasalah"

~Elena anandya~

Saat pulang sekolah terjadi perdebatan antara sepasang kekasih dan sahabat baik sang cewe. Suasana yang menegangkan dengan diiringi hembusan angin, tidak membuat emosi Elena mereda.

"Lo selingkuh dengan Nadya?" puncak amarahnya semakin menjadi saat melihat kekasihnya bukannya membela diri malah memegang tangan Nadya berusaha menenangkan Nadya.

"Maaf El aku cinta sama Reno" dengan tidak bersalahnya Nadya berkata seperti itu.

"Dasar jalang tidak tau diri" ucapku kepada Nadya dengan menatap tajam matanya.

"Jaga bahasa lo, ini yang ngga gue suka dari lo. Rambut lo yang pendek sebahu ditambah cara berpakaian lo yang tomboi. Mau jadi laki lo? Setidaknya jangan bersikap kasar. Lihat sahabat lo yang feminim bahkan ngomongnya lemah lembut ngga kayak lo emosian" kata Reno malah menghinaku dan membela Nadya.

Mendengar perkataannya membuatku muak, kemudian aku melihat kearah Nadya yang berada dibelakang Reno, ia tampak tersenyum tipis menikmati hinaan Reno yang diberikan padaku.

"Lo mikir dong, mana pacar yang ngga emosi ngeliat pacarnya ciuman sama cewe lain apalagi sama sahabat sendiri, mikir anji*g" emosiku meluap membuat mereka tidak bisa berkutik.

Plak~

"Lo-" ucap Reno terpotong saat mendapatkan tamparan begitu keras dariku.

"Bajingan kaya lo emang pantas sama jalang kaya dia, kita putus njing" setelah mengatakan itu, aku pergi meninggalkan mereka berdua. Dasar pasangan sampah, pikirku.

Aku terus menggerutu sepanjang jalan mengingat kedua sampah itu begitu lihai menyembunyikan permainannya. Untung seperti peribahasa, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Aku pergi ke sungai didekat sekolah yang jarang dikunjungi.

Tap... Tap... Tap

"ANJI*GGGG RENOOOO NADYAAAA BANG*ATT" teriakku lepas setelah sampai disungai meluapkan emosi yang masih ada diubun ubun.

"Sialan" aku duduk ditepi sungai.

Melihat sungai yang tenang membuatku merasa lebih lega. Ada kelegaan dihati ini tapi jauh dilubuk hatiku rasanya sangat sakit. Bayangkan saja dua orang yang dipercaya malah mengkhianati kita dibelakang. Duhh author juga sedihh huhu.

Hari semakin sore dan Elena masih betah berdiam diri sambil memandangi ketenangan sungai. Kesedihan Elena seolah terhibur dengan adanya senja yang mewarnai langit. Warnanya yang orange cerah membuat siapa saja terlena akan keindahan itu.

Sejenak Elena tidak mengingat kejadian itu untuk beberapa menit, sampai akhirnya senja itu lenyap dengan bergantinya hari mulai gelap. Sungai yang tadinya sunyi berubah menjadi seram dan ada suara burung hantu yang menambahkan kesan seramnya.

"Duh merinding gw, gimana kalo mbak kunkun nya insecure melihat kecantikan gw" kata Elena takut dan segera pergi dari sana.

"Yaelah dasar manusia, gw dulunya cantik keles kayak bule belanda"kata sang kunti yang melihat kepergian Elena dari atas pohon.

Jadi Figuran Di Dunia NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang