05. |Pelukan Alvin

142 44 111
                                    

05. |Pelukan Alvin

Cinta itu berada diantara lara dan harsa, entah perasaan mana yang akan kau dapatkan dalam kata cinta itu. Entah harsa yang abadi atau lara sejati.

-Azalea Cassandra

*****


Satu minggu kemudian.....

Malam ini tepatnya malam minggu adalah malam pertunangan Lea dan Evan, sebenarnya Lea tak ingin pertunangan ini terjadi. Mengingat hubungan nya dengan Evan itu sedang krisis, tapi demi Momy Ana, Lea menerima pertunangan ini.

Fyi

Mommy Ana, akan operasi tumor di Amerika dan akan menjalani perawatan disana. Dia ingin melihat Lea bahagia dengan laki-laki pilihan Lea sendiri.

"Lea, tangan kamu." pinta Evan.

Lea mengulurkan tangan nya, lalu Evan pun mulai memasangkan cincin itu, namun cincin itu tak muat di jari Lea. Cincin itu kekecilan!

Lea menurunkan tangan nya, ia menatap dalam Evan, sedangkan Naira dia mrenunduk seraya tersenyum sinis sepertinya usahanya itu berhasil. Ana dan Naya menghampiri Evan dan Lea untuk menanyakan apa yang terjadi.

"Ada apa Lea? Kenapa berhenti?" tanya Naya menatap calon menantu nya itu.

"Tanya aja sama anak Mamah, kenapa cincin nya kekecilan!" Lea berucap sedikit keras.

Ucapan Lea membuat Naya, Ana dan tamu yang hadir kebingungan. Kok bisa cincin nya kekecilan? Apa tidak di ukur terlebih dahulu? Seharusnya sudah dipersiapkan. Begitu pikir para tamu.

"Kok bisa kekecilan? Kamu gak tau ukuran jari anak saya?" tanya Rendy---Daddy Lea.

"Gak mungkin! Tadi siang Evan bilang mau ke toko sama Lea, jadi aneh banget kan kalo gak cukup!" bantah Naya menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa bisa kekecilan? Gak mungkin kan, salah bawa?" ucap Bagaskara ikut bingung.

Para tamu mulai berbisik-bisik, mereka mulai membicarakan perkara cincin yang kekecilan itu bahkan mereka mencibir hal-hal yang buruk. Membuat Ana dan Randy merasa malu dengan kejadian ini.

"Cincin nya akan cukup, jika aku ikut ke toko." ucap Lea menatap tajam pada Evan dan Naira.

Naya menarik tangan Evan. "Jawab Mama Evan! Kamu tadi ke toko sama siapa?! Hah sama siapa?!" sentak Naya.

"Naira, karna aku pikir Naira tau model yang cocok buat Lea--"

"Gue yang tunangan, bukan dia! Tapi kenapa harus Naira yang pilih cincin buat gue?!" Amuk Lea dengan keras.

Gadis itu menatap Naira tajam. "Dan kenapa lo harus selalu ikut campur sama hubungan gue sama Evan? Lo mau jadi pelakor?!" sentak Lea.

Dan lihatlah, Naira mulai mengeluarkan air matanya. Yang membuat Evan langsung perhatian, dan membela nya dibanding membela Lea. Dan itulah yang membuat Lea terluka.

"Cukup Lea! Jangan nuduh Naira sembarangan! Dia cuman mau bantuin milih cincin nya!" ucap Evan tak suka.

"Yaudah kalo gitu, kenapa lo gak tunangan sama dia aja?! Bukan nya cocok ya, cowok plinplan sama cewek playing victim kayak dia?!" ucap Lea menggebu.

Dia tak peduli batasan, dia sudah muak dengan semua ini. Kenapa dia yang harus selalu mengerti? Kapan dia di mengerti. Dia juga ingin merasakan di bela di depan umum oleh pasangan nya.

"Cukup Lea! Kamu jangan hina aku terus!" tunjuk Naira menangis.

Gadis itu menoleh pada Rendy. "Dad belain aku dong! Jangan diem aja!" teriak Naira.

Azalea Cassandra (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang