BABY || 2

19K 1.2K 8
                                    

♥️♥️♥️senyamat membacaaa teman♥️♥️♥️

Haechan terjaga pukul dua pagi karna bayinya tiba-tiba terbangun dan menangis. Ia lupa untuk membeli susu tadi saat melewati Indomaret karna ketiduran. Dan sekarang, ia bingung ketika bayinya nangis begini, Haechan harus bagaimana?

"Huweee..... Mmhaamhaaa...... ccuuuu..... huweeee."

"Stt, stt, aegii, aegiii diam donggg....."

Haechan semakin bingun kala tangisan itu semakin kencang terdengar. Dan yang dilakukan Haechan adalah mempuk-puk pantat itu dan mengelus dahi juga pipi gembil balita itu.

"Udah ya Nakkk, diam yaaaa....."

"Mmaammaaa..... Pppaaaa...... nnaanaaa....."

"Ngomong apa sih kamu hmm?" tanya Haechan yang menggoyangkan gendongannya. "Tidur ya, ini masih jam dua pagi. Besok Mamamu ini juga masih harus kerja. Tidur yaaa....."

"Ccuuuccuuu..... Mmmaaaa....."

"Susu?"

"Ccuuuu....."

Haechan sudah buntu. Masa Haechan harus memberikan asetnya untuk menyumpal mulut bayi ini. Lagian emang bisa aset Haechan mengeluarkan asi?

Haechan menghela nafasnya. Sepertinya memang harus dicoba sebelum tangisan anak itu semakin keras dan Haechan dilabrak oleh tetangga apartemennya.

Haechan mengambil posisi duduk ternyaman. Ia mulai membuka bajunya dan mendekatkan mulut si bayi dengan asetnya. Dan langsunglah, dia menyesap puting Haechan dengan keras yang membuat Haechan geli sendiri tapi ia tahan demi anak itu.

Haechan meringis ngilu saat tidak sengaja puting itu ditekan dengan gusi sang bayi. Tapi yang membuat Haechan aneh, anak itu diam.

Lambat laut, sesapan itu terlepas bersamaan dengan anak itu yang kembali terlelap.

Haechan menghela nafasnya panjang. Perlahan ia kembali menidurkan bayinya dan segera melihat apa yang terjadi dengan asetnya.

Tidak terjadi apa-apa. Hanya saja, puting itu sedikit memerah dan sakit. Haechan harus segera membelikan anak itu susu atau asetnya akan sakit seperti sekarang.

Haechan segera ikut tidur disamping bayinya agar esok pagi ia bisa kembali beraktifitas.

🐶🐻

Pagi ini Jeno sengaja mampir ke apartemen Haechan untuk melihat keadaan bayi itu dan juga Haechan yang ia beri beban, karna ulahnya.

Kenapa Jeno harus turun kemarin saat ia mendengar anak kecil menangis? Kan begini jadinya.

Jeno sudah sampai didepan pintu apart Haechan. Ia lalu menekan bel, dan tak lama kemudian pintu itu terbuka dan menampilkan Haechan yang menggendong bayi itu.

"Lo kayak kurang tidur," kata Jeno sembari masuk dan mengunci pintunya.

"Emang," jawab Haechan. "Semalem anak Mas tuh bangun terus nangis. Bukan sekali doang. Berkali-kali sampai saya stressss."

"Kan gue udah bilang, kasih aja ke panti---"

"Jangan. Kasihan Mass," tolak Haechan.

"Tuh, lo aja nggak mau. Lantas ngapain lo ngeluh ke gue?"

Haechan malah berdesis sebal. "Pagi ini Mas jaga dia. Saya harus ngurus kafe."

"Lahhhh, gue juga harus ngantor pagi ini," kata Jeno.

"Terus dia?"

"Lo bawa aja dia ke kafe," saran Jeno. "Kalau gue bawa, takutnya guenya emosi ntar gue banting malah dianya," ujar Jeno yang pengen sekali disentil ginjalnya oleh Haechan.

BABY || NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang