BABY || 14

13.8K 878 2
                                        

♥️♥️♥️lanjut lah bacanya♥️♥️♥️

Sejak Haechan pulang, yang dilakukan Jeno hanyalah memeluk Haechan yang sedang tiduran diranjang. Dia mendusel-dusel Haechan yang sudah menampilkan wajah marahnya. Tapi Haechan tidak bisa marah, karna Jeno akan langsung menjauh dari Haechan dan diam seribu bahasa.

Apa Haechan pernah? Ya, Haechan tadi melakukannya. Dia menyuruh Jeno minggir karna Haechan tadi pas masuk kamar Jeno langsung menariknya ke atas ranjang dan memeluknya.

"Minggir atuh Mas! Gue gerah. Gue masih keringetan ini!"

Dan dengan spontannya, Jeno melepas pelukan itu dan menggeser tubuhnya hingga ketepi ranjang. Dan tidur dengan posisi membelakangi Haechan.

"Mas?"

Tidak ada jawaban dari panggilan Haechan. Bahkan, waktu Haechan memegang pundaknya, laki-laki itu malah menggoyangkannya agar tidak menyentuhnya lagi.

Sekarang Haechan bingung, ini yang submissive nya siapa coba? Haechan atau Jeno? Kenapa laki-laki yang beraura dominan itu malah bersikap seperti submissive?

Dan akhirnya Haechan merengkuh paksa tubuh Jeno untuk dipeluknya. Haechan menyelipkan lengannya dibawah kepala Jeno yang memeluknya tanpa henti.

Dan juga jangan tanya dimana Jisung. Anak itu sudah Jeno usir. Dia ditidurkan dibawah dengan hanya alas karpet bulu disana juga bantal dan guling disamping tubuh anak itu.

"Gue nggak bakal ilang, percaya deh. Nggak bakal gue tinggal elo nya," ucap Haechan yang tidak didengar oleh Jeno. Laki-laki itu malah masih menghirup aroma yang keluar dari tubuh Haechan.

"Chan, kenapa lo wangi banget sih?"

"Kenapa? Mau wangi tubuh gue?"

"Tubuh lo aja sini gue mau."

"Mas!" teriak Haechan, sembari mendorong tubuh Jeno minggir. "Mesum."

"Bercanda Babe." Jeno kembali mendusel Haechan. "Pokoknya gue mau kek gini sampai besok pagi."

"Dih, manja banget."

"Cuma sama lo."

"Karina?"

Jeno melirik Haechan sekilas. "Gue nggak pernah kayak gini ke dia."

"Lah? Terus Mas pacaran lima tahun ngapain aja sama Karina?"

Jeno menggelengkan kepalanya. "Nggak tau. Gue pacaran sama dia jarang ketemuan. Gue selalu disuruh fokus ke bisnis Papa. Sampai pada akhirnya Mark datang dan buat Karina nyaman, terus dia ninggalin gue."

"Terus kenapa pas ketemu gue, Mas milih fokus ke gue sama Jisung daripada ke bisnis Papa nya Mas? Bukannya gue ge-er, tapi bener kan begitu?"

Jeno membenarkan posisinya di dada Haechan, dengan tangan melingar diperut Haechan.

"Nggak tau juga kenapa gue lebih mentingin kalian daripada Papa gue. Tapi terpenting, gue seneng kalau kumpul sama kalian."

"Uhhhh, big baby gue....." Haechan mengusap kepala Jeno gemas.

"Your husband, atau your boyfriend?"

"Your enemy!" cetus Haechan. "Dah-udah, tidur Mas. Udah malem, nggak usah ngoceh aja." Haechan pelan-pelan kembali mengusap kepala Jeno.

"Good night, Babe."

"Night juga, Mas."

Jeno lalu menarik sebelah tangan Haechan, lalu dibawanya untuk diciumnya punggung tangan itu. Lalu melingkarkan tangan Haechan ditubuhnya.

BABY || NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang