11

11.9K 1.1K 32
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
____________________________

"PAPA!!"

"Aila? Kenapa?" Xavier langsung terbangun dari tidurnya saat Aila berteriak dan terduduk.

Gadis kecil itu hanya diam. Dia menatap sekelilingnya dengan tatapan linglung.

"Apa kau bermimpi buruk?" Tanya Xavier sedikit khawatir, sembari menyentuh dahi Aila yang masih terasa panas.

Setelah kejadian monster itu, Aila menjadi demam. Karna itulah Xavier memutuskan untuk tidur bersama putrinya malam ini. Dia tidak bisa tidur nyenyak, karna ingin mengganti kompresan.

Aila menatap Xavier kemudian terdiam. Dia beralih ke lengan pria itu. Ternyata masih normal.

"Ayah" lirih Aila kemudian berhambur ke pelukan Xavier yang kini terlihat kebingungan.

Walaupun bingung, dia tetap membalas pelukan putrinya dan mengelus kepala nya guna memberikan perlindungan.

Melihat reaksi Aila seperti sekarang, dapat ia pastikan. Jika putrinya ini mengalami trauma karna kedatangan monster tadi.

Wajar saja. Bagaimana pun, Aila hanya anak kecil yang masih berusia 5 tahun. Jadi wajar jika gadis kecil ini dilanda ketakutan yang berlebihan.

Aila mengeratkan pelukannya. Dia menghela nafasnya lega saat melihat pria ini baik baik saja.

Pada kenyataannya, dia masih dikendalikan oleh rasa sayangnya. Dia tetap tidak bisa membenci papa nya, walaupun pria itu memperlakukannya buruk.

Aila memejamkan matanya, menikmati kehangatan yang sudah pernah hilang darinya.

Saat ini, dia akan fokus pada kehidupan keduanya. Anggap saja masa lalu nya adalah pelajaran. Untuk sekarang, dia hanya perlu hidup dalam kedamaian bersama ayahnya.

Dan menghalangi siapa saja yang berniat menghancurkan kebahagiaannya.

Aila membuka matanya, dan di detik selanjutnya, netra gadis itu berubah menjadi merah pekat selama 2 detik.

Seseorang yang sedari tadi mengawasinya, sontak terdiam saat melihat perubahan itu. Jantungnya seakan berhenti berdetak dengan tubuh yang sedikit bergetar.

"Dia harus mengetahui ini" batinnya, kemudian menghilang dan menyisakan kepulan asap.

Xavier melirik ke arah balkon kamarnya yang gelap gulita.

"Siapa pun kau, aku tidak akan membiarkan mu menyentuh putriku" batinnya sembari mengeratkan pelukannya dengan mata yang berkilat tajam.

****

"Dia kemba-

"Aku tau" sela seorang pria yang saat ini tengah fokus pada berkas berkasnya.

Pria yang menjabat sebagai tangan kanannya hanya bisa menunduk. Karna tanpa ia beri tau, tuannya ini sudah tau lebih dulu.

Itulah yang membuatnya kagum.

Pria di depannya ini terkesan tidak peduli pada apa pun dan siapa pun, namun nyatanya dia sedang mengawasi pergerakan seseorang tanpa adanya tindakan secara langsung

"Apa kau yakin segelnya tidak akan terlepas, tuan?" Tanya pria itu pelan yang membuat gerakan tangan sang tuan terhenti.

"Segel itu tidak akan terlepas sebelum ingatannya kembali" ujarnya datar.

I'M BABY?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang