06

12K 1K 15
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
____________________________

Aila yang berada di gendongan Ken, sontak mengernyitkan dahinya saat melihat semua pelayan berlarian di depannya.

Aila beralih menatap Ken yang sedari tadi berwajah datar.

Merasa ada yang memperhatikannya, Ken pun menoleh pada bayi kecil yang ada di gendongannya.

"Ada yang ingin kau katakan, nona?" Tanya Ken yang berusaha mengeluarkan suara lembutnya, namun yang terdengar hanya nada datar.

Aila tidak menjawab, dia menunjuk para pelayan itu dengan dagu nya.

Ken melirik arah tunjukkan Aila, kemudian mengangguk paham. Pria itu berusaha menahan kedutan bibirnya karna melihat tingkah Aila yang menggemaskan di matanya.

"Mereka sedang mempersiapkan kedatangan Duke Xavier"

Deg

Mata Aila langsung membola saat mendengar ucapan Ken.

Xavier?

Kenapa?

Jangan bilang, kedatangan pria itu karna dirinya?

Aila menggelengkan kepalanya.

Itu tidak mungkin.

Keberadaannya tidak akan terlacak. Dari buku yang ia baca, seseorang tidak akan bisa terlacak jika belum mempunyai Mana.

Tapi kenapa Xavier kesini?

Atau pria itu mempunyai urusan pada Felix?

Jika begitu, Felix termasuk salah satu bangsawan?

Oh astaga! Kepala Aila berdenyut saat memikirkan serumit apa hidupnya saat ini.

"Lix na? (Felix mana?)" Tanya Aila yang langsung di mengerti oleh Ken.

"Tuan sedang berada di ruang kerja nya. Apa kau ingin menghampirinya?" Sahut Ken tanpa menghentikan langkahnya yang entah kemana.

Aila terdiam sejenak.

Jika dia meminta Felix untuk mengusir Xavier, apa pria itu akan menurutinya?

Tidak.

Felix akan bertanya banyak padanya.

Hanya ada satu cara.

Jangan pernah keluar kamar ketika Xavier datang.

Ya. Itu bagus.

"Mbali e amar (kembali ke kamar)" ujar Aila yang menghentikan langkah Ken.

Pria itu mengernyitkan dahinya, menatap bingung Aila.

Bukan kah bayi ini merengek padanya untuk membawanya keluar dari kamar? Tapi kenapa malah meminta untuk kembali lagi?

"Ada apa, nona?" Tanya nya.

"Dak apa. Yo mbali (tidak apa. Ayo kembali)" jawab Aila.

Akhirnya Ken menurut. Dia membawa Aila menuju ke kamar.

Sedangkan di depan gerbang, terdapat beberapa orang yang saling berhadapan. 2 diantara mereka, saling melayangkan tatapan datar.

"Aku tidak menyangka jika Duke Lucius yang terhormat ini akan menginjakkan kakinya ke kediaman ku" ujar Felix datar lalu tersenyum kecil yang malah terlihat ejekan.

"Salam Yang Mulia Putra Mahkota" salam Xavier tanpa memutuskan pandangan datarnya dari Felix.

Melihat tingkah Xavier, banyak yang berdecak kagum dalam diam. Tingkah pria itu termasuk tidak sopan terhadap penerus tahta. Tapi bagaimana pun, tidak ada yang berani menegur ketidaksopanan sang Duke tiran.

I'M BABY?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang