Setelah melalui sedikit drama, Jennie dan Lim akhirnya bersiap untuk makan malam.
"Rasanya aku sudah seperti mempunyai seorang istri" goda Lim yang sejak tadi memperhatikan Jennie sibuk menyendok makanan ke piringnya.
"Haishhh, jangan menggodaku" protes Jennie malu.
"Hehehe, I love you" ucap Lim tersenyum menatap Jennie.
"Thank you, I love you too" jawab Jennie membalas senyuman Lim.
"Ya sudah, sebaiknya kita makan sekarang, lalu setelah itu..." Lim sengaja menggantungkan ucapannya.
"Setelah itu apa?" tanya Jennie dengan wajah penasaran.
"Melakukan apa saja yang bisa dilakukan oleh pasangan kekasih" jawab Lim usil.
Jennie tidak menjawab, ia mengalihkan fokusnya dengan langsung memakan makanannya.
"Apa kamu sedang gugup? Kenapa kamu tidak bicara lagi?" tanya Lim.
"Hah? Ti...tidak, aku hanya sedang lapar saja. Cepat habiskan makanmu" jawab Jennie asal.
"Apa kamu sudah tidak sabar, hm?" Lim lagi-lagi menggoda kekasihnya.
"Limmm... Ini waktunya makan, berhentilah berbicara" Jennie dibuat salah tingkah.
"Hahaha, iya, iya, aku makan" Lim pun mulai memakan makanannya sambil sesekali menatap Jennie.
Kurang lebih 20 menit, keduanya sudah menyelesaikan makan malam mereka.
"Sayang" panggil Lim.
"Ya?" jawab Jennie.
"Bagaimana kalau kita langsung ke kamar?" ajak Lim yang sudah berdiri.
"Kamu duluan saja, aku bereskan ini dulu" Jennie mencari alasan.
"Tidak perlu sayang, lagi pula kita di hotel, bukan di rumah, apa kamu lupa?" ucap Lim.
"Ah ya, hehe" Jennie tampak kikuk.
"Apa kamu takut padaku?" Lim meledek.
"Tidak, aku tidak takut!" Jennie mengelak.
"Kalau begitu, tunggu apa lagi, ayo ke kamar" Lim menarik Jennie lembut lalu memeluknya dari belakang, keduanya berjalan menuju kamar.
Ceklek!
"Mau menonton?" tawar Lim.
"Ide yang bagus" jawab Jennie.
"Ayo kita ke sofa" suruh Lim.
"Susah jalannya, sayang" ucap Jennie memegang kedua tangan Lim yang masih setia melingkar diperutnya.
"Tinggal jalan saja seperti tadi, sayang" ucap Lim tepat ditelinga Jennie.
Hal itu membuat Jennie merinding, ia segera kembali melangkah menuju sofa.
"Lepas dulu sayang" pinta Jennie sesampainya di sofa.
Lim pun segera melepas pelukannya dan duduk terlebih dahulu.
"Kamu mau nonton apa?" tanya Lim sambil menarik Jennie agar duduk berdekatan dengannya.
"Apa saja, asalkan jangan horor, aku tidak suka" jawab Jennie yang langsung masuk ke dalam pelukan Lim.
"Hahaha, kalau begitu kita nonton film..." belum sempat Lim melanjutkan ucapannya, Jennie lebih dulu memotongnya.
"Noooo! Yang normal-normal saja" ucap Jennie seakan mengerti ucapan Lim.
"Memangnya ada film yang tidak normal? Katakan film apa itu?" goda Lim menaik turunkan alisnya.
"Ihhh, tau ah, kamu sangat menyebalkan" ucap Jennie malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME & YOU
FanfictionLimario dan Jennie merupakan sahabat karib sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama, hingga tanpa disadari, salah satu dari mereka memiliki perasaan yang lebih dari sekedar perasaan sayang pada...