Bab 5 🔞

5.5K 185 4
                                    

Pilwon mendorong tubuh Jin ke sofa, dengan tatapan penuh nafsu. Deruh nafas keduanya mulai terasa berat, Jin bisa merasakan aura yang dikeluarkan kekasihnya itu sangat mengerikan seperti singa yang kelaparan.

Dengan nafsunya yang sudah diujung tanduk Pilwon langsung menyambar bibir manis yang menjadi favoritnya, Jin yang merasa cumbuan kekasihnya menahan desahan demi desahan.

Ia sangat tahu bahwa kekasihnya akan sangat brutal jika ia sudah mendengar desahan yang akan ia keluarkan. Pilwon mulai melumat dengan kasar, tangan Pilwon memegang tengkuk Jin untuk memperdalam ciumannya itu.

"Engghhh....." Desahan lolos dari bibir Jin, mendengar desahan kekasih kecilnya Pilwon menyeringai.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan Pilwon langsung memasukkan lidahnya didalam mulut Jin, mengabsen seluruh isi dan setiap deretan giginya tidak terkecuali.

"Emmhhh....." Jin yang sudah tidak tahan untuk menahan erangnya pun kembali terdengar, ia sudah mulai terangsang dengan semua permainan Pilwon.

Cukup lama Pilwon bermain didalam mulut kekasihnya, sampai Jin memukul dadanya karna sudah ke habisan oksigen. Tau kekasihnya kehabisan nafas Pilwon ada rasa enggan untuk melepaskan tapi jika tidak kekasih kecilnya akan merubah menjadi banteng yang akan menyeruduk kapan saja.

Melihat pemandangan sekarang, ia merasa senang. Kekasih kecilnya yang terengah-engah dengan ciuman yang cukup kasar, ia mengamati wajah manis yang merah padam, bibir yang bengkak, melihat Jin seperti ini terbakar sudah gairah Pilwon.

Mencium bibir Jin sekilas, Pilwon mulai turun keleher jenjang Jin mencium, menghisap, menjilati, dan menggigit. Pilwon banyak membuat tanda disana membuat Jin mengeluarkan suara suara yang membuat Pilwon senang.

"Ehmmmhh Pilwohhh..." Jin yang tidak tahan dengan hisapan Pilwon dibagian leher kiri dan kanan, tidak dapat menahan desahannya lagi.

Kini Pilwon turun melihat bagian tubuh yang menjadi favoritnya, melihat pemandangan yang indah saat ini membuat Pilwon menelan ludahnya sendiri. Tak mau berlama-lama Pilwon langsung menyesap area sensitif kekasih kecilnya itu.

"Ekhmmmm....." Desah panjang Jin, saat merasakan lidah Pilwon mulai berputar di sekitar puting Jin.

"Pilwonhhh....." Jin tidak tahan saat Pilwon bermain diarea sensitif itu, ia mulai melingkarkan tangannya ke kepala Pilwon. Agar Pilwon bisa menghisap lebih kuat.

Pilwon yang menghisap secara bergantian. Tangannya pun ikut serta memainkan puting yang tidak dihisapnya, ia mencubit, menarik keatas sehingga membuat Jin meringis kesakitan. Kemudian melepas dan bergantian dengan sisi lainnya.

"Emhhh..." Sesekali menahan desahan disaat Pilwon menarik putingnya.

Merasa puas dengan bermain didada kekasihnya, Pilwon mulai turun ke bawah, menjilat bagian perut kekasih kecilnya sampai ia melihat ritsleting celana yang dipakai Jin. Pilwon mulai membuka kancing ritsleting tersebut. hingga kini mereka berdua sudah tidak ada yang menggunakan busa apapun.

Melihat adik kekasih kecilnya sudah bangun, ia mulai mengelus batang itu sesekali ia sentil karna gemas.

"Akhhh..." Saat sentuhan tangan Pilwon memegang batang jin.

Senang melihat reaksi kekasihnya, Pilwon mulai mengocok perlahan demi perlahan. karna ingin membuat kekasih kecilnya terbang melayang karna bercinta dengannya

"Pilwonhhh..." Rintih Jin.

"Yes baby, why?" Pilwon yang melihat kekasihnya menikmati permainannya menyeringai.

"Aaghh..le-bih cep aahhhh.." Belum selesai bicara, Jin merasa gerakan cocok yang lebih cepat dari sebelumnya. Membuatnya mendesah sebelum selesai kalimat yang ingin ia ucapkan.

COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang