Bab 13

1.4K 157 5
                                    

Latihan kali ini sungguh terasa lebih sulit, karena Jaekyung mengalami penurunan konsentrasi dan fokus. Banyak komentar-komentar tidak enak tertuju kepadanya, hal ini membuat fokusnya menjadi terbelah menjadi dua.

Semua rekan dan pelatih mencoba segala cara untuk tidak membuat Jaekyung memikirkan hal tersebut, karena ini bisa membuat latihannya menjadi kurang dan pertandingan juga akan dimulai beberapa hari lagi.

"Bagaimana apa kau sudah mengurusnya?" tanya pelatihan Jaekyung kepada maneger Jaekyung.

"Ya, aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghandle permasalahan ini." balas maneger.

"Yang perlu kita pikirkan adalah teman tidur Jaekyung yang belum kita cari." sambung sang maneger.

"Hah, karena permasalahan ini aku hampir melupakan hal itu," membuang nafas kasar.

"Tenanglah, aku sudah menghubungi seseorang ku harap ia bisa membantu Jaekyung untuk beberapa hari kedepannya."

Mereka berdua sangat tau tempramen Jaekyung seperti apa, bahkan saat situasi seperti ini emosinya sangat tidak terkontrol. Mereka juga sangat takut untuk mengambil tindakan yang lebih dari ini.

"Ku harap orang yang kau tunjuk akan tahan dnegan dirinya!" sang pelatih tidak ingin ada korban dari sikap Jaekyung yang tidak terkontrol ini.

Setelah mengatakan itu tidak ada diantara mereka yang membuka suara, mereka fokus kepada Jaekyung yang sedang latihan dengan emosi dan perasaan tidak karuan.

Setelah mengatakan itu tidak ada diantara mereka yang membuka suara, mereka fokus kepada Jaekyung yang sedang latihan dengan emosi dan perasaan tidak karuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukulan yang dilakukan, tidak seperti biasanya banyak sekali tekanan di dalam pukulan tersebut.

Hal itu terus terjadi dan semakin cepat dan kencang, jika samsak tinju itu manusia mungkin sekarang wajah dan seluruh badan habis dilumuri dengan darah.

Hari mulai gelap dan membuat Jaekyung harus menghentikan latihannya, sebenarnya ia masih ingin latihan namun dokter pribadi menyuruh untuk istirahat lebih awal.

Tapi bukan pulang Jaekyung menuku bar untuk menghilang penatnya dan pikiran yang selalu menghantui dirinya.

Tidak butuh waktu lama ia sudah sampai disana, Jaekyung langsung memesan minuman yang kadar alkohol lumayan tinggi. Sejujurnya hal ini tidak akan membuat mabuk.

Menikmati minumannya Jaekyung tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedang duduk di sampingnya, saat ia menoleh Jaekyung baru sadar bahwa orang disampingnya ternyata adalah Dooshik.

Dooshik tersenyum kearah Jaekyung. "Tidak menyangka kita akan bertemu disini."

Jaekyung yang masih melamun tersadar saat Dooshik mengatakan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaekyung yang masih melamun tersadar saat Dooshik mengatakan sesuatu. "Hm, aku pun." tidak tau harus berbicara lagi.

Mendengar itu Dooshik hanya tersenyum. Ia juga memesan minuman namun dengan kadar rendah.

"Sudah lama tidak berjumpa, bagaimana kabarmu?" ujar Dooshik sambil memutar mutarkan gelasnya.

"Baik, bagaimana denganmu apa lukanya sudah sembuh?" kini Jaekyung mulai merasa terbiasa setelah mereka hanya saling diam.

"Bagus, ya sudah sembuh. Terimakasih atas dirimu aku selamat dari maut," ucapnya terkekeh saat mengingat hal tersebut.

"Tak apa sudah kukatakan, lalu apa yang kau tertawakan? tidak ada yang lucu." heran saat melihat Dooshik yang tertawa.

"Hmm, hanya mengingat saat aku tertabrak olehmu itu hanya akal-akalan ku saja."

Ah Jaekyung baru ingat, saat itu memang hal konyol ia menduga kalau dirinya menabrak seseorang dan terburu - buru untuk mengantanya kerumah sakit. Namun yang melakukan hal tersebut seenaknya bilang itu akal-akalnya.

"Oh karena itu."

mendapatkan respon seperti itu membuat Dooshik tidak nyaman. "Maafkan aku sudah membohongi mu, sejujurnya aku pun tidak tau apa lagi yang harus kulakukan."

"Tidak usah merasa bersalah, semua sudah terjadi biar lah terjadi." Dooshik mengangguk-anggukkan kepalanya.

Setelah mengatakan itu tidak ada lagi perbincangan yang mereka bicarakan, mereka hanya saling minum dan menikmati keindahan yang ada di dalam bar tersebut.

Waktu semakin malam, minuman Dooshik yang awal kadar alkoholnya rendah kian menambah dan membuatnya mabuk. Ia tidak sadar saat ini sedang ikut berjoget dengan peminum lainnya.

Jaekyung yang melihat kelakuan Dooshik hanya menggelengkan kepalanya, ia pikir Dooshik adalah tipe laki-laki yang tidak banyak tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaekyung yang melihat kelakuan Dooshik hanya menggelengkan kepalanya, ia pikir Dooshik adalah tipe laki-laki yang tidak banyak tingkah. Namun dugaannya salah besar yang ada kebalikannya dari itu, tapi itu cukup menghiburnya dari masalah yang ia punya saat ini.

Meski tidak akan sepenuhnya ilang, akan tetapi ia senang setidaknya hari ini ia tidak perlu memikirkan hal-hal yang membuatnya pusing dan menguras tenaga.

Alunan musik kian kencang dan semakin ramai orang-orang yang ikut menari membuat suasana semakin meriah. Dooshik yang merasa lelah akhirnya pergi dari sana dan menemui Jaekyung.

Dooshik mendekat kearah Jaekyung mendudukkan dirinya di samping Jaekyung, ia bersandar di pundak milik Jaekyung. Hal ini membuat Jaekyung terkejut, namun tak lama ia langsung bersikap biasa.

"Tubuhmu sungguh harum." gumam Dooshik pelan saat mengendus aroma tubuh Jaekyung.

Semakin Dooshik menghirup aroma tubuh Jaekyung, membuat dirinya menahan gejolak didalam tubuhnya. Dooshik merasakan hal aneh saat menghirup aroma tubuh Jaekyung, ia merasa tenang dan nyaman saat berdekatan dengannya.

Hal ini membuat Jaekyung merinding, ia tidak pernah merasakan hal seperti ini dan itu membuatnya gelisah entah mengapa.

"Akkhhhhhh." desah Jaekyung terkejut saat Dooshik menjilat dan menggigit leher tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan Dooshik, hentikan itu." mendengar itu Dooshik mengangkat kepalanya.

Keduanya saling bertatapan, mata mereka bertemu satu sama lain. Jika dilihat lebih jelas mata Dooshik seperti menahan hasrat untuk tidak bertindak berlebihan.

"Aku menyukai aroma tubuhmu." ucapnya berbisik dan melanjutkan aksinya yang tertunda tadi.

Tentunya Jaekyung kesal dan jengkel atas perbuatan Dooshik yang seperti ini. "Dooshik hentikan aku tidak suka melakukannya di tempat ini."

Kata itu terucap begitu saja tanpa Jaekyung sadari, mendengar itu Dooshik langsung menghentikan kegiatannya dan mengusap leher Jaekyung yang ia gigit. Ia tersenyum kepada Jaekyung dan langsung membawa Jaekyung keluar dari bar.

Dooshik membawa Jaekyung ke dalam mobil menuju apartemen miliknya untung saja apartemen miliknya tidak jauh dari bar.

***

TBC.

COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang