Tandai typo√
Happy reading~
______________________________"Clairin"
Aila berkedip lalu beranjak duduk di ranjangnya. Dia mengernyitkan dahinya saat melihat Stev yang berlutut di depannya dengan tatapan kosong.
Ada apa dengan pemuda itu?
"Kenapa kau berlutut, Stev?" tanya nya yang membuat Stev sadar dari lamunannya.
"Apa?" tanya Stev dengan linglung.
"Kenapa kau berlutut disana? Ada apa dengan mu?" Aila semakin bingung saat melihat reaksi Stev yang terlihat kebingungan sendiri.
"Aku?" gumam Stev lalu terdiam sejenak.
"Aku... Tidak tau" lanjutnya pelan.
Dia juga tidak tau ada apa dengan dirinya?
Dia berlutut seperti ini karna tekanan dari Aura Aila, dan...
Stev mengernyitkan dahinya saat berhasil mengingat apa yang terjadi padanya.
Bukan kah tadi kakinya bergetar dan membawanya berlutut? Dan itu setelah Aila membuka matanya dan memperlihatkan bola mata berwarna merah menyala.
Stev mendongak, menatap Aila yang kini juga menatapnya bingung.
Satu hal yang ada di pikirannya sekarang.
Siapa Clairin?
Kenapa mulutnya menyebutkan nama itu? Sedangkan dia tidak kenal dengan nama tersebut. Dan... Kenapa dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri saat dia menatap netra merah Aila.
"Hey! Apa kau menjadi bisu?"
Raut wajah Stev langsung berubah. Dia menatap kesal pada Aila yang kini menatapnya polos.
Tidak ada lagi netra merah menyala yang menekannya.
Stev berdiri dan menghampiri Aila lalu menyentil jidatnya hingga membuat sang empu meringis.
"Kenapa kau semakin menyebalkan? Padahal waktu pertama kali aku bertemu dengan mu, kau tidak banyak bicara" ujarnya kesal yang membuat Aila menatapnya tajam.
"Tentu saja aku tidak banyak bicara! Waktu itu aku masih bayi! Bagaimana bisa Bayi berbicara? Apa kau gila?! " sungut nya.
"Jangan berteriak, suara mu jelek" ujar Stev seraya mengusap telinga nya yang berdengung.
"Kau-
"Hustt" Stev meletakkan telunjuknya di bibir Aila hingga membuat sang empu terbungkam.
"Hentikan ocehan mu" ujarnya yang membuat Aila cemberut kesal.
Stev duduk disamping Aila yang masih menatapnya tajam.
"Hampir saja aku melupakan tujuan ku kesini" ujarnya.
"Kenapa kau kesini?" tanya Aila ketus yang membuat Stev mendengus.
"Jangan pikir jika aku kesini karna mengkhawatirkan mu. Aku disini atas perintah Zack" ujar Stev yang membuat Aila mengernyitkan dahinya.
"Zack?"
"Itu nama Dewa Naga" Stev memutar bola matanya malas, sedangkan Aila mengangguk paham.
"Ada apa?" tanya Aila yang membuat Stev menatapnya lekat.
"Apa yang kau rasakan tadi?" tanya Stev yang membuat Aila terdiam.
"Kepalaku sakit" jawab Aila setelah terdiam beberapa waktu.
"Hanya itu?" Stev mengangkat satu alisnya.
Aila mengangguk yang malah membuat Stev menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BABY?!
General Fiction"Aku sangat berterimakasih padamu karna sudah mengenalkan berbagai macam luka padaku hingga membuat hatiku mati rasa" "Kau memberikan ku cinta untuk pertama kalinya, tapi kau juga yang memberikan luka pertama untukku" "Tolong izinkan aku untuk mem...