08

1K 149 3
                                    

Setelah Jennie memasuki toilet, tinggal lah Lim seorang diri dengan segala pikirannya.

Lim sedang mencari alasan apa yang harus ia katakan pada Jennie atas kelancangannya yang berpindah tempat dan bahkan memeluknya saat mereka sedang tidur.

"Haishhh, bagaimana hal itu bisa terjadi tanpa aku sadari?" gerutu Lim menyalahkan dirinya sendiri.

"Seharusnya semalam aku pulang saja. Huh, ini semua gara-gara Seul dan lainnya! Coba kalau aku tidak mendengarkan mereka, sudah pasti keja..." ucapan Lim terhenti ketika pintu toilet terbuka dan menampilkan sosok Jennie.

Limario tercengang, tubuhnya mendadak kaku dan sulit untuk berkata-kata.

"Je..jen, a...aku mi..." ucapan Lim terbata-bata.

"Tidak perlu meminta maaf, aku tau kamu tidak sengaja melakukannya. Lagi pula semalam kau tidur sangat lelap" potong Jennie yang tidak ingin membuat suasana diantara mereka menjadi awkward.

Lim bernafas legah, setidaknya ia tidak perlu capek-capek untuk meyakinkan Jennie bahwa ia tidak sengaja.

"Hehe, kau benar, sepertinya aku terlalu lelap, sampai-sampai aku mengira kalau aku sedang tertidur di kamarku sendiri" Lim tersenyum.

"Lagi pula, mana mungkin aku dengan sengaja melakukan hal itu padamu, hehe aku kan sudah memiliki kekasih" tambah Lim berbohong.

Deg!

Mendengar kalimat akhir Lim, membuat Jennie terdiam beberapa saat. Namun sebisa mungkin ia bersikap santai di depan Lim.

"Ah, ya, mana mungkin. Hehe, bukankah aku hanya masa lalumu yang sudah kau lupakan?" celetuk Jennie tanpa sadar.

"Ngomong-ngomong, bukankah kau pernah berjanji akan memberitahu siapa kekasihmu?" Jennie cepat-cepat mengalihkan perhatian Lim atas ucapannya barusan.

"Ah ya, maaf aku lupa. Hehe, kami baru jadian 2 hari yang lalu" bohong Lim tampak kikuk.

"Wow, kau tidak keluar bersamanya semalam? Bukankah pasangan baru biasanya lebih sering menghabiskan waktu bersama saat malam minggu?" tanya Jennie basa basi.

"Semalam restoran favoritnya tutup, dan kami memutuskan untuk pulang saja" bohong Lim lagi.

Jennie pun hanya mengangguk mendengar penjelasan Lim.

Drrrtttt! Drrrrttt!

Tiba-tiba saja ponsel Lim bergetar.

"Astaga! Ternyata banyak sekali panggilan masuk" kaget Lim melihat ponselnya sebelum menerima panggilan masuk.

Drrrttt! Drrrttt!

"Morning baby, ada apa kau menelponku sepagi ini? Apa kau merindukanku?" goda Lim ketika tau Karina lah yang menelponnya.

"Baby, baby! Kau pikir aku anak bayi!" marah Karina.

"Hehe, maaf, acara kami masih berlangsung, aku akan pulang sore nanti" ucap Lim tidak nyambung.

"Siapa juga yang bertanya?" ucap Karina cuek.

"Hehe, ya, aku tau, aku juga merindukanmu" ucap Lim lagi sambil tersenyum manis.

"Astagaaa! Apa kau mabuk semalam? Kenapa omonganmu menjadi aneh seperti ini?" kesal Karina.

"Apa ada hal lain lagi yang ingin kau sampaikan, baby?" tanya Lim terus menggoda Karina.

"Asal kau tau ya Lim, aku menelponmu sepagi ini hanya ingin mengingatkanmu agar kau tidak lupa dengan perjanjian kita semalam! Cepat transfer uang ganti makan malamku! Kau sendiri yang berjanji ingin mentraktirku, tapi kau sendiri juga yang pergi begitu saja, lalu seenaknya menyuruhku membayar makananku sendiri! Cepat ganti! Kalau sejak awal aku tau kau tidak jadi datang, aku tidak akan memilih restoran TERMAHAL itu!" omel Karina panjang lebar.

ME & YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang