Memulai Aksi

2.1K 159 7
                                    

Lady Maria sangat senang mendapatkan balasan dari Putri Becca. Bahkan saking senangnya, ia melompat-lompat di kamarnya sambil memegang  suratnya.

"Lady jangan seperti itu nanti anda bisa jatuh" kata pelayan pripadinya yang bernama Neta.

Akhirnya Lady Maria pun berhenti melompat dan duduk dengan tenang di tepi kasur. Ia membuka suratnya dengan hati-hati, seolah itu adalah barang berharga. Ia membaca suratnya dengan teliti.

'Lady, terima kasih atas perhatiannya. Sekarang saya sudah sembuh dan sudah bisa beraktivitas seperti biasanya. Terima kasih juga atas buktinya, saya sangat terbantu untuk hal ini. Saya mengirimkan beberapa hadiah atas rasa terima kasih saya. Tapi maaf Lady, saya tidak bisa berteman dengan anda setelah kejadian ini. Bukannya saya menganggap anda jahat atau tidak tulus ingin berteman dengan saya. Hanya saja, saya menjadi lebih sensitif untuk kembali merajut  pertemanan. Mohon Lady memakluminya'

Tertera
Rebecca Arabella d'vold

Lady Maria tentunya sedih karna Becca tidak mau berteman dengannya, namun ia memakluminya. Ia kembali senang saat membuka beberapa hadiah dari Becca yang isinya gaun dan perhiasan yang cantik.

"Aaaaa, tidak masalah. Aku tidak akan menyerah" batin Lady Maria dengan mengepalkan kedua tangannya ke atas seolah memberikan semangat pada dirinya sendiri.

_______________

Di Istana tentu saja heboh karna rumor yang baru saja dibuat oleh manusia tidak tau diri tadi. Yeni menyampaikan hal ini dengan hati-hati kepada Becca, karna takut Becca akan sakit lagi. Sedangkan Becca menanggapinya dengan tenang.

Rumor ini tentu sampai ketelinga Kaisar dan kedua Pangeran. Becca mengajak Yeni untuk pergi ke ruang kerja Ayahnya. Ia ingin melihat sebagaimana parahnya para pelayan dan prajurit membicarakannya.

"Aku tidak sabar" batin Becca tersenyum senang.

"Wah bos, kau akan memulai memberi pelajaran pada pelayan itu yah" tiba-tiba Sio menyahut.

"Haha iya, lihat saja apa yang akan aku lakukan" Becca tersenyum lebar.

Yeni yang melihat Becca tersenyum, mengira bahwa Becca sedang menyembunyikan kesedihannya dan pura-pura kuat.

"Tuan Putri sangat pandai menyembunyikan kesedihannya" batin Yeni menatap Becca dengan sorot mata yang penuh kekhawatiran.

Becca berjalan sambil menggandeng tangan Yeni menuju ruangan Kaisar. Sepanjang lorong, ia terus mendengar bisik-bisik dari orang-orang sekitar, baik itu pelayan maupun prajurit.

"Oh ya Yeni, dimana Rion dan Gani?" tanya Becca tidak melihat keberadaan kedua pengawal pribadinya.

"Mereka ikut menyelidiki tentang rumor itu Putri" jawab Yeni.

Becca menganggukan kepalanya mengerti. Rasanya ia begitu senang karna disekitarnya banyak yang yang peduli. Yah walaupun, ada beberapa parasit yang menempel contohnya Anya.

Akhirnya, Becca dan Yeni sampai di depan ruang kerja Kaisar. Becca dan Yeni langsung masuk saat sudah disuruh masuk.

"Saatnya berakting" batin Becca.

Becca berlari menuju Kaisar yang sedang duduk sambil menatapnya.

"Ayahhhhh" Becca merentangkan kedua tangannya dan langsung di raih oleh Kaisar. Kaisar mendudukan Becca di pangkuannya.

"Ada apa hm? " tanya Kaisar Leonel.

"Ayahh, apakah aku benar bukan putri kandung ayah? " tanya Becca dengan mata yang berkaca-kaca. Kaisar dan yang lain yang berada diruangan itu tentu saja merasa terkejut.

"Aduh bagus banget deh, kalo ginimah bisa jadi aktris nih" batin Becca.

"Natural bos" Sio terkikik mendengar bosnya memuji dirinya sendiri.

"Kamu putri kandung ayah sayang. Apakah ini karna rumor itu? " tanya Kaisar dengan lembut.

"Iya Ayah, aku sedih. Apakah Yeni dan Riko juga mempercayai rumor itu? " tanya Becca dengan ekspresi sedih.

Fyi: Riko ini adalah seorang Viscount yang menjabat sebagai ajudan Kaisar yang selalu membantu tugas Kaisar.

"Tidak Putri, saya sangat percaya bahwa anda adalah Putri kandung Yang Mulia Kaisar" kata Riko menyakinkan.

"Benar kata Tuan Riko. Lagipula rambut dan warna mata anda mirip sekali dengan Kaisar. Serta sifat anda yang lembut, sangat mirip dengan mendiang Ratu" kata Yeni dengan hati-hati.

Becca tidak menyangka mereka akan seperhatian ini. Sejenak dia merindukan keluarganya yang asli. Apakah mereka akan sedih saat mengetahui bahwa dirinya telah meninggal.

"Ayah, ibu, aku kangen kalian" batinnya sedih.

Sentuhan hangat yang menyentuh pipinya menyadarkannya dari lamunan. Ia mendongak dan melihat senyum Kaisar yang sangat tulus padanya.

"Ayah... " kata Becca dengan pelan.

"Becca say- " ucapan Kaisar terpotong saat kedua putrannya tiba tiba menerobos pintu tanpa memberitahukan keberadaannya.

"Ayah ada yang masalah penting! " kata Pangeran David dengan lantang. Namun seketika terdiam saat melihat bahwa bukan hanya ayahnya dan Riko yang ada disana.

Pangeran David dan Pangeran Gerald langsung canggung saat semua mata menuju kearah mereka. Mereka datang bersama dengan Rion dan Gani, pengawal pribadi Becca.

"Haishh bodohh" batin Pangeran David sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Bisa menghilang tidak sih, maluuu! " batin Pangeran Gerald.

Rion dan Gani hanya bisa menepuk jidat mereka, saat melihat tingkah laku kedua Pangeran. Biasanya Pangeran akan selalu bersikap tenang, dewasa, dan dingin seolah tidak peduli pada apapun. Namun, saat hal itu menyangkut adiknya yaitu Putri Becca. Mereka akan langsung panik dan terkadang kehilangan kesabarannya.


# Vote for the next story🤗

Jadi Figuran Di Dunia NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang