02

1.4K 246 19
                                    

Beberapa tahun kemudian,

Setelah hampir 8 tahun lebih menjalani kehidupan di Amerika, hari ini, Limario akhirnya resmi kembali menginjakkan kakinya di Korea, negara yang sebenarnya sudah ia blacklist dari kehidupannya.

Malam itu, saat Lim memutuskan pergi meninggalkan Korea, ia sudah bertekat untuk tidak pernah kembali lagi. Dan hal itu benar-benar ia buktikan selama 8 tahun belakangan, ia tidak pernah sekalipun kembali ke Korea meski sedang masa liburan. Bahkan setelah lulus kuliah, Lim lebih memilih langsung bekerja di Amerika sambil melanjutkan S2-nya.

Namun, di saat akan menginjak tahun ke 9, takdir berkehendak lain. Tiba-tiba saja sang ayah memintanya kembali ke Korea untuk menjalankan perusahaan miliknya.

Lim yang sudah bekerja selama 4 tahun terakhir di salah satu perusahaan ternama Amerika pun, harus merelakan jabatannya yang cukup tinggi dengan gaji yang fantastis.

Bagaimana tidak? Sang ayah terang-terangan menunjukkan sikap protesnya pada Lim, karena anak semata wayangnya itu lebih memperdulikan perusahaan orang lain dibandingkan perusahaan milik ayahnya sendiri. Keduanya sempat berdebat ringan, namun pada akhirnya sang ayah berhasil memenangkan perdebatan dan memaksanya kembali ke Korea.

*****

Sesampainya di Korea,

Limario menarik nafasnya dalam-dalam sebelum akhirnya ia melangkahkan kaki berjalan menuju pintu keluar bandara.

Paman Lee yang ditugaskan menjemput Lim, seketika dibuat terkejut saat melihat penampilan Limario yang telah banyak berubah. Padahal masih teringat jelas oleh paman Lee, bagaimana sosok Limario remaja yang ia antar ke bandara beberapa tahun lalu. Namun, kini anak remaja itu telah berubah menjadi pria dewasa yang tampan dengan tubuh yang proporsional.

"Paman Lee, senang bisa bertemu lagi dengan anda" sapa Lim menghampiri.

"Ah, Lim, rupanya kau sudah tumbuh menjadi pria dewasa, hampir saja paman tidak mengenalmu" sahut paman Lee.

"Hehe, ternyata anda masih sama seperti yang dulu paman, padahal kita sudah berpisah 8 tahun lebih" goda Lim.

"Hehe, tuan bisa saja" ucap paman Lee menepuk pelan bahu Lim.

"Eits, apa itu tadi? Bukankah sudah ku katakan, tidak ada kata tuan jika bersamaku" tegur Lim tak suka.

"Ah ya, maaf Lim, paman lupa, hehe" ucap paman Lee.

"Oke, kali ini paman aku maafkan. Oh ya paman, bagaimana kalau kita pergi sekarang saja? Aku ingin istirahat" ajak Lim.

"Let's go!" paman Lee langsung membukakan pintu mobil untuk Lim.

Kurang lebih 35 menit perjalanan dari bandara menuju rumah Lim, akhirnya ia sampai juga di rumah yang penuh dengan kenangan masa-masa kecilnya.

Ceklek

Belum sempat Lim membuka pintu, seseorang sudah lebih dulu membukanya dari dalam.

"Selamat datang kembali sayang" sambut ayah Limario yang ternyata sudah menanti kedatangannya sejak tadi di depan pintu.

"Ayah, kau menungguku di sini?" kaget Lim.

"Ya, aku sudah tidak sabar ingin melihat anakku yang akhirnya bersedia pulang" sang ayah langsung memeluk Lim erat.

"Uhuk! Uhuk! Ayah, kau terlalu erat memelukku" protes Lim namun membalas pelukan ayahnya.

"Ah, begitu saja lemah!" ayah Lim melepas pelukannya.

"Lemah? Kalau aku pria lemah, lalu kenapa seseorang memintaku kembali ke Korea untuk membantunya?" ledek Lim.

"Haishhh! Kau ini menyebalkan sekali. Sudahlah, sebaiknya kita langsung ke meja makan saja, ayah sudah lapar. Sekalian ayah akan memberitahu apa yang harus kau lakukan selanjutnya" ucap ayah Lim mengalihkan topik.

ME & YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang