Are You A Sasaeng? #2

644 72 11
                                    

Suga BTS tertangkap kamera tengah merokok di sebuah club malam bersama beberapa temannya. Ini mengejutkan. Mengingat fakta bahwa salah satu member BTS ini berjanji untuk tidak merokok lagi pada para fansnya.

Sambil meminum sisa Soju di botol, aku tersenyum puas selepas membaca sebuah Artikel yang baru saja dirilis pagi ini. Sebuah foto dan rekaman singkat lelaki putih pucat yang tengah menikmati malam bersama beberapa teman serta minuman keras dan rokok di sebuah club malam terkenal di perbatasan kota Itaewon itu membuahkanku uang dua puluh juta won dalam waktu singkat.

Beberapa artikel panas telah terbit dengan begitu cepat dalam dua minggu terakhir. Sebelum ini, aku juga telah membocorkan beberapa draft lagu yang dia buat. Beberapa nomer ponsel, alamat Apartemen serta sejumlah tempat yang sering dia kunjungi.

Aku terdengar jahat dan sangat keterlaluan. Tapi hidup perlu uang. Kau mengerti maksudku kan?

Hidupku menjadi lebih baik setelah kuterima tawaran dari Tuan Nam Hyo Seok. Dibandingkan bekerja paruh waktu di sebuah restoran cepat saji. Membuang keringat dengan upah tak sepadan membuatku benar-benar muak. Menjalin kerjasama dengan lelaki pemilik sebuah Media Entertainment besar di korea itu membuatku ada di posisi yang cukup menguntungkan.

Dari asrama kecil yang hanya muat kamar dan satu kamar mandi yang digabung dengan Toilet, menjadi sebuah apartemen cukup mewah dengan keamanan ketat. Kudapatkan semua itu hanya bermodalkan beberapa foto, rekaman suara serta video. Dan tentu saja sebuah flashdisk.

Setiap berita yang dia terbitkan memicu gelombang konflik antar para fans. Namun mendatangkan pundi-pundi uang yang tak sedikit untuknya.

Terdengar menjengkelkan namun beginilah keadaan pasar industri di Korea. Setiap hal bersifat privasi adalah berita penting yang harus dipublikasi.

Informasi seperti itulah yang dicari-cari para fans. Meskipun hal itu akan sangat menganggu Idola mereka. Tapi aku tak peduli.

Akan kudapatkan uang, dan itu saja. Akan kulakukan pekerjaan ini dengan senang hati.

Ponselku berdering. Begitu melihat nama yang tertera, aku menerimanya. "Yeoboseo?"

"Di mana kau gadis mata-mata?" Di seberang telpon, temanku Ji An tampak hiperbola. "Kau tau apa yang kutemukan di sini?"  Suaranya sayup-sayup kudengar.  Keriuhan di sekitarnya menenggelamkan suara gadis itu.

"Apa? Katakan!" kataku padanya.

"Aku melihat pria yang kau incar sedang berada di sini." jawabnya. Jelas aku tau siapa yang dia maksud. Aku dan Ji An memang bersahabat sejak lama. Gadis berdarah Busan itu juga melakoni pekerjaan yang sama. Bedanya, dia hanya menjual informasi khusus secara pribadi pada para fans dibandingkan dengan Media. Dia bilang, tak mau ambil resiko besar.

"Dia di sini." Kudengar dia mengulangi kalimatnya. "Bersama seorang gadis!"

Tanpa menunggu aba-aba kumatikan panggilan lalu meraih jaket besar dengan masker dan kamera kecil. Tak lupa dengan kunci mobil lalu membanting pintu Apartemen dengan keras.

Di gerbang keluar sebuah pesan berisi lokasi Maps dari Ji An membuatku menyeringai puas.

Mari kita lihat, apakah uang dua puluh juta won akan menjadi milikku lagi malam ini?

🍊

Dalam keriuhan dan desakan manusia yang memenuhi sebuah pameran, aku berusaha mencapai titik yang dikirimkan oleh Ji An. Begitu sampai, kulihat tempatnya memang sedikit jauh dari keramaian. Berada di sebuah taman yang tampak sepi karna orang-orang lebih tertarik dengan pameran di ujung persimpangan dekat dengan sungai Han.

Aku terus berjalan, kamera yang telah menyala kuselipkan pada kantong jaket kain berwarna hitam yang sengaja kuberi lubang kecil.

Bak menang lotre, jelas kulihat punggung tegap seseorang tengah duduk bersama seorang gadis. Di deretan kursi besi panjang yang langsung menghadap pada pemandangan jembatan sungai Han. Keduanya memakai mantel tebal, topi dan juga masker. Beberapa kali dia melihat ke kiri dan ke kanan. Geraknya jelas menandakan kegelisahan.

Bagi sebagian orang mungkin mustahil untuk mengenalinya. Tapi bagiku, setiap orang memiliki ciri tersendiri. Tak terkecuali dia, Min Yoongi.

Mata sipit dengan aksen tajam. Terlihat teduh namun penuh keseriusan.

Aku berjalan mendekat. Duduk di kursi lain dengan jarak yang cukup dekat. Beberapa kali kuambil gambar dan rekamannya menggunakan Bluetooth system yang tersambung dengan kamera.

Di tempatku, bisa kudengar banyak hal yang mereka bicarakan. Berlagak tak peduli, aku terus memainkan ponsel dengan headset yang terpasang. Padahal itu hanya alibi.

"Katakan sesuatu, Aku harus kembali sebelum jam sembilan." Pria yang hanya terlihat bagian mata itu berucap dengan suara beratnya.

"Aku menyukaimu, Min Yoongi." Gadis di sebelahnya buka suara. Terdengar bergetar lalu terdengar isakan tangis.

Tangan putih pucat itu meraih punggungnya, mengusap pelan lalu memeluknya. Momen apik yang harus kuabadikan.

"Aku juga mencintaimu."

Itulah kalimat yang kudengar begitu jelas.

Dan selesai. Kudapatkan apa yang kumau. Setelahnya, aku melenggang pergi dengan senyum merekah.

Ketika memasuki mobil, kucari kontak Tuan Nam dan menelponnya. Panggilan langsung tersambung di dering pertama. "Hallo Tuan! Siapkan dua puluh juta won malam ini. Kita bertemu di tempat biasa. Aku ada sesuatu untukmu." seruku dengan senyum simpul.

Swipe to the next part! >>

Ini si Gadis Mata-mata! Hebat urusan Hacker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini si Gadis Mata-mata! Hebat urusan Hacker. Mantan Anggota JapanCyber. Jangan fokus ke mukanya ya! Sudah kubilang gak ada cast khusus untuk cast cewek di cerita ini. Sesuai imajinasi kalian aja. Ini cuman ilustrasi aja. Part demi part akan terkuak kok data pribadi Gadis Mata-mata ini. Siapa namanya, kenapa milih kerja jadi Paparazi, Sasaeng or something like that... So, stay tune aja.

🍊

Kalo suka sama ceritanya jangan lupa like dong!
Spam Next juga biar rame!

Are You A Sasaeng?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang