🌹49🌹

5.3K 428 20
                                    

Selamat pagi teman-teman semuaa. Informasi terbaru nih GORESAN LUKA sudah ada PDF nya ya gaes.

Harga 60k gaess..murce yaa..
Buruan yang mau. Wa 085271367230. Waktu terbatas!!!

Promo 250k dapat 11 judul termasuk goresan luka.
Promo 150k dapat 5 judul termasuk goresan luka
Promo 100k dapat 3 judul termasuk goresan luka

Gercep ya. Promo tidak selalu ada.


" Terima kasih, Nak. Kamu sudah mengizinkan Papa sama Mama ikut terlibat dalam mengurus resepsi pernikahan kami sama Mas Djati. Mama bahagia sekali."

Reana menggenggam tangan Zara dengan penuh haru.

" Mama tidak perlu berterima kasih. Bukankah sudah tugas orang tua untuk melakukan nya?"

Reana tersenyum sembari mengangguk cepat. Bibir nya melengkung lebar. " Mama tetap mau mengucapkan nya. Mama sangat senang, Nak."

Zara tersenyum. Ia memeluk tubuh Reana. " Aku ikut senang kalau Mama senang,"

Reana cepat sadar dari raut wajah terpaku nya. Ia di peluk oleh Anzara untuk pertama kali nya setelah sekian tahun berlalu.

Kapan mereka terakhir berpelukan seperti ini. Dengan hati yang damai dan lepas.

Reana balas memeluk tubuh Zara. " Anak Mama. Anak Mama kembali!" Gumam Reana berulang. Air mata nya sudah tidak tertahan lagi. Ia terisak senang.

Zara tersenyum lepas. Ia merasakan hati nya lapang. Tidak ada beban lagi.

"Ya. Aku kembali, Ma." balas Zara semakin membuat tangis Reana pecah.

Ia sudah lama menantikan ini. Sedikit beban nya sudah berkurang. Akhirnya anak nya kembali ke dalam pelukan nya. Akhirnya Anzara pulang ke pelukan nya.

Zara melepas pelukan mereka. Ia tatap perempuan yang melahirkan nya dengan senyum haru. Mata nya berkaca-kaca. Ia berusaha untuk tidak menangis.

Anzara menghapus air mata yang membasahi pipi Reana. " Mama jangan menangis lagi. Nanti cantik nya hilang," Goda Anzara. Reana tersedak oleh tawa nya sendiri.

" Ini tangis bahagia, Sayang. Mama sudah lama menantikan hari ini. Terima kasih sudah memaafkan Mama. Terima kasih sudah mau kembali, Nak."

Zara mengangguk. Ia cepat-cepat menghapus air mata nya yang mulai keluar.

" Papa boleh ikut?"

Anzara dan Reana langsung menatap Marganda yang sudah berdiri di hadapan mereka.

Reana dan Anzara saling bertatapan. Anzara menarik sudut bibir nya mengangguk. Tidak menunggu lama Marganda segera memeluk anak dan istri nya.

Suasana haru itu tidak bisa lagi di elakkan. Tangis Reana kembali pecah. Anzara juga tidak menahan lagi. Ia membebaskan air mata nya luruh bersamaan rasa yang selama ini selalu membelenggu diri nya.

Anzara terisak. Marganda memeluk erat kedua nya. Ia tidak bisa mengucapkan kalimat atau kata-kata seperti istri nya barusan. Namun percayalah hati nya saat ini sangat diliputi oleh kegembiraan.

" Papa," bisik Anzara Lirih tersendat karena isakan nya.

" Iya, Nak. Ini Papa. Anak Papa." Marganda mencium kepala anak nya.

Suara Marganda terdengar bergetar. Ia tidak akan pernah melupakan hari ini. Dimana Anzara kembali ke keluarga nya. Anzara akan melengkapi kebahagian keluarga nya. Banyak hikmah dan pelajaran yang di ambil Marganda dari kesalahan yang telah pernah di lakukan nya.

*****

Zara sedang berhadapan dengan Zia. Ia tidak sengaja melihat Zia yang menangis seusai mengakhiri telpon nya.

Goresan lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang