Jadi Figuran Di Dunia Novel

Terungkap

"Sebuah kebenaran akan selalu terasa menyakitkan"

~Rebecca Arabella d'vold~

"Bukankah kalian memiliki kekuasaan dan kekuatan, tapi kenapa begitu sulit untuk menemukanku" kata Becca sambil meremas gaunnya.

Pertanyaan dari Becca membuat David tersentak. David terdiam sejenak memikirkan jawaban yang ringan dan pas agar mudah dimengerti oleh anak kecil. Setelah memikirkannya, ia mulai menjawab dengan lembut.

"Itu karena ada sebuah krisis besar yang terus terjadi, sehingga kami kesulitan mencarimu" kemudian David menjelaskan tentang masalah masa lalu.
___________

10 Tahun yang lalu

Semua rakyat turut berbahagia atas kelahiran tuan putri. Pelayan yang di istana menyiapkan segalanya untuk pesta menyambut kelahiran sang putri. Setelah semuanya siap, sang kaisar Leonel menggendong putri untuk diperkenalkan kepada rakyatnya.

Ia berjalan sambil menggendong putri dan menggenggam sang ratu dengan kasih sayang, tidak lupa pangeran David dan Gerald yang berada dibelakangnya. Di atas balkon istana, ia memperkenalkan putrinya.

"Wahai para rakyatku, perkenalkan ini adalah putriku yang bernama Rebecca Arabella d'vold" dengan lantang kaisar memperkenalkan putri kecilnya.

Hal itu disambut meriah dengan sorakan dan teriakan antusias para rakyatnya, baik itu rakyat biasa maupun para bangsawan.

"Hidup tuan putri Rebecca Arabella d'vold"

"Hidup"

"Semoga tuan putri diberi kesejahteraan"

"Selamat yang mulia kaisar"

Namun, teriakan bahagia itu berubah menjadi teriakan penuh ketakutan saat adanya beberapa anak panah yang melesat kearah mereka.

Hush.. Hushh..

Banyak prajurit yang berbaju hitam mengepung sekitar istana.

"David, Gerald kalian segera evakuasi para rakyat ke tempat yang lebih aman" titah kaisar Leonel.

"Baik ayah" keduanya langsung melaksakan perintah ayahnya.

"Sayang jangan takut. Aku akan melawan mereka bersama para prajurit istana. Kamu sembunyi dulu yah dan bawa Rebecca" kaisar Leonel mengusap lembut pipi ratu Cessie Maglaire d'vold.

Ratu Cessie mengangguk dan menggendong Becca dengan erat. Ratu Cessie langsung bersembunyi dengan didampingi satu pelayannya.

Para rakyat berhasil di evakuasi oleh  David dan Gerald. David dan Gerald segera membantu ayahnya melawan prajurit musuh. Terjadi pertempuran sengit diantara keduanya.

Trang.. Trang..

Disatu sisi, disaat ratu Cessie bersembunyi
bersama pelayannya. Siapa sangka, pelayan itu bersekongkol dengan musuh. Dia diam-diam mengeluarkan sebuah pisau dan menusukkannya ke punggung ratu Cessie. Ratu Cessie kaget dan melirik kecewa kepelayan itu.

"Maaf ratu" pelayan itu mencabut paksa pisau itu dan menusukkannya kembali ke perut ratu Cessie.

Ratu Cessie terkulai lemah dengan semua rasa sakit yang dialaminya, ia masih mendekap putri kecilnya. Namun, pelayan itu merebut paksa Becca dan membawanya lari.

"Bec.. Becca.. Beccaa.. " lirihnya ratu Cessie menatap samar kepergian pelayan itu yang membawa Rebecca.

Ratu Cessie sempat menuliskan sesuatu dilantai menggunakan darahnya. Setelah itu, penglihatannya menjadi gelap dengan darah yang terus merembes keluar.