Cemburu

5.4K 384 0
                                    

Keesokan harinya, Becca bangun lebih awal seperti biasanya. Becca mulai menyerap kristal sihir lagi agar kekuatannya cepat muncul. Sudah lama ia tidak memanggil Sio si sistemnya, mungkin Sio akan marah, pikirnya. Becca memanggil Sio.

Ting!

"Kukira bos sudah mati karna tidak memanggilku" kesal Sio.

"Hehe maaf Sio, aku gak bermaksud untuk melupakanmu. Aku sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi" kata Becca sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatal, ia merasa tak enak hati pada Sio.

"Hum.. Jadi sudah tau? " tanya Sio setengah hati.

"Sudah sudah, kupikir kau sudah tau karna kau kan ada dipikiranku" kata Becca.

"Saya menghargai privasi bos, coba ceritakan intinya" kata Sio sudah tidak marah lagi.

"Aaaa Sio emang the best, jadi gini... " Becca menjelaskan apa yang terjadi seperti David menceritakan padanya.

"Oh jadi begitu, sekarang rencana bos bagaimana? " tanya Sio.

"Beradaptasi dulu dan sebisa mungkin lebih dekat dengan mereka bertiga" kata Becca.

"Oh ya, apakah ada peningkatan persen? " tanya Becca. Sio yang paham langsung menunjukan layar identitas didepan Becca.

"Semuanya meningkat bos, kemampuanmu yang dulunya nol kini terisi dengan ahli menggunakan panah dan belati. Kekuatan mana sihir bos meningkat menjadi 90℅. Bos akan segera tau jenis sihir apa yang bos miliki. Kecantikan dan keindahan juga meningkat, yang melihat bos pasti terpesona sih hihi" Sio menjelaskan panjang lebar. Becca yang mendengarnya merasa senang dan juga takjub.

"Apakah ada misi Sio? Koinku tinggal sedikit" kata Becca.

"Ada bos, misinya adalah mendekatkan diri dengan pangeran pertama. Hadiahnya 1000 koin, jika berhasil bos bisa menukarkannya dengan item-item yang ada disini" kata Sio sambil menunjukan beberapa item.

"Misi ini akan berjalan mudah" senyum Becca.

Sio kembali menghilang dan Becca langsung mandi sendiri serta berpakaian sendiri. Menyenangkan sih jika diperhatikan, tapi rasanya risih jika harus dimandikan oleh para pelayan, pikirnya.

Yeni dan para pelayan masuk kekamar Becca, tapi Yeni terkejut saat Becca sudah rapi dan siap, bahkan tempat tidurnya juga sudah rapi. Mandiri sekali yah Becca🤭

"Tuan putri kenapa anda sudah siap, bahkan tempat tidurnya" kata Yeni khawatir bahkan para pelayan juga menatap khawatir pada Becca.

"Lihat.. Lihat.. Ekspresi mereka berlebihan" batin Becca dengan senyum kaku.

"Aku tidak mau menyusahkan kalian" kata Becca.

"Tapi itu tugas kami tuan putri" kata salah satu pelayan dan yang lainnya ikut mengangguk.

"Sudahlah, sebenarnya aku malu jika dimandikan" pipi Becca berubah menjadi semu merah. Yeni dengan para pelayan lainnya memandang gemas kearah Becca.

"Baiklah, tapi lain kali biarkan saya dan yang lainnya menandani anda. Serta untuk tempat tidur, biar kami yang bereskan" pinta Yeni dengan mata yang memohon.

"Huft seperti anak anj*ng" batin Becca melihat mata binar mereka semua.

"Baiklah baiklah, tapi sekarang aku sudah siap" kata Becca.

"Kalo begitu, mari saya antar ke ruang makan" kata Yeni dengan ramah.

"Sarapan pagi? " tanya Becca.

"Iya tuan putri" kata Yeni.

"Apa semuanya akan makan bersama? " tanya Becca lagi.

"Tentu saja" kata Yeni sambil memegang tangan kecil Becca.

Pelayan lainnya membersihkan kamar Becca. Yeni menuntun Becca menuju ruang makan.

Drap.. Drap.. Drap

"Inilah saatnya menjalani misi" batin Becca sambil menganggukan kepalanya.

Diruang makan ternyata sudah ada kaisar Leonel, pangeran David dan pangeran Gerald. Mereka menatap kearah Becca yang baru datang. Becca merasa kikuk diperhatikan begitu.

Ia menatap pangeran David begitu lama yang membuat pangeran David dan yang lainnya heran.

"Duh malu eng, gimana yah" batin Becca.
Becca menghampiri pangeran David.

"Em pangeran, bolehkah aku duduk bersamamu? " tanya Becca menatap pangeran David. David kaget bahkan kaisar dan Gerald kini menatap tajam David.

"Duduk bersama? " batin kaisar Leonel menatap tajam David.

"Awas saja kau David" batin Gerald, ia juga menatap David tak kalah tajamnya.

David melirik kearah Gerald dan kaisar, ia menampilkan senyuman mengejek yang membuat keduanya geram.

"Nah Becca, boleh kok" dengan lembut David memangku Becca ke pangkuannya.

"Lihat Sio, mudahkan. Misi berhasil" batin Becca dengan bangga.

"Berhasil apanya, misinya masih warna merah belum hijau yang menandakan misi berhasil" kata Sio.

"Loh, emangnya harus seberapa dekat" batin Becca bingung.

"Lihat ini, persentase kedekatan masih 30℅. Itu artinya bos seharian ini harus bersama pangeran pertama terus dan membuatnya senang" kata Sio yang membuat Becca paham.

Di meja makan, kaisar dan Gerald terus-terusan menatap tajam David yang memangku Becca.
David yang ditatap malah tidak peduli dan bodo amat, yang penting Becca memilih duduk bersamanya.

"Becca makan ini juga" David menawarkan puding coklat ke Becca. Becca langsung memakannya.

"Enakkkk" kata Becca senang.

"Makasih kakak" kata Becca yang membuat ketiganya kaget.

David langsung menetralkan wajahnya dan mengusap rambut Becca lembut, ia sangat senang kemudian ia menampilkan senyum mengejek lagi kearah kaisar dan Gerald.

"Kakak! Aku saja dipanggilnya pangeran kedua terus" batin Gerald kesal.

Sedangkan kaisar Leonel tanpa sadar menjatuhkan garpunya.

Tranggg~

Pelayan mengambilkan garpu yang baru.

"Kakak! Awas kau David, beraninya kau mendapat julukan kakak dari anakku yang manis. Sedangkan aku hanya dipanggil kaisar" batin kaisar menatap tajam David.

"Sayang, ayo duduk bersama 'Ayah' " kata kaisar dengan menekankan kata 'Ayah'.

"Duduk denganku saja, aku akan memberikan dagingku padamu" kata Gerald menampilkan senyum manisnya.

"Wah Gerald ternyata juga tidak membenciku, dia tersenyum padaku. Tapi kenapa mereka tiba-tiba ingin aku duduk bersama mereka sih. Dagingnya punya Gerald terlihat menggoda sih, tapi demi misi gak bisa" batin Becca meneguk salivanya melihat keaarah daging punya Gerald.

"Maaf, aku ingin duduk bersama kak David saja" kata Becca yang membuat David senang.

"Kamu bisa memakan daging punyaku" David menyerahkan dagingnya yang sudah dipotong kecil-kecil dan Becca langsung memakannya dengan senang hati.

"David, kalo kau bukan anakku sudah ku bunuh detik ini juga" batin kaisar cemburu.

"Penolakan yang sakit" batin Gerald yang juga menatap David dengan iri dan cemburu.

David seolah tau perasaan mereka hanya tersenyum mengejek sambil mengusap rambut Becca. Sedangkan Becca hanya asyik memakan makanannya.

Ting!

Persentase misi meningkat menjadi 50℅.

"Loh, apa karena aku memanggilnya kakak yah" batinnya sambil makan.

#vote for the next story❤

Jadi Figuran Di Dunia NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang