10. |Merajut Asa

119 35 81
                                    

10. |Merajut Asa

Belajar berdamai, dengan rasa dan situasi yang ada. Karena apa yang hancur, tak akan bisa kembali seperti semula.

-Azalea Cassandra

~~~~~~~

Dua bulan berlalu begitu cepat, Lea mulai bisa berdamai dengan situasi dan perasaanya. Dia sudah bisa membiasakan dirinya untuk tetap tenang meskipun harus behadapan, atau berinteraksi dengan Evan.

Lea berusaha menunjukan, jika dirinya itu tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Dia juga bisa memulai kebahagiaan nya yang baru.

Walaupun hati kecilnya tak bisa berbohong, jika dia masih memiliki sesikit perasaan untuk Evan. Karna, melupakan orang yang pernah mengisi hidup dan hati nya itu tak mudah.

Namun, sebisa mungkin ia mencoba mengubur perasaan itu dalam-dalam. Bahkan, setelah apa yang ia alami. Ia tak mau kembali merasakan jatuh cinta.

Oke Next!

Terlihat seorang laki-laki dewasa dengan setelan kantor yang rapih memasuki sebuah kantor polisi, diikuti oleh seorang pengacara muda. Mereka berdua beriringan menuju meja komisaris polisi.

"Selamat siang."

"Selamat siang, Pak Rendy. Anda sudah saya tunggu sejak tadi, silahkan duduk." Ucap Komisaris Polisi itu mempersilahkan untuk duduk.

"Terimakasih, seperti yang saya ajukan minggu lalu. Saya ingin membebaskan anak saya dengan surat jaminan." Ujar Randy to the point.

"Pengacara saya yang akan menjelaskan dan mengurusnya." lanjut Rendy.

"Permintaan anda sudah kami pertimbangkan, oleh karena itu anda bisa membawa pulang saudari Naira hari ini." Ucap Komisaris Polisi itu.

"Mari."

Komisaris Polisi itu melangkah menuju sel tahanan, diikuti oleh Rendy.

"Daddy?" lirih Naira saat melihat sosok Ayah yang begitu ia rindukan selama ini.

"Saudari Naira anda bebas."

Trek!

Pintu sel terbuka, Naira keluar dan langsung memeluk tubuh Randy dengan erat. Begitu banyak kerinduan dan rasa sayang yang belum pernah tersampaikan.

"Daddy ada disini Sayang, mulai sekarang kamu tinggal bersama Daddy. Jangan mengikuti apa kata Ibu kamu." Ucap Randy pelan.

"KAMU TIDAK BISA BERSIKAP SEPERTI ITU,  RENDY! BEBASKAN AKU!" Alila berteriak seperti orang gila.

"Cukup Alila! Gara-gara dendam kamu itu, kedua putri ku jadi korban! Aku tidak akan membiarkan kamu menghancurkan kehidupan Naira apalagi Lea." Sarkas Rendy.

"AKU SEPERTI INI KARNA ULAH ISTRI KAMU! AKU MEMBENCI ANA DAN LEA, KARNA DIA AKU DAN NAIRA TIDAK BISA MENDAPATKAN HAK YANG SEHARUSNYA KAMI DAPATKAN." Amuk Alila.

"ANA ITU PEREBUT!"

"Ana tidak pernah merebut apapun, dia Istri aku dan Ibu dari Lea. Dan mulai hari ini, Naira juga akan tinggal bersama denganku, dia putri ku dan berhak untuk bahagia."  Ujar Randy.

Azalea Cassandra (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang