Bab 6

2K 179 4
                                    

Jin terbangun dari tidurnya setelah melakukan kegiatan panasnya, ia bergerak untuk bersandar di headboard namun merasakan bagian bawahnya sangat sakit. Teringat pada saat tadi mereka melakukan kegiatan panasnya, Pilwon sangat bergairah membuat dirinya kasar saat bermain dan itu yang Jin rasakan saat terbangun.

Walaupun mereka sering melakukannya, namun jika bermain kasar tetap saja sakit. Ia turun dari kasurnya berjalan untuk memakai baju, Pilwon pun sedang dikamar mandi jadi ia akan mandi nanti setelah makan malam. Melihat langit sudah gelap ia keluar dari kamar menuju meja makan ternyata disana sudah ada beberapa anggotanya dan Pilwon.

Jin menarik kursi didekatnya, melihat para anggotanya secara keseluruhan. Ternyata mereka menunggu dirinya dan Pilwon untuk makan bersama.

Pilwon pun turun dan mengambil kursi pemimpin dimeja makan. "Maaf, kami membuat kalian menunggu." ujar kepada anggota yang berada dimeja makan.

"Ya, tak apa ku pikir kau dan bos tak akan turun. Kami memang sengaja menunggu untuk saja kalian turun jika tidak cacing diperut kami akan berdemo!" ucap Taejo.

"Berdemo? Hey jo ku rasa kau yang sandari tadi tak berhenti memakan makan!" sahut jack anak bawahan Pilwon.

"Dia itu perut karung, jika belum bertemu dengan nasi tak akan merasa kenyang." balas ryu nanmu.

"Oh ayolah, berhenti membicarakan ku! kapan kita akan makan?" sambar Taejo. Jika dibiarkan mereka akan terus berbicara membuatnya tak akan tahan dengan omongan rekan rekannya.

"Berhentilah berbicara! mari makan." ucap Jin.

***

"Kau sudah bangun." Saat membuka pintu rawat Jaekyung melihat Dooshik yang sedang diam entah memikirkan apa.

Ia berjalan masuk menaruh makanan yang ia beli diluar tadi. Jaekyung tak bisa makan sembarangan, karna ia harus menjaga pola makan dan berat badannya maka dari itu ia membelinya di luar tempat biasanya ia membeli makanan.

Mendengar pintu terbuka Dooshik mengarahkan pandangan, ternyata Jaekyung ia melihat kantong belanjaan yang dibawa masuk oleh Jaekyung.

"Hmm, beberapa saat lalu. Ku pikir kau pulang, apa yang kau bawa?"

"Ini makananku, aku tidak bisa memakan makanan yang berada si kantin jadi aku membelinya. Tentang itu aku tak bisa meninggalkanmu kau sendiri jadi aku akan menemanimu sampai kau sembuh!"

"Itu juga sebagai tanggung jawabku karna tak sengaja menabrak." sambung Jaekyung

"Mana ada kau tak menabrakku, pulanglah aku tau kau pasti sibuk."

Mendengar itu Jaekyung langsung mengalihkan pandangan kearah Dooshik, entah kenapa ia merasa aneh saat mendengar kalimat yang diucapkan Dooshik.

"Baiklah, setelah makan aku akan kembali." balas Jaekyung datar.

Dooshik merasa ada yang salah dari nada bicara Jaekyung. Kenapa ia menjadi dingin, apa Dooshik melakukan hal yang salah. Saat mengingat kembali kata yang ia ucapkan akhir ia tau kenapa nada Jaekyung berubah.

"Aku tak maksud untuk mengusirmu, tapi aku terlalu merepotkanmu dan membuatmu menjadi begini! kau sudah banyak membantuku aku tak ingin berhutang budi terlalu banyak untukmu. Aku takut tak bisa membalasnya, maka aku menyarankanmu untuk kembali." jelas Dooshik sambil menatap Jaekyung yang berada tak jauh darinya.

"Tidur dirumah sakit juga tak bagus untuk mu, aku tau kau cukup teratur akan dirimu. jadi lebih baik pulang lah beristirahat dikasur yang nyenyak! disini hanya ada sofa tak bagus untukmu apa lagi saat terbangun," sambung Dooshik

Jaekyung menatap Dooshik dan Dooshik pun sama, Jaekyung mendengarkan penjelasan Dooshik dan ia melihat tak ada kebohongan yang terpancar dimatanya. Ia murni mengatakan itu.

COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang