Bab 9

1.2K 147 8
                                    

Setelah Seungho mengatakan hal tersebut suasana didalam mobil mulai hening beberapa saat, sampai akhirnya Dooshik berucap.

"Apa tidak bisa kembali ke markas utama?" tanya Dooshik sambil membuang asap rokok diluar jendela.

"Kelompok mafia Rusia tidak tahu bahwa markas yang ia hancurkan bukan markas utama kita, itu sebabnya kita semua masih menumpang di markas tuan Pilwon!" jawab Ryu nanmu.

"Aku tidak tahu kenapa kau sangat tidak suka di markas tuan Pilwon, padahal kau sama sekali tidak pernah kesana." sahut Seungho melirik Dooshik sekilas.

Taejo yang mendengarkan mereka bertiga berbicara hanya diem saja, taejo sangat tahu kenapa Dooshik tak ingin menginjakkan kaki di tempat tersebut.

Baginya tempat tersebut terlalu banyak menyimpan kenangan beribu cerita bahkan suka dan duka, tidak ada yang tahu bahwa Taejo dan Dooshik dulunya juga seorang mafia namun ia merahasiakan ini dari semua orang.

Saat menginjakkan kakinya kembali dimarkas penuh banyak cerita yang tidak banyak orang ketahui, Taejo melihat tidak banyak yang berubah hanya anggota saja yang dirubah oleh Pilwon.

Bahkan tempat barang dan juga tata letak ruang masih sama saat dulu ia ada disana. Mengingat semua itu rasanya Taejo ingin kembali seperti dulu di saat-saat dimana ia Dooshik dan Pilwon bersama, masa-masa kejayaan dimana ia bisa membuat musuh bertekuk lutut didepan dirinya. Taejo merindukan hal itu akan tetapi ia memilih bersama teman masa kecilnya Taejo tidak ingin meninggalkan Dooshik seorang diri, itu sebabnya ia selalu ada bersama Dooshik entah dikondisi apapun itu.

Dooshik memutar bola matanya malas. "Tidak perlu tau. Jalankan mobil lebih cepat aku ingin istirahat secepatnya!"

Taejo yang merasa suasana hati Dooshik yang berubah langsung mengalihkan pembicaraan.

"Kau sangat lambat membawa mobil Seungho, cacing diperutku sudah meronta-ronta." mendengar bunyi suara dari perutnya.

Plakk!!!

Mendapatkan pukulan dari Ryu dibelakang kepalanya, Taejo tidak terima dengan bibir mengerucut.

"Sudah ku katakan bukan untuk segera bangun, tapi kau masih saja tidur dengan nyenyaknya. Rasakan itu cacing diperutmu mati kelaparan!"

"Salahkan kekasih bos mengajak kita mengobrol sampai larut pagi, bagaimana aku bisa bangun disaat mataku saja sangat mengantuk." balas Taejo mengusap belakang kepalanya.

"Harusnya kau sudah terbiasa jo, bukan ahli-ahli malah menyalahkan tuan Pilwon." ujar Seungho yang mulai melanjutkan mobil lebih cepat.

"Hah, sudah-sudah aku males berbicara dengan kalian lebih baik aku tidur saja."

Mereka berdua yang melihat tingkah Taejo hanya menggelengkan kepalanya.

***

"Jaekyung sebentar lagi kau akan melakukan pemotretan!" seru managernya.

"Hm." balas Jaekyung dengan deheman.

Setelah stylis mempersiapkan Jaekyung untuk bersiap tiba saatnya untuk Jaekyung melakukan pemotretan.

Setelah stylis mempersiapkan Jaekyung untuk bersiap tiba saatnya untuk Jaekyung melakukan pemotretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang