Terkadang sahabat tahu apa yang kita butuhkan, padahal kita belum sempat menceritakan.
Surya Maulana
Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, hari ini adalah hari sabtu. Dikarenakan hari senin akan dilaksanakannya try out para murid kini sedang sibuk membersihkan dan merapihkan kelasnya masing-masing. Agar ketika Try Out kondusif. Padahal kelas mereka akan diacak, mereka tidak akan di satu kelaskan bersama teman sekelasnya di kelas yang mereka tempati. Tetapi, tetap saja demi kenyamanan bersama, semuanya harus membersihkan kelasnya masing-masing.
Surya sedikit jinjit, ia menaiki meja dan kursi sekaligus. Di bawah meja, dan di atasnya kursi. Ia membersihkan langit-langit kelas dengan menggunakan sapu injuk.
Nirwan dan Asep mengelap kaca bersama-sama mereka mengelap kaca bagian dalam, sedangkan bagian luar yaitu Zaki dan Ujang bersama teman-teman lainnya. Mansur dan Wahyu, si kembar itu kini tengah asik menyapu. Ardhian, dan Udin sedang mengambil air di kamar mandi. Sedangkan yang lainnya sibuk menata meja.
Setelah Mansur dan Wahyu selesai menyapu, Surya selesai membersihkan langit-langit, dan semua kegiatan lainnya telah selesai. Kini giliran Ardhian dan Udin, bagian terakhir. Yaitu, mengepel lantai.
Setelah semua kegiatan telah selesai. Kelas pun sudah nampak kinclong dan rapih. Semua penduduk kelas XII-IPA 3 berkumpul di depan kelas. Memandang kelasnya yang tadinya kotor menjadi bersih.
Ketika mereka sedang asik-asiknya bersantai ria. Sembari mengibas-ngibaskan wajahnya dengan menggunakan telapak tangan karena merasa gerah. Mereka melihat banyak anak-anak kelas lain, tengah berjalan ke arah yang sama.
Karena penasaran, Surya bertanya kepada seorang pria berkacamata dan berbadan cungkring yang entah namanya siapa. Kalau kata Ardhian sih gak penting juga.
"Eh!" panggil Surya kepada pria berkacamata itu.
Si pria berkacamata itu untung peka, ia langsung menengok ke arah Surya.
"Saya?" tanya pria itu.
"Iya!"
"Kenapa?"
"Itu ada apa? Kok semuanya pada jalan ke ruang TU?" tanya Surya penasaran.
"Oh itu, emangnya gak denger?"
"Kalau gue denger mah gue gak bakal nanya Ijem!" geram Surya kesal.
"Oke maaf-maaf. Itu tadi kan ada pengumuman katanya disuruh ke ruang TU buat ngambil kartu Try Out," kata pria berkacamata itu menjelaskan. Hari senin memang akan dilaksanakan Try Out, setelahnya akan ada USBN, kemudian UNBK. Jadi, sebulan ini mereka akan disibukan dengan ujian-ujian.
"Oh oke makasih infonya," ucap Surya. Kemudian pria berkacamata itu pergi melangkahkan kakinya meninggalkan Surya.
"Ya udah kuy kita ke sana!" ajak Nirwan sembari menarik tangan Surya.
"Gak deh, kalian ajak kesana, gu-gue gue masih cape! Nah masih capeeee! Aduhhh gerah banget guee!" ujar Surya sembari mengibas-ngibaskan telapak tangannya tepat di depan wajahnya yang memang bercucuran keringat.
'Ah Nyak kan belum bayar, jadi gimana dong gue?' batin Surya.
"Lo kenapa si?" tanya Ardhian.
Surya terdiam.
"Gak kenapa-kenapa, ya udah sana duluan, nanti gue nyusul deh,'' ucap Surya masih tidak mau di ajak ke ruang TU.
![](https://img.wattpad.com/cover/349724767-288-k480163.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAN 3 [END]✔️
UmorismoKisah kehidupan tiga orang pemuda dengan sifat yang berbeda-beda. Surya, cowo petakilan dan manja. Ardhian, cool boy irit sekali kalau bicara. Nirwan, cowok ganteng tukang baperin cewek. Mereka dikeluarkan dari sekolah dengan kasus yang sama. Lalu m...