Sebuah Berita

6.4K 451 1
                                    

"Tidak yang tau takdir seseorang"

~Rebecca Arabella~

Setelah menyelamatkan Reynald, Rebecca meminta koinnya ditarik 1500 menjadi uang nyata. Uangnya yang sisa 200 kemudian ditambah 2000 dan ditarik 1500,sehingga tinggal 700 koin. Ia berjalan kesebuah toko untuk membeli jubah, ia berniat menutupi dirinya karna rakyat diwonderland terus berbisik-bisik saat melihatnya.

Setelah memakai jubah, Sio menyarankan untuk membeli busur panah dan belati. Dan kini, ia berada di tempat senjata. Ia memilih belati yang ukurannya sedang agar mudah disembunyikan, lalu memilih busur panah dan beberapa anak panah. Ia menyimpan busur panahnya dipunggung dan belati di sematkan dipinggangnya.

Kruyukk~~

Perutnya berbunyi meminta untuk diisi. Ia berjalan menuju toko kue atau jajanan murah yang bisa mengganjal perutnya. Matanya berbinar saat melihat toko kue yang enak dan harga yang murah, dimana harganya terpampang diluar toko.

Sebelum masuk, Becca terus mengamati kue mana yang akan dibelinya. Ia terus melihat menu yang ditempel dijendela. Saat sedang berpikir, ia mendengar orang-orang yang sedang mengantri beli kue sedang membicarakan sebuah berita besar. Karena penasaran, ia mendekati orang itu.

"Kalian sedang membicarakan apa? " tanya Becca  pada mereka sambil terus memakai tudung jubahnya.

"Ehhh anak kecil ngga boleh tau" kata wanita muda itu sambil tersenyum.

"Aku sudah 10 tahun kakak" kata Becca dengan kesal yang membuat beberapa orang disana terkekeh.

"Baiklah, jadi ada seorang anak perempuan kira-kira berumur sepertimu 10 tahunan. Ciri-cirinya sangat jelas sehingga tidak bisa dibantah. Katanya kaisar dan para pangeran lainnya langsung memberi perintah untuk membawa gadis itu kehadapan mereka, beritanya sudah tersebar loh bahkan sampai dimuat disurat kabar" jelasnya wanita itu.

"A-apa, eum emang ciri-cirinya bagaimana kak? " tanya Becca dengan gugup. Ia berpikir kalau dirinya akan ditangkap dan dimasukan kepenjara karna bukan rakyat asli sini.

"Rambutnya berwarna perak dengan warna matanya yang sebiru lautan, dia sangat cantik" kata lelaki lain yang menyahut.

"Oh makasih kalo gitu" dengan gemetar Becca segera berbalik ingin pergi dan tidak jadi membeli makanan. Tapi ada suara lain yang menghentikannya.

"Dek, kenapa pake jubah? " tanya wanita lainnya.
Rebecca langsung meminta bantuan kepada Sio lewat pikirannya. Karna ia bisa berinteraksi dengan Sio lewat pikirandan hatinya.

"Sio bisakah kamu ubah rambut dan mataku menjadi hitam, serta buat kulitku seperti terkena cacar. Kumohon, hanya 2 jam" batinnya.

"Bisa tapi koin bos akan berkurang banyak" kata Sio.

"Gamasalah" jawab cepat Becca kepada Sio. Sio segera mengabulkan keinginan bosnya.

Ting!

Rebecca membuka sedikit lengan bajunya yang panjang dan melihat kulitnya ada bintik-bintik kemerahan. Ia bernafas lega. Kemudian ia langsung menjawab pertanyaan wanita tadi.

"Aku terkena cacar kak, sehingga aku memakai jubah agar tidak terkena angin dan menyebabkan cacarnya menjadi semakin parah" kata Becca sambil membuka tudung jubahnya yang menampilkan cacar diseluruh muka dan leher serta rambut dan matanya juga sudah berubah.

Para pengunjung yang sedang mengantri itu menatap iba kearah Becca.

"Yaampun, lihat bahkan tanganmu juga.kalo begini harus diberi obat" kata nenek tua sambil memegang tangan Becca.

"Ah sudah diberi salep kok, kalo begitu aku akan pulang dan beristirahat saja" bohongnya yang ingin segera pergi.

"Dek, kakak ada beberapa coklat dan puding. Ini untukmu" kata wanita asing yang menyodorkan sekantong makanan yang berisi coklat dan puding. Dengan senang hati, Becca segera mengambilnya dan mengucapkan terimakasih. Ia  takut waktu berjalan dengan cepat dan efeknya menghilang.

Ia segera berpamitan dengan orang-orang disana dan memakai tudung jubahnya lagi. Sambil menenteng tas plastik berisi makanan, ia segera berlari menuju keluar gerbang ibu kota. Karna kakinya yang pendek dan jalanan ibu kota yang luas membuat langkahnya terasa lama. Untungnya stamina fisiknya sudah ditingkatkan, sehingga ia tidak merasa lelah.

"Bos 100 meter sebelah timur setelah keluar dari gerbang, ada hutan" saran Sio.

"Baik"kata Becca.

Sedikit lagi, ia akan keluar dari kekaisaran wonderland ini, tapi sesuai kata kakak baik tadi, benar saja banyak penjaga yang terus mengecek kedatangan para pengunjung baru dan juga kereta-kereta yang baru datang.

Hosh.. Hosh.. Hosh

Rebecca berhenti karna dihentikan oleh penjaga disana. Penjaga itu menyuruhnya untuk membuka tudung jubahnya.

"Bos tinggal 59 menit lagi waktunya" kata Sio yang membuat Becca tersentak.

Ia segera membuka tudung jubahnya, berharap penjaga keamanan itu segera memberinya jalan. Saat dibuka, penjaga itu tersentak melihat wajah Becca yang penuh cacar, ia juga melihat rambut dan mata Becca yang tidak sesuai.

"Wajahmu menjijikan" kata penjaga itu menghina Becca dan menampilkan raut muka yang jijik.

Becca mengepalkan tangan kesal saat mendengarnya. Tapi karna ia takut dimasukan kepenjara, ia menahan semua emosinya.
Setelah itu, penjaga tersebut menyuruh Becca menutupi wajahnya.

"Tutupi lagi wajahmu yang menjijikan itu dan segera pergi dari sini, kita lagi ada pemeriksaan" dengan kasar penjaga itu mendorong Becca sampai terjatuh ketanah.

Becca menatap tajam kearah penjaga itu, ia akan mengingat wajah itu yang menghina dirinya. Namun kali ini, ia harus kabur dulu dari sini. Ia menutupi wajahnya kembali dan segera berlari keluar gerbang. Akhirnya ia berhasil mengelabui semuanya berkat Sio.

Drap.. Drap.. Drapp

Ia terus berlari menuju hutan disebelah timur. Becca masuk lebih dalam lagi kedalam hutan itu.

"Bos tinggal 30 menit lagi" kata Sio.

Becca terus berlari lebih dalam lagi, sampai ia mendapati jalan buntu dimana ada sebuah tebing yang besar. Becca menghampiri tebing itu dan melihat batu aneh disampingnya. Ia memutar batu itu dan dengan ajaibnya sebuah batu besar yang menutup lubang ditebing itu menggeser dan menampakan sebuah gua yang penuh dengan kristal biru.

Becca segera masuk kedalam gua itu. Didalamnya juga ada batu yang sama persis seperti diluar, ia memutarnya juga dan batu besar itu menutup kembali gua itu. Perasaan Rebecca menjadi tenang setelah menemukan tempat tersembunyi ini.


# Vote for the next story

Jadi Figuran Di Dunia NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang