Part 15

1.5K 117 29
                                    

Hai semua

Selamat malam/pagi/sore

Aku terharu, ternyata masih ada yang nunggu cerita Kinbell 🥹

Terima kasih teman-teman atas perhatian kalian, aku berharap kalian terus bahagia dan sehat selalu. Aamiin 🙏

Kali ini aku up lebih cepet
Hehehe

Jangan lupa vote dan komen

Ig: nsall_

Happy reading 💕

▪︎▪︎▪︎



Setelah drama nangis-nangis di ruang keluarga, kini Bellila duduk diatas kasur dengan Erland yang memposisikan dirinya lebih rendah dihadapan Bellila seraya menggenggam kedua tangan Bellila.

"Sudah lebih tenang?" tanya Erland dengan lembut seraya menatap mata, hidung dan pipi yang memerah sehabis menangis.

Bellila mengangguk "Sudah," suaranya masih terdengar serak dan sedikit sesenggukan, karena lama menangis.

"Jadi bisa cerita ke kakak, kenapa Belli menangis?"

"Awalnya Belli hanya bercanda, untuk membalas kak Declan dengan cara menangis saat dimana kakak datang. Tapi saat kakak peluk Belli, rasanya malah semakin ingin menangis," ujar Bellila dengan wajah menunduk, entah kenapa tiba-tiba perasaannya tiba-tiba berubah sedih ketika Erland memeluknya.

Seakan tahu perasaan Bellila, Erland kembali memeluk Bellila. Hingga perempuan itu kembali menangis dalam pelukannya dan berbicara lirih "Bellila minta maaf, harusnya Belli tetap di sekolah, bukan malah ikut kak Kino pergi dan membuat semua orang khawatir. Belli minta maaf, belli minta maaf,"

Mendengar suara lirih dan tangis Bellila, membuat Erland dilanda rasa bersalah dan sedih, harusnya saat itu dia mendengarkan penjelasan adiknya bukan malah marah dan menghindar. Hanya karena merasa marah, tidak berguna, takut dan bersalah, Erland jadi mengabaikan Bellila hingga membuat perempuan itu terus menunggu dan menanti kehadirannya.

"Bukan kamu yang salah, tapi kakak. Kakak yang salah karena bertindak sebagai orang yang merasa paling benar, kakak yang salah karena terus menghindar dari kamu. Kakak minta maaf atas apa yang terjadi sama kamu, kakak marah sama diri kakak sendiri karena belum menjadi sosok kakak yang sempurna untuk kamu. Kakak marah karena disaat kamu ketakutan, kakak ngga ada disampingmu dan memelukmu. Kakak gagal menjaga kamu dan Ibu, kakak gagal menemukanmu lebih cepat, jika saja kakak bisa lebih cepat menemukanmu, kamu ngga akan mengalami masa terburuk dan mengalami trauma berat. Kakak gagal menjaga kamu dari rasa sakit akibat kebodohan kakak sendiri, kalau aja kakak sadar lebih cepat bahwa Anya jahat sama kamu, kamu mungkin ngga merasakan ketidakadilan, merasakan sakit hati, terluka dan kembali trauma. Kakak salah, kakak minta maaf, sayang. Tolong beri kakak kesempatan lagi untuk bisa menjaga kamu lebih lama, tolong tetap andalkan kakak dan terus disamping kakak Belli. Kakak sayang dan begitu mencintaimu, sayang!" bisik Erland dengan perasaan bersalah yang semakin menumpuk di hatinya, bahkan soal Rianzo yang masih terbaring lemah di rumah sakit.

Bellila menggeleng lirih "Bukan, bukan salah kakak. Apapun yang telah terjadi, semuanya sudah kehendak Tuhan. Tolong jangan salahkan diri kakak terus menerus, Belli akan selalu bahagia dan baik-baik aja, asal kakak bahagia dan selalu berada disamping Belli." Bellila mengecup pipi Erland cukup lama, lalu memandangi wajah Erland yang masih menangis.

KINBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang