🌹38🌹

6.8K 640 36
                                    

Extra part 6 sudah hadir di karyakarsa yaa

" Sayang!"

" Iya,"

Zara menoleh. Djati tampak terburu-buru sembari memasang dasi.

" Abang nggak sarapan ya. Hampir telat ini. Abang ada meeting pagi ini."

Zara mendekat. Ia mengambil alih pekerjaan Djati.

" Siapa tadi yang ngeyel. Udah di bangunin tapi nggak mau." Zara menyimpulkan dasi.

Djati meringis. " Habis ngantuk banget sayang. Nggak bisa melek mata nya," jawab Djati

Zara menggeleng. " Yaudah nanti  mau di antar makan siang nya?" tawar Zara membuat Djati menyunggingkan senyum.

" Mau banget. Beneran ya?"

" Iya,"

" Nanti di anterin sama Pak Budi aja ya!"

" Ngomong ngomong tentang Pak Budi. Baru masuk kerja?"

Zara menepuk nepuk lembut bagian dada Djati.

" Nggak. Udah lama. Kebetulan kemaren beliau sedang cuti."

" Oh begitu," angguk Zara paham.

" Udah rapi nih. Abang berangkat dulu ya. Takut nanti beneran telat."

" Iya. Abang hati-hati ya!"

" Iya Sayangku!" Zara menyalim tangan Djati. Sebalik nya Djati mengecup pelipis Zara dan ujung hidung nya.

Zara masih saja malu-malu. Djati terkekeh menatap Zara gemas. Andaikan Djati tidak di kejar waktu. Ia pasti akan dengan senang hati menggoda Zara lebih lama.

Setelah mengantar Djati ke depan. Zara berbalik menuju dapur. Di sana ada Bibi yang sedang bersih-bersih.

" Di kulkas masih ada bahan masak Bi?"

Zara bertanya sambil berjalan ke arah kulkas dan membuka nya.

Ia melihat isi kulkas. Cuma ada Ayam. Sama brokoli. Telor, terong.

" Non mau masak apa?"

" Masak simple aja, Bi. Kayak nya kita harus belanja lagi nih.  Sudah banyak yang habis. Harus di isi lagi kulkas nya."

" Iya, Non. Kemaren Bibi nggak sempat ke pasar Non."

" Nggak Papa Bi. Saya rencana nya hari ini mau masak makan siang buat Tuan sekalian ke kantor nya juga nanti. Nggak papa kan kalau bibi aja yang ke pasar hari ini?"

" Oh nggak Papa, Non. Nggak masalah. Biasa nya kalau Non nggak ada juga Bibi sendirian."

Zara mengangguk. " Oke. Aku catat apa yang mau di beli ya, Bi. Boleh minta tolong ambilkan buku sama pena Bi!"

" Baik, Non. Tunggu sebentar, Bibi ambil dulu."

Bibi segera beranjak menuju lemari dapur. Zara segera mengeluarkan bahan yang akan di masak nya dan di taruh di meja.

" Ini, Non!"

" Terima kasih, Bi." Zara duduk dan mulai menulis satu per satu mulai dari perdagingan, sayuran, perbumbuan, perbuahan dan yang lain nya.

" Apalagi ya, Bi. Saya ingat nya cuma ini nih."

" Itu non stok sabun cuci piring habis Non."

" Oh oke. Terus ada lagi, Bi?"

" Sama ikan kering Non. Tuan suka macam-macam ikan kering!"

" Yaudah, kalau gitu Bibi beli aja nanti ya."

Goresan lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang