"Jika hari ini gagal maka masih ada hari esok"
~David Rits d'vold~
Keesokan harinya, Becca bangun pagi-pagi sekali. Ia berniat untuk menyerap kristal sihir lagi setelah sekian lama. Dengan fokus, ia mengeluarkan kristal itu dari kantong ajaib dan mulai menyerapnya.
"Sedikit lagi.. Hampir.. Lagi" batinnya.
Uhuk.. Uhuk.. Uhukk..
Becca mengelap darah yang keluar dari mulutnya. Sudah cukup untuk hari ini, pikirnya.
Kemudian Yeni masuk beserta dengan beberapa pelayan lainnya.
"Huft.. Untung sudah selesai" batinnya bernafas
lega."Selamat pagi tuan putri" ucap mereka serempak.
"Pagiii" kata Becca dengan ceria. Yeni dan para pelayan lainnya mulai memandikan Rebecca dan mendandaninya dengan baju yang menggemaskan.
"Yaampun anda cantik sekali" kata Yeni yang terkagum-kagum.
"Tuan putri, bahkan matahari akan malu karna anda sangat menyilaukan mata" kata pelayan yang bernama Rina.
"Bukankah bunga-bunga juga akan kuncup, karna tuan putri lebih indah daripada bunga" kata pelayan lainnya yang bernama Mega.
"Apa-apaan mereka, mereka aneh" batin Becca.
"Yeni aku ingin berkeliling istana ini, boleh? "
tanyaku ragu pada Yeni."Tentu saja boleh, ayo tuan putri" kata Yeni.
Dengan semangat,Becca memegang tangan Yeni. Yeni menuntun Becca untuk berkeliling istana.
La.. La.. La.. Laaa~
Senandung Becca karna saking senangnya, ia tidak mengira bahwa kenyataan menakdirkannya bertransmigrasi menjadi putri. Namun ia juga turut sedih, karna Becca asli meninggal sebelum merasakan semua ini.
"Tuan putri sangat senang yah" kata Yeni dengan terus memegang tangan kecil Becca.
"Iya sangat senang, disini tidurku nyaman dan tidak kelaparan" kata Becca dengan polosnya, khas anak kecil. Perkataan Becca membuat hati Yeni sedih. Ia tidak bisa membayangkan, bagaimana gadis sekecil ini bisa bertahan hidup diluaran sana.
"Nah tuan putri, ayo kita ketaman. Disana sangat indah loh" kata Yeni mengalihkan topik pembicaraan yang tadi.
"Benarkah, kalo gitu ayoooo" kata Becca sedikit melompat riang. Mereka berdua berjalan menuju taman.
Drap.. Drap.. Drap..
Begitu sampai di taman, Becca dikejutkan dengan betapa indahnya bunga-bunga disini. Hamparan bunga yang tersusun rapi sangat indah untuk dipandang.
"Wah sangat cantik" kata Becca dengan menampilkan senyumnya."Dulu, sang ratu yang membuat taman ini" kata Yeni tersenyum lembut.
"Apakah itu berarti ibuku? " tanya Becca.
"Iya tuan putri" jawab Yeni.
"Bagaimana waj- eh pangeran pertama" kata Becca dan Yeni juga langsung melihat kemana pandangan Becca.
"Apa anda mau menghampirinya tuan putri? " tanya Yeni.
"Tidak, itu akan mengganggu pangeran David" kata Becca.
Namun, keberadaan Becca disadari David yang sedang memandangi Bunga. David kemudian menghampiri Becca.
"Sial, dia sangat menggemaskan dengan pakaian itu" batin David.
Becca merasa heran kenapa dia hanya menatapnya tanpa berbicara.
"Ahem, maaf pangeran saya mengganggu anda yang sedang menikmati bunga disini" kata Becca sopan.
David mengernyitkan alisnya, saat adiknya yang telah lama hilang ini berkata sangat sopan padanya. David menundukan badannya agar sejajar dengan Becca.
"Kamu tidak perlu terlalu sopan padaku dan panggil aku kak David" kata David tersenyum.
"What.. Kupikir ni orang tidak bisa senyum. Tapi lebih ganteng senyum sih" batin Becca sambil menganggukan kepalanya.
"Baiklah pangeran" kata Becca dan lagi-lagi membuatnya mengerutkan kening. Bukankah ia sudah bilang untuk tidak terlalu sopan dan memanggilnya kakak, pikirnya.
"Tapi, untuk saat ini aku tidak bisa memanggilmu dengan sebutan 'kakak' " kata Becca.
"Baiklah aku mengerti" kata David.
"Kenapa? " tanya Becca mendadak.
"Maksudnya? " David benar-benar tidak mengerti dengan pertanyaan singkat itu.
"Bukankah kalian memiliki kekuasaan dan kekuatan, tapi kenapa begitu sulit untuk menemukanku" kata Becca sambil meremas gaunnya.
Pertanyaan dari Becca membuat David tersentak. David terdiam sejenak memikirkan jawaban yang ringan dan pas agar mudah dimengerti oleh anak kecil. Setelah memikirkannya, ia mulai menjawab dengan lembut.
"Itu karena..
# Vote for the next story
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Figuran Di Dunia Novel
AventuraElena gadis cantik berusia 18 tahun yang masih menduduki bangku SMA kelas 3,harus meratapi nasibnya yang diputuskan pacarnya.Pacarnya berselingkuh dengan sahabat baiknya. Ia pulang sekolah dengan langkah gontai, saat akan menyebrangi Zebra cross, ad...