Part 1

5.6K 395 45
                                    

Happy reading 💖

▪︎▪︎▪︎


4 tahun kemudian

London

"Sayang udah dimasukin semua baju dan barang-barang kamu yang penting lainnya?" Tanya seorang pria berwajah tampan dengan umur yang sudah matang untuk menikah. Lucas Hastanta Maverick, pria yang memilih melajang dengan alasan ingin terus menghabiskan waktu lebih banyak dengan adik perempuannya.

"Sudah selesai" Pekik girang seraya tersenyum puas melihat baju dan barang lainnya sudah masuk dalam koper dengan rapi dan sempurna. "Kakak Lulu aku nggak bawa banyak baju, boleh nggak kalau nanti aku beli disana aja" Lanjutnya seraya menatap lekat wajah sang kakak

"Tentu sayang, nanti kakak antar kamu belanja baju dan perlengkapan sekolah lainnya"

"Terima kasih"

Bellila mengecup sekilas pipi Lucas. Pria itu tersenyum tipis lalu memeluk Bellila dari samping dan menopang kepalanya di pundak Bellila sambil mencium wangi tubuh Bellila yang semakin membuat kecanduan.

"Wangi banget" gumam Lucas

Bellila melirik wajah Lucas yang terlihat lelah sambil memejamkan mata. Gadis itu merasa bersalah telah membuat kakak keduanya kelelahan karena membantunya beberes barang bawaan untuk kembali pulang ke negara tempatnya dilahirkan. Dan tentunya dia tidak pulang sendiri melainkan bersama Lucas dan Zega.

"Kakak Lulu pasti lelah ya. Maaf Belli buat kakak kelelahan kaya gini" Sesal Bellila seraya mengelus rambut Lucas dengan lembut.

"Kakak nggak lelah sayang, kakak cuman rindu peluk baby Bell" Alibi Lucas. Kenyataannya Lucas belum tidur dari kemarin karena harus menyelesaikan pekerjaannya agar besok bisa membantu Bellila berkemas.

Bellila mengubah posisinya menghadap Lucas dan membalas pelukannya. "Kalau cape bilang ya, jangan sampai Ka Lulu sakit. Belli nggak suka"

"Siap komandan"

"I love you kakak Lulu"

"Love you too, baby Bell"

**

Zega pria itu melangkahkan kaki memasuki mansion dengan raut wajah yang terlihat sangat lelah. Hari ini begitu menguras tenaga dan pikirannya, banyak hal yang terjadi hari ini. Rasa pusing di kepala, benar-benar membuat ia sangat butuh kasur untuk merebahkan tubuh.

Namun, langkahnya terhenti tepat di depan kamar Bellila. Zega ingin masuk dan memeluk Bellila untuk menghilangkan rasa lelah, tapi masalahnya jam sudah menunjukan 12 malam. Dan Bellila pasti sudah tidur, Zega tidak ingin mengganggu waktu tidur adiknya.

Akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya menuju kamar yang berada tak jauh dari kamar Bellila. Baru beberapa langkah, Zega mendengar suara pintu terbuka. Dengan spontan Zega membalikan badan dan terlihat Bellila yang berdiri dengan pakaian tidur berwarna merah jambu. Gadis itu selalu terlihat cantik dalam keadaan apapun.

"Kakak pulang larut malam lagi"

Zega tersenyum kecil "Kenapa belum tidur?" Bukannya menjawab Zega malah mengalihkan topik seraya berjalan mendekati Bellila.

"Belli khawatir sama kakak, sampai tidak bisa tidur"

"Maaf tadi kakak terlalu sibuk hingga tidak ingat waktu" tangan Zega leluasa menyentuh wajah Bellila dan mengusap lembut pada pipi adiknya. Zega sangat bersyukur memiliki adik perempuan seperti Bellila, gadis itu sangat perhatian dan cerewet.

KINBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang