06. |Dendam Naira

138 37 196
                                    

06. |Dendam Naira

Manusia adalah penipu yang handal, berperilaku seolah tak tau apa-apa. Namun nyatanya, dia yang berada dibalik semuanya.

-Azalea Cassandra

*****

Lea memutuskan untuk pergi ke kafe, dia pergi ke kafe milik Arbian untuk menenangkan dirinya. Dia duduk di salah satu meja di pojok, dengan meletakan kepalanya diatas meja sembari menunggu pesanan nya.

Mommy Ana dipindahkan ke rumah sakit Amerika tadi malam, karna kondisinya sangat buruk. Terlebih lagi tumor dalam perutnya semakin mengakar. Sebenarnya dia ingin sekali ikut, namun Mommy nya melarang dengan alasan sekolah.

Drett! Drett! Drett!

Lea menatap layar Handpone nya yang menampilkan nama My Fuck Boy Tangan Lea terulur untuk menjawab telpon itu.

Voice call

"Hallo Lea, kamu dimana?" ucap Evan di sebrang sana.

"Di kafe," balas Lea singkat

Terdengar helaan nafas berat di sebrang sana.
"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Evan dengan nada suara yang cemas.

"I'm fine!" ucap Lea malas, sejak kejadian kemarin malam Lea menjaga jarak dengan Evan. Bahkan Lea menghidari untuk bertemu dengan Evan.

"Gue samperin kesana ya? Kita perlu bicara berdua," ucap Evan.

"Ck, kalo ujung-ujung nya lo bikin gue nangis atau mau debat mending gak usah! Gue lagi gak mood, apalagi lo bawa peliharaan lo!" ucap Lea sengit.

"Kamu sendiri yang mulainya Lea--"

Tut!

Lea mematikan sambungan telpon nya. Ia mengusap kasar wajahnya, ia pikir hubungan ini akan berjalan mulus. Tapi nyatanya tidak! Baru sekejap ia bahagia, luka dan kesedihan sudah singgah kembali.

"Arrgghh! Lo anjing banget Van! Gue benci sama lo!" Lea mengusap wajahnya kasar.

"Kalo benci kenapa gak akhiri hubungan ini?" tanya Alvin.

Lea menoleh, mendapati Alvin yabg berada di samping nya. Ntah sejak kapan dia berada di dekatnya, perasaan tadi gak ada siapa-siapa.

"Gak semudah itu Vin," ucap Lea pelan.

"Daripada lo semakin terluka karena hubungan ini, lebih baik lo akhiri semuanya Lea, gue gak mau liat lo semakin terluka dan hancur!" ucap Alvin menatap lekat manik coklat milik Lea.

"Gak mudah mengakhiri sebuah hubungan Vin, apalagi hubungan yang diawali oleh perasaan hati, sulit banget rasanya," lirih Lea tersenyum kecut.

Alvin menghela nafas pelan, lalu ia duduk di sebelah Lea. "Itu keputusan lo, tapi asal lo tau, gue pasti bakal selalu jagain dan dukung lo apapun yang terjadi."

Ting!

08×××××××××

Temui gue di gedung Adpera jam 8 malam sendirian.

Lea termenung membaca pesan itu, tapi dia sudah tau siapa pengirim pesan itu. Pikiran nya berkecamuk, ntah apalagi ini. Belum selesai masalah ini, sudah ada lagi yang baru.

"Lea, you okay?" tanya Alvin.

"Gue gak papa," jawab Lea tersenyum tipis.

Tanpa mereka berdua sadari, seseorang berpakaian hitam mengawasi mereka dari tadi. Bahkan mendengarkan percakapan Lea dan Alvin.

Azalea Cassandra (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang