Bab 17

1.5K 114 6
                                    

Belum sempat Dooshik tidur setelah melakukan olahraga bersama Jaekyung, bunyi dering telfon mengganggu Dooshik, ada rasa enggan untuk mengangkatnya namun saat ia melihat siapa yang menghubungi Dooshik langsung mengangkat panggilan tersebut.

Percakapan melalui telfon cukup lama dan akhirnya panggilan tersebut di putuskan secara sepihak, Dooshik terburu-buru menggunakan pakaiannya dan menulis sebuah kertas karena ia tidak sempat berpamitan langsung dengan Jaekyung. Karena tidur Jaekyung yang sangat nyenyak ia tidak ingin membangunkannya.

"Sial, mereka selalu menggangguku!" Ucap Dooshik kesal.

Ia masuk kedalam lift, saat sampai Dooshik langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.

Berbeda Dooshik yang sedang menuju markasnya, sementara Taejo ia sedang berada di sevel membeli minuman bersoda dan juga rokok.

Ia juga mendapatkan kabar untuk segera ke markas namun Taejo tidak terburu-buru karena jarang sevel dengan markasnya cukup dekat, Taejo berjalan menelusuri jalan menuju ke markas sayangnya ia tidak tahu kalau ada seseorang yang terus mengawasinya.

Orang tersebut tersenyum mengerikan di sinari cahaya bulan malam, "Teruslah seperti ini, kau memang benar benar bodoh." Ucap sosok misterius itu. Setelah mengucapkan itu ia langsung menghilang ditutup oleh kegelapan malam.

Sesaat Taejo merasa ada yang mengawasinya, Taejo berhenti untuk melihat sekitar jalan, membalikkan badannya melihat kiri dan kanan. Namun yang ia dapatkan hanya kucing yang berjalan sembarang arah.

"Ck, kenapa akhir-akhir ini aku merasa ada yang mengawasiku!" Gumam Taejo.

Namun ia menepis pikirannya itu, dan terus berjalan menuju markasnya. Taejo tidak ingin ketinggalan informasi karena ia telat datang ke markas.

Sesampainya Dooshik disana, hawa di dalam markas terasa sangat mencekam semua pasukan berkumpul menjadi satu didalam markas. Dooshik mengendarkan pandangan ke seluruh anggota yang berada di dalam ruangan ia mencari sosok yang tidak ada di dalam ruangan ini.

"Dimana Taejo?" Tanya Dooshik.

"Keluar membeli minuman," Jawab salah satu anggota yang berjaga di luar markas.

"Apa tidak ada yang menghubunginya?" Tanya Dooshik kembali.

"Sudah, mungkin sebentar lagi ia ak- " Sebelum selesai Ryu nanmu berbicara, suara pintu terbuka menampakan Taejo yang baru masuk kedalam markas.

Taejo menggaruk tengkuk kepalanya karena semua anggota melihat kearahnya saat ini. "Hehe, maaf maaf aku telat, tadi ku pikir tidak akan seramai ini."

"Kembali ke barisan mu Taejo!" Seru Jin.

Saat ini Jin menyuruh seluruh anggotanya yang berada di markas utama untuk kumpul karena ingin membahas sesuatu. "Aku mengumpulkan kalian semua disini karena aku akan pergi ke italia untuk memperluas wilayah ku." Ucap Jin lantang.

Mereka semua bisa merasakan aura yang di keluarkan oleh Tuannya sungguh mengerikan, ada aura yang menekan mereka untuk tetap tunduk. Tubuh yang kekar mata yang menyala ambisi yang menggebu gebu membuatnya lebih gagah walaupun memang pemimpinnya tidak pernah terlihat lemah ia selalu gagah perkasa, berkarisma dan menyeramkan.

"Dimana kau akan memperluas wilayah kekuasaannya mu?" Tanya Dooshik.

Suara tawa yang menggema diruangan membuat aura didalam semakin terasa mencekam dan membuat bulu kuduk mereka merinding, tawa yang baru saja mereka dengar bukan tanda Tuan nya sedang bahagia melainkan tanda bahaya yang harus diperhatikan oleh para musuh yang akan mendapatkan hal itu.

"Pertanyaanmu membuatku senang Dooshik," Puji Jin terhadap Dooshik.

Dooshik mendengar pujian itu hanya mengangkat bahunya acuh. "Disana aku akan menaklukkan wilayah Campania italia, tepatnya di kota Neples." Ucap Jin membuat seluruh anggota terdiam saat tau kemana Tuannya akan menunduk wilayah yang akan menjadi wilayahnya.

Mereka memang kuat dan perkasa namun tidak bisa dipungkiri juga bahwa mereka merasa takut saat mendengar kota Neples, disana adalah wilayah para Mafia terkuat bahkan pemerintah pun enggan untuk menimbulkan masalah kepada mereka. Kepolisian pun akan bungkam terhadap kelompok Mafia disana. kuasa yang mereka punya bukan hal yang bisa di anggap remeh, bisnis ilegal, termasuk perdagangan narkoba, pemerasan dan penipuan. Itu memang terdengar biasa saja karena memang dasarnya banyak politikus yang melakukan hal serupa pula.

Akan tetapi kawasan tersebut dipimpin oleh para Mafia kejam dan bringas, mereka tidak akan pandang bulu. Mau perempuan, lansia, anak kecil semua mereka lumpuh jika sampai mengganggunya, Hal ini akan memicu hal besar jika Tuan nya akan turun perang mengambil wilayah disana.

"Tidak akan ada peperangan seperti yang kalian pikirkan, karena aku sudah mengurus hal ini!" Ujar Jin membuat seluruh anggota terkesan akan tindak ketua-Nya.

Ini yang mereka suka dibawah kepemimpinan Jin, walaupun ketua-Nya ini orang begitu berambisi namun ia tetap memikirkan resiko yang akan membuatnya rugi atau memakan banyak korban " anggota " setiap anggota mempunyai privasi yang dijaga ketat bahkan sampai keluarganya. Jika ada salah satu dari mereka yang gugur karena tugas jasa nya akan selalu di kenang, dan keluarga akan di bawa ke pulau pribadi yang dimiliki Tuan-Nya agar tidak ada korban yang bertambah.

"Siapa yang membantu? sampai kau bisa mendapatkan begitu mudah wilayah disana!" tanya Ryu nanmu karena sejujurnya Jin tidak se berkuasa itu untuk bisa melumpuhkan lawan dengan sangat mudah.

Bukan membandingkannya dengan Mafia lainnya, namun nyatanya memang anggota Mafia mereka adalah anggota baru yang baru saja terjun didalam neraka ini. Relasi yang Jin punya pun hanya didapatkan dari kekasihnya atau bisa dibilang Pilwon di iblis bawah yang berkuasa di negara mereka saat ini.

Mendapatkan pertanyaan itu Jin tersenyum tipis. "Ada seseorang yang membantuku dengan imbalan salah satu anggota ku bertemu dengannya." Jawab Jin tenang saat mengatakan itu.

Hal ini membuat seluruh anggota yang berada di sana bertanya-tanya, siapa dari mereka yang mempunyai potensi sebesar ini sampai ada yang mau membantu Tuan-Nya mendapatkan wilayah yang ia inginkan.

"Bagaimana bisa kau memanfaatkan ini tanpa bertanya dahulu terhadap kami semua Jin." Ucap Seungho geram atas tindakan Jin.

"Aku tidak bisa membicarakan ini secara langsung kepada kalian semua, karena saat aku bertemu dengannya dia sendiri yang meminta ku untuk tidak memberitahu kalian semua." Ujar Jin.

"Tapi, kalian semua tenang saja orang yang ingin bertemu dengan anggota yang ku maksud adalah anggota inti dari kelompok ku!" Sambungnya.

***
TBC.

Untuk sementara saya tidak akan membuat cerita yang berunsur 18+21, jadi buat kalian yang nungguin ada adegan seperti ini maaf karena sampai lebaran nanti aku baru bisa membuatnya, dan untuk kalian yang semua menjalankan ibadah puasa selamat menunaikan ibadah puasa 🙏🏻🙏🏻 senang yaa kalau bulan puasa server lain jadi bisa berburu takjil juga 😂😂

COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang