Bab 15 🔞

2.5K 140 16
                                    

Hampir beberapa menit mereka berdua diam, Jaekyung akhirnya membuka suara terlebih dahulu. "Humm, Dooshik." panggilnya menjeda ucapnya.

Yang diharapkan Dooshik akhirnya benar terjadi, ia merasa senang dan menang tentunya.

"Ya, apa yang ingin kau katakan?" jawabnya lembut memiringkan kepalanya.

Blushhh

Pipi Jaekyung memerah serta telinganya, ia memalingkan wajahnya agar tidak bertatapan dengan Dooshik saat ini.

"Kenapa aku harus malu!" batin Jaekyung sebal.

"Tidak jadi, lupakan!" ucapannya kesal.

Dooshik yang selalu memperhatikan Jaekyung, benar benar tidak tahan. Ia mengusap kepala Jaekyung pelan. "Jika kamu tidak mengatakannya bagaimana aku bisa tahu hm." ujar Dooshik.

Jaekyung menepis tangan Dooshik di kepalanya. "Hentikan aku bukan anak anjing, tidak mau." cemberut Jaekyung.

"Jika kau terus bertingkah seperti ini, bagaimana aku bisa tahan Jaekyung." batin Dooshik menatap lekat Jaekyung.

"Hm baiklah, aku tidak akan melakukan itu." Dooshik bangun dari tempat tidur. Namun belum sepenuhnya ia turun ada tangan yang menahannya. "Kau ingin kemana?" tatap Jaekyung.

"Keluar." ucap Dooshik acuh.

Jaekyung mengerutkan dahinya. "Ada apa dengannya? kenapa sikapnya berubah? apa ia marah denganku? tapi kenapa?" batin Jaekyung bertanya tanya sekarang.

"Doosik, ada apa dengannya mu?" tanya Jaekyung menatap Dooshik. Dooshik pun menatap kembali, "Aku? Tidak apa-apa?" balasnya.

"Apa kau marah? apa aku melakukan hal yang buat mu tidak nyaman?" ucap Jaekyung mata nya mulai memerah entah kenapa.

"Eh, tidak tidak aku hanya ingin mengambil minum, jangan menangis." ujarnya panik saat melihat Jaekyung yang ingin menangis.

Dooshik menahan senyum agar tidak diliat oleh Jaekyung. "Dia berfikir aku marah karena ia tidak jadi menberi tahu apa yang ingin ia ucapkan sungguh menggemaskan." batin Dooshik.

Jaekyung bernafas lega karena tahu Dooshik tidak marah dengannya. "Sungguh? aku pikir begitu. sudah lah kau menyebalkan." ucap Jaekyung kesal.

"Baiklah maafkan aku anak anjing." ledek Dooshik terkekeh melihat wajah Jaekyung yang cemberut. "Katakan apa yang ingin kau ucapkan tadi?" Dooshik tidak jadi mengambil air karena itu hanya pancingannya saja.

Entah kenapa Jaekyung sedikit gugup, saat ditanya tentang hal yang ingin ia katakan pada Dooshik. "Itu. . ." lagi lagi Jaekyung menjeda ucapnya.

"Aku tidak akan memakanmu, katakan lah!" seru Dooshik pada Jaekyung.

Seakan tersihir oleh kalimat Dooshik, Jaekyung mengangguk. "Apa kita tidak melanjutkannya lagi?" ucap Jaekyung malu ia tidak berani menatap Dooshik saat ini.

Dooshik terkekeh, ia menarik dagu Jaekyung untuk menatapnya. "Jika ini yang ingin kau mau? mari kita lakukan sayang." bisik Dooshik dan menjilat telinga Jaekyung.

Blushhh

Lagi lagi Dooshik membuat Jaekyung malu, apa tadi katanya 'sayang' sial. ia sangat malu mendengar hal itu.

"Jangan menyesal karena sudah memintanya." bisik Dooshik menyeringai senang saat mangsanya tepat sasaran.

Tanpa menunggu respon dari Jaekyung, Dooshik langsung mencium dan menjilat telinga Jaekyung. Hampir saja mereka gagal melakukan kegiatan panasnya karena Jaekyung berontak ingin dilepas, namun karena kekuatan Dooshik lebih besar Jaekyung tidak bisa berkutik lagi.

COLLIDE  ⌜ DOOJAE ⌟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang