Setibanya di salah satu Restoran mewah, Jennie dan Lim langsung disambut oleh salah satu pelayan, mereka pun langsung diantar ke meja yang sudah dipesan oleh Lim.
"Mari silakan tuan, nona" ucap sang pelayan.
"Baik, terima kasih" jawab Jenlim kompak.
Limario menarik kursi untuk Jennie terlebih dahulu sebelum ia duduk dikursi miliknya.
"Tuan, nona, ada yang bisa saya bantu terkait menu yang ingin anda pesan?" tanya sang pelayan sopan.
"Hon, kamu saya yang pesan, aku percaya pada pilihanmu" suruh Lim.
"Hah, aku? Apa kamu tidak ikut memilih juga?" Jennie tampak ragu.
"Tidak, apapun yang kamu pesan, aku akan memakannya" jawab Lim santai.
"Baiklah kalau begitu, aku mau ini, ini dan ini" Jennie langsung menunjuk beberapa menu.
"Apa ada lagi, nona?" sang pelayan memastikan.
"Aku rasa sudah cukup" jawab Jennie.
"Baik, saya permisi dulu tuan, nona, mohon kesediaannya menunggu" pamit sang pelayan.
Sementara itu, sejak tadi pandangan Lim tidak pernah lepas dari Jennie.
"Apa kamu tidak bosan melihatku seperti itu?" tegur Jennie yang sebenarnya mulai salah tingkah.
"Tidak, aku tidak akan pernah bosan melihat kekasihku yang cantik" ucap Lim tersenyum menggoda.
"Bagaimana jika aku sudah tidak cantik lagi?" tanya Jennie.
"Kamu akan tetap cantik dimataku" jawab Lim.
"Beberapa tahun lagi, pasti jawabanmu akan berubah" ucap Jennie.
Lim tidak lagi menjawab, wajahnya tampak tidak suka dengan kalimat yang diucapkan Jennie barusan.
"Hon, kamu tau kan? Aku dan kamu memiliki jarak usia yang cukup jauh, mungkin saat ini kamu masih bisa mengatakan seperti itu, tapi beberapa tahun lagi kamu pasti akan..." ucapan Jennie terhenti.
"Akan terus mencintaimu" potong Lim.
"Come on, honey, jangan membahas hal yang tidak penting seperti itu. Aku tidak ingin merusak momen makan siang kita" Lim berdiri dan menghampiri Jennie lalu memeluknya.
"I love you, honey" Lim mengecup pucuk kepala Jennie.
"I love you too, honey" balas Jennie sambil memeluk Lim, kepalanya berada tepat diperut Lim.
Hampir sekitar 5 menit berpelukan, beberapa pelayan datang menghampiri mereka dengan membawa beberapa pesanan.
"Maaf, permisi, tuan, nona" ucap salah satu pelayan.
"Ah ya, silakan" Lim dan Jennie saling melepas pelukan mereka.
Dengan gerakan cepat, para pelayan segera menata makanan tersebut di atas meja.
"Silakan tuan, nona, selamat makan. Kami permisi dulu, jika anda membutuhkan sesuatu, jangan segan untuk memanggil kami" pamit sang pelayan.
"Baik, terima kasih" kompak Jenlim.
Lim memperhatikan satu persatu makanan yang tersaji di depan mereka.
"Aku tidak menyangka kamu masih mengingat semua makanan kesukaanku, honey" salut Lim.
"Tentu saja aku masih mengingat semuanya" ucap Jennie yang langsung mengambilkan beberapa menu favorit Lim.
"Terima kasih, honey" ucap Lim saat Jennie menaruh makanan di atas piringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME & YOU
FanfictionLimario dan Jennie merupakan sahabat karib sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama, hingga tanpa disadari, salah satu dari mereka memiliki perasaan yang lebih dari sekedar perasaan sayang pada...