Tandai typo✓
Happy reading~
____________________________"Berhentilah mengikuti ku, Jhon" ujar Aila jengah.
Tidak terasa, ternyata usianya saat ini sudah menginjak 5 tahun. Waktu terasa cepat bagi mereka yang melihat pertumbuhan Aila. Tapi tidak bagi Aila, menunggu usianya 5 tahun, sama seperti menunggu berabad abad lamanya.
Sejak dia dibawa paksa oleh Xavier ke kediamannya, gadis kecil itu selalu mengeluarkan aura permusuhan pada pria yang menjabat sebagai ayahnya itu.
Karna Xavier lah, dia tidak bisa melakukan teleportasi. Pria itu memasang semacam sihir di kediamannya. Dia memasang sihir tersebut agar Aila tidak bisa menggunakan sihir apapun, termasuk teleportasi.
Dan saat ini, dia dibuat jengah bukan main. Dimana pun dia berada, maka akan ada Jhon di sisi nya.
Sejak dia kembali ke kediaman ini, Xavier menjadikan Jhon sebagai pengawal pribadinya. Dan untuk Rose, wanita itu tetap menjadi pelayan pribadinya atas paksaan nya.
Awalnya Xavier ingin membunuh Rose, tapi Aila menahannya dan mengancam pria itu. Dan akhirnya Xavier mengalah.
"Nona ingin kemana? Saya akan menemani anda" ujar Jhon santai.
"Aku ingin ke alam baka, kau mau ikut?" Aila menatap Jhon malas.
"Sebelum kau kesana, aku yang akan menyeret mu lebih dulu" Aila memutar bola matanya malas.
Xavier. Pria yang selalu ia hindari, kini berdiri di depannya dengan wajah yang menyebalkan. Entah kemana wajah datarnya itu.
"Bisa kau menyingkir, tuan Lucius?" Ujar Aila datar.
"Tidak bisakah kau memanggilku ayah?" Xavier mendelik tidak terima.
"Panggilan itu terlalu bagus untuk dirimu" jawab Aila tenang yang membuat Xavier bungkam.
Jhon melirik tuannya yang sepertinya tengah mengendalikan amarah.
"Sebenarnya ada apa denganmu, Aila? Kenapa kau terlihat sangat membenciku?" Ujar Xavier tidak habis pikir dengan putri kecilnya.
Disaat dia ingin mendekat, maka Aila akan dengan terang terangan menjauhinya. Dan disaat dia ingin membangun sebuah hubungan baik diantara mereka, maka Aila akan menghancurkannya begitu saja.
Dia sering memikirkan kesalahan apa yang pernah ia berbuat hingga membuat putri kecilnya itu membenci dirinya.
"Ya, aku membenci mu" jawab Aila datar yang membuat Xavier mengepalkan kedua tangannya.
Jhon menatap tuannya was was. Ini sering terjadi, jika Aila berhasil memancing amarah tuannya, maka semua orang lah yang akan terkena imbasnya.
"Tapi aku lebih membenci diriku sendiri karna lahir dari benihmu"
"AILA!!"
Hening.
Bentakan pertama kali untuk Aila, keluar begitu saja dari mulut Xavier. Pria itu memejamkan matanya guna menekan emosinya. Dia tidak ingin Aila melihat sisi iblisnya.
"Berhenti menggangguku dan menjauh lah. Bersikaplah seperti orang asing. Hubungan kita tidak sebagus itu, tuan Lucius" ujar Aila tajam.
Gadis kecil itu pergi meninggalkan Xavier yang kini terdiam, ditemani dengan amarahnya.
Jhon memberikan salam pada Xavier lalu pergi menyusul nona nya. Bukannya dia tidak peduli dengan pria itu, tapi tugasnya sudah berpindah pada Aila. Xavier sendirilah yang menyuruhnya untuk memprioritaskan gadis kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BABY?!
General Fiction"Aku sangat berterimakasih padamu karna sudah mengenalkan berbagai macam luka padaku hingga membuat hatiku mati rasa" "Kau memberikan ku cinta untuk pertama kalinya, tapi kau juga yang memberikan luka pertama untukku" "Tolong izinkan aku untuk mem...