16

7.6K 766 62
                                    

Tandai typo√
Happy reading~
___________________________

"Guru... Kau yakin menyuruhku masuk kesana?" Tanya Aila pelan seraya menatap horor pada hutan lebat di depannya.

Pagi pagi buta, dia harus menelan hawa dingin karna Zeron memaksanya untuk ikut dengannya.

Dan disinilah mereka berada.

Hutan kematian.

Zeron hanya menatap datar muridnya itu.

"Kau harus kembali dalam waktu 30 menit. Jika tidak kembali tepat waktu, aku akan menghukum mu" ujar Zeron datar yang membuat Aila mendelik.

"Guru, aku hanya balita yang berusia 5 tahun. Kenapa kau tega sekali? Dalam waktu sesingkat itu, tentu saja aku tidak bisa" protes Aila.

"Kau sudah mempunyai Mana, Aila" Zeron menatap Aila malas.

"Walaupun begitu, aku tetap tidak bisa. Aku tidak bisa mengendalikan Mana ditubuhku" keluh Aila namun tidak dihiraukan oleh Zeron.

Cling

Aila langsung menghilang saat Zeron mengibaskan tangannya.

"Jika kau menyerah, kau bisa memanggilku. Tapi dengan begitu, kau akan mendapatkan hukuman" suara Zeron menggema di pikiran Aila yang kini hanya bisa terdiam kaku.

Dia menatap ke sekitarnya.

Tidak ada satu pun manusia selain dirinya. Hanya ada perpohonan yang berdaun lebat.

Aila memejamkan matanya guna menenangkan rasa takutnya.

"Tenang Ai. Lo cuma harus teleportasi, terus semuanya selesai. Lo bakal balik lagi ke Zeron sialan itu" gumam nya.

"Ya, teleportasi" Aila membuka matanya lalu tersenyum cerah.

Kenapa dia tidak kepikiran sedari tadi? Kenapa juga dia harus takut?

Ck.

Dengan tidak sabarnya, Aila menutup matanya dan memfokuskan pikirannya.

Merasa sudah cukup lama, Aila pun membuka matanya. Dan sedetik kemudian, dia melunturkan senyumannya.

"Kok masih disini?" Gumam nya heran.

Baiklah, dia akan mencobanya lagi.

"Gak bener nih" ujarnya setelah membuka matanya. Ternyata dia masih berada ditempat yang sama.

Perasaan kalut mulai memenuhi dada nya.

Aila mencoba nya lagi.

Lagi.

Dan lagi.

"BANGKEEE! KENAPA GUE GAK BISA NGILANG ANJIR?!" teriak Aila kesal.

Ini adalah kali ke 5 dia mencoba teleportasi. Namun hasilnya tetap sama. Dia tidak berpindah sedikit pun dari tempatnya.

Aila mengerucutkan bibirnya. Dia menatap was was di sekitarnya.

Perasaan takut mulai menggerogoti nya.

"Jangan takut, aku bersama mu"

Aila terdiam.

Itu...

"Dewa Naga?" Gumam nya.

"Kau bisa memanggil ku Zack, Aila" Aila hanya mengangguk patuh.

"Aku akan membimbing mu" Aila kembali mengangguk.

"Sekarang, apa kau bisa menghilangkan rasa takut mu?" Tanya Zack lembut.

"Aku akan mencobanya" jawab Aila pelan.

I'M BABY?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang