BABY || 15

10.4K 662 0
                                    

♥️♥️♥️anyeonghaseyo♥️♥️♥️

Kali ini tolong Haechan. Tolong keluarkan dia dari Jeno yang senantiasa memeluknya yang menelantarkan Jisung untuk mengoceh dan bermain sendirian dibawah sofa.

Dua orang itu, ah, tepatnya Jeno yang memeluk erat Haechan yang masih meronta meminta lepas dari pelukan itu.

"Phaaa phass nyukkk mhaaa..... nyonyoooo....."

"No! Mama Haechan punya Papa Jeno," kata Jeno yang semakin memeluk Haechan.

"Hueee..... nyoo phaaa..... jijiji nyukkk ghaagagaa....." Jisung merentangkan tangannya dihadapan Haechan.

"Nggak boleh. Kamu bau pesing. Tadi kamu kan ngompol, belum mandi," goda Jeno.

"Ddhaadaadaadhaa..... jii dhaaa nddiii....."

"Boong."

"Mhaamaamhaaaa, phhaaa khaalll....."

Haechan memilih diam. Jeno dan Jisung jika digabungkan ya seperti ini. Ribut masalah Haechan. Hadeuhhh.

Jisung lalu merangkak mendekati Haechan yang langsung disambut Haechan dengan digendongnya yang membuat Jeno berdecak.

"Bocil juga, ikut-ikutan."

"Wleee....." Jisung menjulurkan lidahnya yang membuat mereka terkejut. Banyak juga kemajuan anak itu.

"Eh, Ji, nggak boleh gitu sama Papa. Mau Mama potong lidahnya?"

Jisung hanya menatap Haechan dengan mata indahnya yang sedih. "Mhaaapp"

"Nggak. Mama nggak marah kok. Cuma Jisung nggak boleh gitu lagi ya sama Papa. Nggak baik."

Haechan langsung memeluk Jisung dan anak itu juga memeluknya erat. Haechan mengusap lembut kepala Jisung. Ternyata rasa sayang Haechan pada anak ini semakin dalam. Lantas bagaimana jika ada yang mencari bayi kecil ini? Apa Haechan harus mengurung Jisung diapart agar tidak ada satupun yang bisa menjangkau anak itu?

Jeno yang melihat perubahan diwajah Haechan lalu mengelus kepala Haechan dan bertanya, "Kenapa hmm?"

"Mas....,"

"Iya?"

"Kalau seandainya ada yang mencari Jisung gimana?"

"Emang kenapa?"

"Aku nggak mau pisah sama Jisung Mas."

Jeno lalu meraih kepala Haechan agar bersandar dibahunya, dan Jeno bisa mengusap lembut pipi Haechan. Ia bisa merasakan hal itu.

"Kalau seandainya dia Mamanya, kamu harus kasih dong Chan. Bagaimanapun juga dia yang lebih berhak atas Jisung kan?"

"Tapi kalau aku maunya Jisung sama aku aja gimana? Nggak mau ngasih Jisung sama yang lain meskipun itu ibunya?"

"Egois Channn. Jangan."

"Dan semoga tuhan tidak mempertemukan Jisung dengan ibunya.

"Buat aja sama aku biar dapat Little Jisung lagi."

"Ogah! Males."

"Kalau nggak males berarti bisa dong?"

"Gampar nih?!" Haechan kembali mengangkat tangannya hendak menggeolak Jeno tapi malah membuat laki-laki itu tersenyum hingga eyes smilenya terlihat sangat jelas.

Ketika itu juga, terdengar suara bel yang membuat Haechan mengerutkan keningnya. Ia langsung menatap jam dindingnya yang baru menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan siapa yang bertamu pagi-pagi sekali? Dan Haechan juga tidak ada jadwal bertemu dengan seseorang, lantas siapa yang datang?

BABY || NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang