21

1K 117 5
                                    

Jennie terdiam setelah Lim bertanya balik.

"Apa kamu takut?" tanya Lim usai mengecup singkat bibir Jennie.

"Tidak, ayo lakukan, aku milikmu" Jennie segera melingkarkan kedua tangannya di leher Lim.

"Tentu saja kamu milikku, tidak ada yang boleh mengambil kamu dariku" ucap Lim sambil kedua tangannya sibuk membuka pakaian yang Jennie kenakan hingga tidak ada sehelai benangpun di tubuh mereka.

"Kamu terlihat lebih cantik seperti ini, sayang" puji Lim mengamati seluruh tubuh Jennie.

"Itu karena kamu ada maunya" ucap Jennie yang sebenarnya malu diperhatikan Lim seintim itu, ia beberapa kali mencoba menutupi area kewanitaannya, namun Lim terus menyingkirkan kedua tangannya.

"Aku sudah liat semuanya sayang, jadi percuma saja jika ditutupi" Lim membuka kedua paha Jennie, lalu naik ke atas tubuhnya.

"Love you" Lim kembali mengecup singkat bibir Jennie.

"Thank you, Love you more" balas Jennie lalu membalas kecupan bibir Lim.

Keduanya berciuman cukup lama hingga Jennie mulai merasakan sesuatu mulai bergerak tepat di area kewanitaannya.

"Apakah aku wanita pertama yang melakukan ini denganmu?" tanya Jennie tiba-tiba menghentikan ciuman panas mereka.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" bingung Lim.

"Beberapa tahun terakhir, kamu tinggal di US, pergaulan di sana sangat bebas, bahkan bercinta bisa menjadi sebuah hal yang biasa" jelas Jennie.

"Aku tidak bernafsu dengan wanita lain, kamu yang pertama dan satu-satunya. Aku hanya ingin melakukannya denganmu, percayalah" Lim meyakinkan Jennie.

Jennie tersenyum mendengar jawaban Lim.

"Bagaimana denganmu, apa aku yang pertama?" tanya Lim.

"Just do it, and you'll find the answer" jawab Jennie sedikit menantang.

"Kalau begitu aku akan mencari jawabannya sekarang" Lim memposisikan diri dan mengarahkan miliknya ke area kewanitaan Jennie.

"Limmm, arrggghhh" teriak Jennie saat Lim berhasil memasukkan miliknya.

***

Pagi hari,

Suara dering ponsel berhasil membangunkan Lim dari tidurnya. Dengan mata yang masih tertutup, Lim buru-buru mencari keberadaan ponselnya yang tidak jauh darinya.

"Halo" Lim langsung mengangkat telponnya dengan sedikit kesal.

Namun anehnya, suara ponsel itu masih terus berbunyi. Lim pun akhirnya membuka mata dan melihat kalau sebenarnya itu adalah suara alarm, bukan panggilan telepon.

"Ah, sialan!" gerutu Lim menaruh kembali ponselnya di atas nakas.

Saat ingin kembali tidur, Lim baru menyadari jika seseorang sedang tidur bersamanya.

"Astagaaa, cantik sekali istriku" celetuk Lim sambil perlahan berbaring dan memeluk Jennie yang masih tertidur pulas.

Lim memperhatikan setiap inci wajah Jennie, perasaannya masih sama, ia masih merasakan debaran yang sama ketika menatap wajah cantik Jennie. Lim pun semakin meyakini kalau dirinya hanya jatuh cinta pada wanita yang sama, meskipun selama ini banyak wanita yang berusaha mendekatinya, tapi hanya Jennie lah yang selalu memberikan perasaan berbeda dihatinya.

Apalagi saat ia mengingat kejadian semalam, Lim berhasil membuat wanita yang ia cintai mendesah, berteriak memanggil namanya berulang kali, dan bahkan membuat wanitanya memohon, hal itu membuat Lim kembali membayangkan betapa luar biasanya permainan mereka semalam. Jennie benar-benar melayaninya dengan baik, bahkan mereka terus melakukannya hingga pagi menjelang.

ME & YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang