Part 10

2.2K 149 13
                                    

Hi

Long time no see, apa kabar kalian pembaca Kinbell?

Seneng deh bisa ketemu lagi sama kalian. Sorry karena terlalu sibuk sama cerita Atlas, malah membuat cerita ini jadi ga berlanjut.

Tapi mulai hari ini aku akan kembali update cerita Kinbell dan semoga April cerita ini sudah selesai.

Itung-itung menemani bulan puasa kalian hihihi

Yang kangen Bellila dan Kino mana nih suaranya!!

Ramaikannn biar aku lebih semangat hihihi

Ig: nsall_
Wattpad.nsall

Happy reading 💖

▪︎▪︎▪︎

Suasana kediaman Santiago begitu mencekam, setelah mendengar kabar dari Lucas bahwa Belilla sudah pulang tiga jam lalu, bahkan pulang ketika sekolah masih berlangsung. Ketika dalam perjalanan menuju kantor setelah melakukan meeting di sebuah cafe, Lucas menatap rintikan hujan yang semakin lama semakin deras. Seketika pikirannya di penuhi oleh Bellila, hingga tanpa pikir panjang Lucas menancap gas mobil dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sayangnya sesampai di sekolah Bellila, gadis itu tidak ada. Lucas sempat menanyakan ke beberapa guru, namun tidak ada satupun yang mengetahui dimana Bellila. Amarah dan rasa takut benar-benar mendominasi Lucas, pikiran-pikiran buruk tentang Bellila memenuhi pikiran Lucas. Pilihan terakhir untuk mengetahui keberadaan Bellila adalah CCTV, Lucas langsung meminta satpam untuk menunjukkan rekaman ulang. Rekaman beberapa jam lalu memperlihatkan Bellila berjalan menuju parkiran bersama seorang laki-laki yang mungkin usianya masih 20 tahun. Tatapan penuh amarah benar-benar terpancar jelas dimata Lucas saat melihat laki-laki yang dengan lancang memeluk, menggenggam dan berani membawa Bellila pergi, di saat jam pulang sekolah belum berbunyi.

Karena sebuah kecelakaan lalu lintas, Lucas harus terjebak kumpulan mobil yang sama sekali tidak dapat bergerak. Mungkin jika saat itu Lucas tidak terjebak macet, dia masih bisa melihat Bellila, dan tidak membiarkan siapapun membawa Bellila.

“Bajingan mana yang berani bawa peri kecil gua, bangsat!” ucap Declan penuh amarah

“Kenapa Daddy diem aja, Bellila hilang!” ujar El yang menyorot penuh amarah pada Aslan.

“Bellila tidak hilang, El.” balas tegas Aslan. Mendengar cerita Lucas dan semua ciri-ciri yang Lucas beritahukan, membuat Aslan langsung bisa menebak siapa anak laki-laki yang membawa Bellila.

‘Rupanya sudah berani muncul, menyusahkan’ ujar Aslan dalam hati.

Disisi lain Bellila dan Kino menghabiskan waktu berdua di sebuah kedai es krim yang berada di pinggir jalan. Bellila memesan satu cup es krim dengan rasa vanila sedangkan Kino memesan satu cup rasa choco mint. 

Sedari mereka turun dari motor, Bellila tak lepas menatap Kino, bahkan saat keduanya sedang menikmati es krim. Bellila masih tidak percaya bahwa, sosok pria di hadapannya adalah kakak laki-lakinya yang dibawa pergi oleh orang-orang jahat.

“Kenapa terus ngeliatin Kakak, sayang?” tanya Kino seraya mengusap bercak es krim di bawah bibir Bellila dengan tangannya tanpa tisu.

“Apa Belli sedang bermimpi?”
Kino tersenyum kecil lalu bangkit menghampiri Bellila. Kino menekukkan lututnya dan bertumpu pada telapak kakinya menghadap Bellila. Tangan mungil Bellila di gengam oleh Kino seraya mengelus punggung tangan gadis itu dengan lembut.

KINBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang