Bab 16 🔞

2.7K 157 2
                                    

Dooshik mengehentikan jilatannya, ia melebarkan kedua kaki Jaekyung. Memasukkan satu jari untuk membuat lubang Jaekyung tidak sakit saat burungnya masuk ke dalam sarang. "Argghhhhh" teriak Jaekyung saat merasakan jari Dooshik masuk ke dalam lubang anal nya.

"Sakit, ini juga sangat perih. Aku tau rasanya memang sakit tapi aku tidak mengira akan sesakit ini." batin Jaekyung, ia tidak pernah mendapatkan hal ini karena ia selalu menjadi pihak atas.

Tau apa yang dirasakan Jaekyung, Dooshik pun merendahkan tubuhnya mencium bibir Jaekyung untuk mengalihkan rasa sakitnya. Perlahan Dooshik mulai mengerakkan jarinya, pelan pelan untuk beberapa saat Dooshik mulai terbiasa. Ia mulai menambahkan dua jarinya terhitung 3 jari berada di lubang anal Jaekyung.

Jaekyung membusungkan dadanya merasakan nikmat yang berbeda. "Aaaaaakhhhh pe-pelan pelan Dooshik. Perih" rintih Jaekyung memohon kepada Dooshik.

Dooshik pun mencium kembali bibir Jaekyung, ia juga mulai mendambakan kecepatan saat jari-jari nya yang masih berada di lubang anal Jaekyung. Desahan Jaekyung tertahan oleh bibir Dooshik.

Jaekyung memukul dada Dooshik berkali kali, ia hampir kehilangan nafasnya, Dooshik yang paham akhirnya melepaskan. "Hah hah haah haaa" Jaekyung terengah-engah dan mengambil oksigen disekitarnya.

"Apa kau gila." tatap tajam Jaekyung kepada Dooshik. "Aku hampir mati karena ciumanmu itu!"

Dooshik terkekeh karena melihat wajah merah, bibir bengkak, air liur dan wajah yang cukup berantakan membuat tidak terlihat seram. "Maaf aku tidak bermaksud membuat mu tidak bernafas." senyumnya lalu mencium sekilas bibir Jaekyung.

Dooshik mencabut jarinya dari lubang anal Jaekyung, ia merasa sudah cukup untuk memasukkan burungnya nanti. ia sendiri juga sudah tidak sabar untuk menyetubuhi Jaekyung.

"Apa kau punya kondom?" tanya Dooshik menatap Jaekyung yang masih terengah-engah.

Jaekyung hanya menggeleng, Dooshik membuang nafas kasar. Jika tidak ada kondom ia sedikit ragu untuk melakukannya.

"Jika tidak memakai kondom apa kau tidak masalah?" tanya Dooshik kembali, tentu saja Jaekyung merasa enggan. namun hasratnya juga sudah di ujung jadi ia hanya mengangguk mengizinkan Dooshik melakukannya.

"Tapi Dooshik. . . ini hal pertama untuk ku jadi," ucap Jaekyung ragu dan malu.

Dooshik mengusap kepala Jaekyung. "Aku tidak akan bermain kasar, jadi tenang lah hm." balas Dooshik menenangkan Jaekyung.

"Jadi apa kamu sudah siap?" sambung Dooshik. Jaekyung mengangguk mendapatkan jawaban seperti itu dalam hati Dooshik bersorak gembira.

Dooshik mengarahkan burungnya sejajar dengan lubang anal Jaekyung, perlahan itu memasukkan batangnya yang baru berhasil kepalanya saja. Namun itu suruh membuat Jaekyung meringis kesakitan. Karena tidak tega ia menghentikannya sejenak mencium seluruh wajah Jaekyung lalu berakhir di bibir, Jaekyung yang sudah tenang dan mulai terbiasa akan benda yang berada di lubang. Memberikan kode kepada Dooshik untuk melanjutkan.

Jika Dooshik menggunakan cara tadi akan memakan waktu lama, jadi ia mau tidak mau menghentakkan penis dengan sekali hentak. Dan membuat Jaekyung kali ini seperti bagian bokokngnya terbelah menjadi dua.

JLEBB!

"Argghhh. . . Sakit Dooshik sangat sakit." teriak Jaekyung kesakitan. Benar benar ia tidak menyangka akan sesakit ini.

"Dooshik, keluar kan aku... awhhhh" belum selesai kalimat yang di ucapkan, Dooshik langsung menyambar bibir Jaekyung untuk menenangkannya.

Ia juga mengusap-usap kepala Jaekyung dengan lembut, menyalurkan rasa nyaman yang membuat akan lebih rileks.

Setelah cukup lama mengehentikan Jaekyung yang menangis dan merasakan sakit di lubang anal nya. Jaekyung sekarang merasa tidak nyaman saat penis Dooshik yang berada di lubangnya ia secara tidak sengaja, memaju mundurkan tubuhnya tiba-tiba membuat Dooshik merasa senang dan tenang. Senang karena Jaekyung bergerak lebih dulu, dan tenang karena ia sudah menerima penisnya yang sudah berada di dalam lubangnya.

"Aaaahhhhhhhhh" desah Jaekyung saat ia mengerakkan tubuhnya,

Dooshik yang sudah di selimuti nafsu yang begitu besar akhirnya, mengambil alih gerakan. Ia mulai menggerakkan pinggulnya perlahan demi perlahan. Tapi seiring waktu berjalan gerakannya kini mulai bertambah dan itu membuat Jaekyung merasa nikmat juga.

"Hngghhhh...nghhhh...nghhhh" desah Jaekyung.

Keringat membasahi dahi, air matanya mengalir menahan sakit. "Sumpah ! Rasanya benar-benar sakit dan terasa aneh" batin Jaekyung.

Berbeda ekspresi dengan pria di atasnya. Dia melengkuh seraya memejamkan mata merasakan sensasi nikmat di dalam sana. Rasa yang tidak bisa Dooshik jabarkan dengan kata-kata.

Denyit ranjang seolah menjadi irama di tengah dinginnya malam.

Dooshik terus tersenyum di sela-sela pergerakannya, tapi tidak dengan Jaekyung.

laki-laki itu terus diam menahan suara. Tidak ada lagi rasa sakit apa lagi nikmat. Tubuhnya seakan mati rasa.

Hentakkan kuat mengakhiri penyatuan mereka.

"Kau sangat menikmatinya Jaekyung?"

"Diam, Brengsek" ucap Jaekyung memalingkan muka.

Permainan mereka terus berlanjut, sampai akhirnya Jaekyung meminta Dooshik untuk menghentikan permainannya karena lelah berolahraga.

Dooshik membalikkan tubuh Jaekyung kedalam pelukannya, Jaekyung tertidur dengan tenang. Menyadari itu Dooshik tersenyum.

"Kau membuat ku gila Jaekyung."

***
TBC.

COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang