Ingin Ikut

3K 250 12
                                    

Becca dan Anya yang sedang bermain di taman dengan didampingi Yeni dan beberapa pelayan lainnya, serta dua ksatria pelindung Becca. Becca melihat ada banyaknya prajurit yang berbaris di depan istana. Dia bingung, apa yang terjadi?

Becca kemudian melihat para pejabat serta ayahnya dan kedua kakaknya keluar dari ruang rapat dengan wajah yang serius. Tapi, ia tidak melihat Reynald keluar bersama mereka.

Becca pun menghampiri ayahnya dan kedua kakaknya, diikuti oleh Anya yang berada tepat dibelakangnya.

"Ayah, apa yang terjadi?" tanya Becca.

"Ada masalah di perbatasan," dengan lembut kaisar Leonel menjawab putrinya Becca.

"Masalah apa?" tanya Becca.

"Ada beberapa monster yang menyerang desa-desa diperbatasan" jawab kaisar.

"Memangnya kenapa mereka menyerang?" Becca terkejut.

"Ayah tidak tahu,tapi kita harus bersiap-siap" Kaisar menggelengkan kepalanya.

Becca pun mengangguk. Dia ingin membantu ayahnya dan kedua kakaknya untuk melindungi kerajaan.

"Aku ingin ikut,boleh yahhh" kata Becca penuh harap.

"Tidak Boleh" kata Kaisar dengan tegas.

"Tidak" David juga berbicara dengan tegas.

"Jangan nekat" kata Gerald sambil membungkuk mensejajarkan tingginya dengan Becca. Ia memegang tangan Becca dengan lembut.

Mendapat penolakan yang serempak dari keluarganya, membuat Becca tersentak. Bahkan Anya dan Yeni juga ikut kaget melihat reaksi keluarga kaisar.

"Tapi ayahh, kakak.. Aku ingin ikut. Aku bisa kok menjaga diri sendiri" Becca bersikeras menyakinkan Ayah dan Kakaknya.

"Tidak boleh, kamu masih kecil dan sihirmu belum muncul" dengan lembut Gerald memberi pengertian.

Kaisar Leonel dan David menggangguk setuju dengan perkataan Gerald.

"Yeniii tolong yakinkan ayah dan kakakku" Becca memeluk kaki Yeni, dayang pribadinya yang senantiasa menemani Becca kemanapun.

"Tuan putri.... Yang dikatakan yang mulia kaisar dan pangeran itu benar. Itu akan sangat berbahaya bagi anda" kata Yeni.

"Dia membuatku muak" batin Anya yang dari tadi diam memperhatikan.

"Tapi ingin ikuttt" kata Becca tetap bersikeras.

"Jangan kaya bayi yang terus merengek" kata Anya dengan tiba-tiba.

Perkataan Anya membuat semuanya menoleh padanya yang membuat Anya sendiri gugup.

"Siapa kamu? " tanya Kaisar dengan sorot mata yang dingin.

"S-saya pelayan disini yang mulia" gugup Anya sambil menundukan kepala.

"Sial" batin Anya.

"Oh" kata Kaisar dan memalingkan mukanya melihat Becca putri tersayangnya.

Tatapan dingin nya seketika melembut saat melihat Becca. Hal itu terlihat jelas oleh Anya. Sedangkan kedua pangeran sedari tadi menampilkan aura yang tidak bersahabat pada Anya. Bahkan Yeni juga menatap tidak suka pada Anya.

"Kenapa kamu dekat dengannya? " tanya Gerald pada Becca dengan penuh kasih.

"Aku hanya ingin berteman dengannya. Aku belum punya teman yang seumuran denganku kak" jawab Becca.

"Sebenarnya karna kasihan sih" batin Becca.

"Tapi kok gw kesel yah padanya. Ucapan dia itu seolah ingin merusak citra gw" batin Becca lagi.

"Eh bos bahasa kehidupan lamamu kau pakai lagi? " tanya Sio yang hanya bisa didengar Becca.

"Habisnya gw kesel, bolehkan gw pake bahasa ini lagi. Tenang cuman didalam hati dan pikiran gw. Bolehkan? " kata Becca.

"Boleh bolehhh boss. Tapi hati-hati bos, Anya nih tipe-tipe manusia bermuka dua" kata Sio mengingatkan.

"Iya, makasih Sio" kata Becca.

"Becca.. Becca sayang, kamu tidak apa-apa kan? " David memegang bahu Becca yang daritadi hanya diam.

"Ah tidak apa-apa kok kak" Becca tersenyum manis.

"Adik kecil.. Kakak dan Kak David agar pergi untuk menelurusuri keberadaan monster itu. Mungkin nantinya kakak juga akan bertarung dengan monster itu. Tapi kakak janji, kakak akan menyelesaikan secepatnya dan bermain dengan Becca. Becca mengertikan maksud kakak? " dengan lembut Gerald mengusap rambut Becca.

Tidak ada gunanya Becca bersikukuh ingin ikut, karna mereka tidak akan mengizinkan. Jadi Becca hanya mengangguk.

"Iya kak, jaga diri kakak yah" Becca memeluk Gerald.

Hal itu sontak membuat David juga mensejajarkan tingginya sama dengan Becca. Becca yang paham akan hal itu, segera memeluk David juga.

"Kak David juga jaga diri yah" kata Becca.

"Nah sekarang peluk ayah" Kaisar Leonel merentangkan kedua tangannya didepan Becca.

"Loh, kan ayah tidak ikut pergi" kata Becca yang membuat raut wajah kaisar menjadi masam. Sedangkan kedua pangeran itu terkekeh geli dan mengejek ayahnya.

"Perhatian itu.. Aku mau perhatian itu" batin Anya dengan mengepalkan tangannya dengan erat.

Pangeran David dan pangeran Gerald segera pergi menuju perbatasan dengan pasukannya masing-masing. Sang kaisar juga sibuk diruang kerjanya mengerjakan beberapa dokumen penting.

Dan kini setiap harinya,Becca hanya berjalan jalan dengan Yeni dan Anya yang selalu ada disampingnya. Anya selalu ada saat dia baru bangun tidur. Jadi dia terpaksa mengikutsertakan Anya disetiap kegiatannya.



# Vote for the next story

Jadi Figuran Di Dunia NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang