16

1K 162 11
                                    

Usai menemui Lim, Jennie memilih untuk pulang ke penthouse miliknya. Ia meminta Somi untuk membatalkan semua kegiatannya hari ini, tentu saja hal itu membuat Somi pusing tujuh keliling memikirkan cara untuk membatalkan meeting yang sudah terjadwal sejak jauh-jauh hari.

Tok tok tok!

"Ya, masuk!" teriak Somi.

Ceklek!

"Pagi, Som" sapa Jisoo dari balik pintu.

"Fyuhh, untung saja kau datang" legah Somi.

"Memangnya ada apa?" tanya Jisoo curiga.

"Begini, aku sedang bingung mencari alasan untuk membatalkan semua kegiatan hari ini, karena sebelumnya aku juga sudah beberapa kali membatalkannya. Aku jadi merasa tidak enak jika terus membuat alasan, apalagi kali ini aku kehabisan ide" keluh Somi.

"Memangnya kenapa harus dibatalkan?" heran Jisoo.

"Jennie tidak bisa hadir, hari ini tiba-tiba saja dia membatalkan semua jadwal kegiatannya tanpa menjelaskan apapun padaku. Bahkan dia sudah tidak bisa dihubungi sekarang" jelas Somi.

"Hmmm... Ada apa dengan anak itu?" gumam Jisoo penasaran.

"Entahlah" pasrah Somi.

"Pantas saja sejak tadi aku tidak bisa menghubunginya" ucap Jisoo.

"Mungkin sekarang dia sudah kembali ke rumah. Padahal tadi pagi, saat aku menjemputnya, dia sangat bersemangat, sampai aku ditinggalkan sendirian di rumahnya dan dia pergi begitu saja" ucap Somi.

"Apa kau tau dia ke mana?" selidik Jisoo.

"Dia tidak bilang soal itu, hanya saja dia terburu-buru" jujur Somi.

"Hmm, baiklah, kalau begitu aku akan ke rumahnya saja" Jisoo pamit.

Sementara itu beberapa jam kemudian di tempat lain,

Lim masih memikirkan kejadian pagi tadi, satu sisi ia tidak tega melihat Jennie bersedih karenanya, tapi di sisi lain ia juga sangat membenci sebuah kebohongan. Lim juga sangat menyayangkan sikap Jennie yang memilih tetap berbohong dan tidak jujur padanya.

Ceklek!

Pintu terbuka,

"Lim, apa kau ingin makan siang di luar?" tegur Karina.

"Hah?" kaget Lim yang sejak tadi hanya melamun saja di meja kerjanya.

"Apa kau ingin makan siang di luar? Ini sudah hampir jam 1 dan kau belum makan sejak pagi" ulang Karina.

"Aku tidak lapar" singkat Lim.

"What??? Bagaimana bisa? Kau bahkan tidak sarapan, Lim" kaget Karina.

"Tapi aku sedang tidak lapar. Apa kau tidak mengerti ucapanku?" tegas Lim dengan tatapan tajam seolah tak ingin berdebat lagi.

"Ba..baiklah" Karina seketika mundur beberapa langkah, lalu bergegas keluar dari ruangan Lim.

Brak!

Karina buru-buru menutup pintu ruangan Lim.

"Hiy, menyeramkan sekali dia hari ini" gumam Karina sambil mengelus dadanya.

"Siapa yang menyeramkan?" ucap seseorang.

Karina spontan berbalik ketika mendengar suara seseorang di belakangnya.

"Astaga!!! Nona, sejak kapan anda datang?" kaget Karina.

"Aku baru saja datang, apa bosmu ada di ruangannya?" ucap orang itu.

"Ya nona, tuan Lim sedang berada di ruangannya. Maaf, apa anda sudah memiliki janji dengannya?" Karina memastikan.

ME & YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang