Bab 18

912 95 12
                                    

***

“Siapa diantara kalian yang mempunyai masalah? tidak mungkin jika Jin mendapatkan wilayah itu dengan mudah, dengan syarat orang tersebut ingin bertemu dengan salah satu diantara kita.” Ucap Taejo melihat rekan setimnya.

“Hm, aku setuju apa yang kau ucapkan.” Ujar Seungho.

Ia juga memikirkan hal ini. Syarat dan hasil yang didapatkan memang sesuai karena seluruh anggota yang berada di bawah naungan Jin sangat penting, terutama anggota inti mereka semua tau bahwa sistem keamanan mereka dijaga ketat oleh Jin maka dari itu jika ada seseorang yang mencari informasi anggota Jin akan meminta imbalan yang akan menguntungkan bagi dirinya.

Jika memikirkan hal ini jelas ini bukan sekedar hal biasa, karena orang tersebut mampu memberikan imbalan yang di minta Jin dengan begitu mudah. Bisa di pastikan bahwa seseorang yang mencari informasi tentang salah satu diantara mereka adalah orang berpengaruh dan mempunyai kekuasaan begitu besar.

“Beberapa hari yang lalu kau dan Seungho keluar bersama, apa salah satu diantara kalian menyinggung seseorang saat minum?” Tanya ryu nanmu menatap mereka berdua tajam.

“Tidak.” Jawab Seungho singkat.

“Yaa, seperti yang kau dengar dari mulut Seungho bahwa kita berdua tidak menyinggung siapapun.” Jelas Taejo.

Namun berbeda dengan pikirannya, Taejo jadi berfikir apa orang yang mencarinya orang yang sama mengurungnya. Sial jika itu benar Taejo tidak akan bisa kabur jika begitu.

“Aku juga berfikir jika itu kau Taejo.” Ucap Dooshik tiba tiba.

“Apa maksudmu? jangan gila aku tidak pernah berurusan dengan orang yang mempunyai jabatan penting atau berkuasa!” Jawab Taejo kesal.

Sesaat suasana menjadi hening, mereka semua hanyut dalam pikiran masing-masing. Dooshik yang malas untuk mendengar ocehan teman temannya memilih pergi dari sana dan kembali kedalam kamarnya.

***

“Stt, sialan seluruh tubuh terasa sakit semua.” Ucap Jaekyung pelan saat ia membuka matanya.

Jaekyung diam sejenak mengumpulkan seluruh kesadarannya, ia menelusur area kamar yang tidak dikenali. Jaekyung mengingat apa yang terjadi kepadanya semalam dan kenapa ia bisa berada disini.

Kamar yang ia tempati memang tidak seluas apartemen miliknya, namun entah kenapa ia merasa tenang dan damai saat disini. Jaekyung bangun dari tidurnya dan berjalan keluar menuju kamar mandi, ia berjalan dengan tertatih tatih karena di area belakangnya saat terasa sakit.

Selesai Jaekyung bersih-bersih ia kembali masuk kedalam kamar untuk mengambil barang miliknya. Namun belum sepenuhnya barang milik sudah berada di tangannya, Jaekyung melihat kertas bertulis yang ditaro di atas meja. Lalu Jaekyung mengambil dan mulai membaca surat apa itu.

Doosik

Maaf jika saat kau bangun aku tidak ada, aku mendapatkan tugas dan tidak bisa ku tunda. Jika tubuhmu masih terasa sakit pakai salap yang berada di samping surat ini, kalau bukan hal penting mungkin aku tetap akan menerkammu. Sial kau benar-benar sangat nikmat Jaekyung.

Setelah selesai ia membacanya wajah Jaekyung berubah merah padam, dia sangat ingat saat Dooshik selalu memujinya, memperlakukannya dengan baik.

“Dasar brengsek! kenapa bisa pula aku mau dibawah kekungannya.” gumam Jaekyung.

Bahkan jika ia sering menyewa jalang perempuan atau laki laki, tidak akan ada yang ia berikan bermain diatasnya untuk memimpin permainan. Namun ketika dihadapkan kepada Dooshik kenapa aura yang keluar dari diri Dooshik sangat menekan Jaekyung dan tidak bisa berkutik dihadapannya.

COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang