Tandai typo√
Happy reading~
___________________________"Nona, Duke menunggu anda di meja makan" ujar Rose yang baru saja masuk ke dalam kamar Aila.
Gadis kecil itu hanya memberikan anggukan. Kemudian dia berdiri dari duduknya dan pergi keluar kamar menuju meja makan.
Sepanjang Aila berjalan, maka akan ada orang yang memberikannya salam. Dia hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Ayah" sapa Aila yang baru saja sampai di meja makan.
"Duduk lah" titah Xavier yang dituruti oleh Aila.
Dia duduk di seberang Xavier.
"Nona sangat cantik" celetuk Jhon yang tanpa sadar membuat Xavier menatapnya tajam.
"Apa kecantikan ku bisa membuatmu menjadi suamiku, paman Jhon?" sahut Aila bercanda sembari tersenyum manis.
Jhon tersedak ludahnya sendiri. Dia melirik Xavier yang kini menatapnya seakan ingin membunuhnya.
"Haha lelucon anda sangat lucu, nona" Jhon tertawa kaku yang membuat Aila terkekeh.
Melihat wajah tertekan pria itu, cukup menghiburnya.
"Aila"
Aila menghentikan kekehan nya, dia beralih menatap Xavier yang berada di depannya.
"Kenapa ayah?"
Xavier menahan senyumnya saat mendengar panggilan itu kembali keluar dari mulut putrinya.
"Usia mu sudah cukup untuk masuk ke Akademi" ujarnya.
"Akademi?" beo Aila.
"Ya. Kau akan masuk ke Castille" ujar Xavier.
"Kenapa harus disana?" tanya Aila heran.
"Karna itu adalah Akademi yang terbaik di Envuella. Bukan kah kau ingin belajar sihir? Disana lah yang tepat" jawab Xavier lalu menyesap teh nya.
Aila terdiam sejenak.
Bukan kah ini kesempatan untuknya?
Jika dia pergi dari mansion Xavier, maka dia bisa menggunakan teleportasi untuk menemui Stev. Tidak ada lagi sihir yang akan menekannya.
"Kapan?" tanya nya setelah terdiam beberapa waktu.
"Aku sudah mendaftarkan mu disana. Dan besok, kau bisa pergi" jawan Xavier.
"Baiklah" Aila mengangguk lalu melanjutkan santapannya tanpa menghiraukan Xavier yang masih menatapnya.
Menyadari tatapan Xavier, Aila mendongak.
"Kenapa?" tanya nya.
"Aku tidak ingin kau pergi" ujar Xavier yang membuat Jhon mengerutkan dahinya.
Bukan kah pria itu sendiri yang menyuruh putrinya pergi?
"Jika kau tidak ingin aku pergi, lalu kenapa kau mendaftarkan ku kesana?" tanya Aila heran.
"Demi kebaikanmu" jawab Xavier tenang yang membuat Aila menggeleng tidak habis pikir.
"Tidurlah bersama ku malam ini" ujar Xavier yang mendapatkan anggukan dari Aila.
Jhon menatap tuannya iba. Pria itu masih tertutupi oleh gengsi.
****
"Aila" desis seseorang, menatap pantulan cermin dengan tatapan murka.
"Kenapa dia selalu beruntung? Mendapatkan keluarga yang sayang padanya"
"SIALAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BABY?!
General Fiction"Aku sangat berterimakasih padamu karna sudah mengenalkan berbagai macam luka padaku hingga membuat hatiku mati rasa" "Kau memberikan ku cinta untuk pertama kalinya, tapi kau juga yang memberikan luka pertama untukku" "Tolong izinkan aku untuk mem...