17. |Sama-sama terluka

69 8 1
                                    

-Happy Reading-

Penyesalan terbesar gue adalah, terlambat menyadari perasaan yang gue punya. Dan saatitu terjadi, Kakak gue sendiri mempunyai perasaan yanh sama kepada lo. -Alvin Arviandra.



Lea terlihat duduk terbengong di meja makan, tangan nya hanya mengaduk-aduk makanan dengan sendok tanpa berniat untuk memakan nya. Pikiran nya kembali berputar kepada perkataan Dokter Alena 3 hari yang lalu.

Sokter Alena mengatakan jika Lea harus segera mendapat donor hati, agar bisa segea melakukan operasi. Jika tidak, penyakit nya itu akan semakin parah dan membuatnya kehilangan nyawa.

"Lea, kamu kenapa?" tanya Mami Rere. Ia menepuk tangan Lea pelan, membuat lamunan Lea buyar seketika.

"M-Mamih, aku baik-baik aja kok Hhe." ucap Lea berusaha tersenyum.

Rere menatap wajah Lea lekat, lalu memggelengkan kepalanya pelan. "Kamu gak bohong, kan Lea? Jujur sama Mamih, ada masalah?" tanya Rere kembali.

Lea membuang napasnya pelan, lalu menggelengkan kepalanya. Ia tak mungkin jika harus jujur dan mengatakan hal yang sebebarnya. Lea tak mau jika harus kembali menyusahkan Rere, meskipun dia sudah dianggap sebagai putri Rere.

"Bener Mih, aku gak papa, eumm ... aku berangkat dulu kalo gitu." Lea langsung menyalimi tangan Rere. Lalu pergi.

Rere menatap kepergian Lea dengan penuh tanya, ada apa dengan Lea. Apa yang terjadi hingga membuat putri dari adiknya itu menjadi murung dan berbohong kepadanya.

Lea terhenyak kaget, saat mendapati Kenzo yang sudah standby bersender di mobilnya. Laki-laki berusia 24 Tahun itu tersenyum manis menyambut kedatangan gadis manis pujaan hatinya.

"Ngapain?" tanya Lea sedikit ketus.

"Ngapain lagi, kalo bukan untuk mengantar kamu ke sekolah." jawab Kenzo lembut. Senyuman itu tak pernah luntur dari wajahnya.

"Kamu pergi saja, aku bisa berangkat sendiri." tolak Lea mentah-mentah.

Kenzo mendesah pelan begitu mendengar penolakan dari Lea. Usahanya untuk mendekati Lea, harus gagal kembali. Susah memang mengejar cinta seseorang yang sudah trauma berkali-kali.

"Saya gak mau kamu kenapa-napa kalo pergi sendiri. Lebih baik, kamu berangkat bersama saya." Kenzo kembali bersuara. Ia berusaha meyakinkan Lea.

"Gak perlu," Lea menepis tangan Kenzo yang hendak memegangnya.

Gadis itu segera masuk kedalam mobil miliknya, ia harus cepat-cepat pergi meninggalkan laki-laki pengganggu seperti Kenzo.

"Laki-laki stres!" umpat Lea.

Lea segera melajukan mobilnya, meninggalkan pekarangan rumah besar keluarga Anggara. Membuat Kenzo menggempalkan tangan nya kesal.

"Arghh!"

Dugh!

Kenzo mengerang kesal, ia menendang ban mobilnya dengan keras. Meluapkan seluruh emosinya, ia bersumpah akan membuat Lea menjadi miliknya seorang. Apapun caranya, akan Kenzo lakukan termasuk bersaing dengan kakak beradik.

"Kita lihat saja, saya atau kamu yang kalah," ucap Kenzo tersenyum smirk.

~~~~~

Hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan kelas 12. Setelah hari ini, Lea tinggal menunggu beberapa saat lagi masa putih abu-abu nya akan berakhir dan berganti ke masa mahasiswa.

Azalea Cassandra (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang