12. |Devinisi Cinta

149 47 200
                                    

12. Devinisi Cinta

Tidak semua perhatian itu bentuk dari cinta, dan cuek belum tentu benci. Semua punya versi berbeda untuk mengekspresikan perasaan yang mereka punya.

~MegaSriRahayu840

•••••

Bagi gue, tindakan adalah devinisi terbaik dari cinta. Karna, perkataan tanpa perbuatan itu tidak ada gunanya.

~Muhamad Alvan Alviandra

~~~~

Dua tahun lalu ....

Seorang gadis memeluk tubuh kekasihnya dengan erat, rasanya berat harus berpisah dengan irang yang dicintainya dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Aku pasti kangen, sama kamu Na!" ucap Alvan menatap wajah kekasihnya itu.

"Aku pasti kembali, tunggu aku pulang ya?" ucap Aruna menangkup kedua pipi Alvan.

Alvan mengangguk. "Aku akan disini, menunggu kamu, jangan lupa selalu kabarin aku." ucapnya mengusap lembut pucuk kepala Aruna.

Aruna akan pergi ke luar kota, untuk pertukaran pelajar yang akan berlangsung selama 4 bulan lamanya. Mau tak mau, Alvan dan Aruba harus berpisah.

Alvan berharap, jika waktu 4 bulan itu cepat berlalu. Agar gadis yang dia cintai itu cepat pulang. Namun, harapan nya sirna. Ketika mobil yang ditumpangi Aruba mengalami kecelakaan.

"Kamu gak boleh pergi, Na! Kamu janji akan kembali sama aku." gumam Alvan berlari menuju ruangan Aruna berada. Nafas Alvan tercekat, kala melihat tubuh Aruna yang ditutupi kain putih oleh perawat.

"Saudari Aruna meninggal dalam perjalanan, sebelum sampai ke rumah sakit." ucap seorang Polisi pada Alvan.

Kematian Aruna, membuat Alvan berubah drastis. Kepergian gadis itu nyatanya, meninggalkan luka yang sangat dalam di hati Alvan.

~~~~~

"Nyatanya, Aruna pulang, pulang ketempat yang semestinya." ucap Alvan menatap lurus kedepan.

Lea mengangguk, ia tak pernah menyangka jika Alvan yang selama ini ia kenal sebagai cowok batu itu mempunyai masalalu yang kelam seperti ini.

"Tapi kenapa, lo bersikap biasa aja? Seolah tak terjadi apa-apa?" tanya Lea.

Alvan tersenyum tipis, nyaris tak terlihat. "Gue emang terluka, hati gue emang hancur tapi ngak dengan masa depan gue. Hidup gue harus tetap maju karna banyak luka yang harus disembuhin, juga hal yang harus gue raih!"

Ucapan Alvan membuat Lea terdiam, ia mencerna kata-kata Alvan. Hal itu membuat Lea berpikir, jika Alvan saja bisa bangkit. Maka, dia juga pasti bisa.

"Sekarang, lo sudah nemuin pengganti Aruna?" tanya Lea.

Alvan mengangguk kecil. "Dia itu mirip Aruna, tapi sayang nya, dia trauma akan cinta. Karena luka masalalunya,"

Kening Lea mengeryit tipis. "Terus, cara lo mencintainya itu gimana? Lo pernah bilang ke dia, kalo lo cinta?"

Alvan menggelengkan kepalanya. "Cinta dalam diam,"

Azalea Cassandra (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang