BABY || 5

17K 1.1K 21
                                    

♥️♥️♥️lanjut baca deh, let gooo♥️♥️♥️

"Kenapa wajah Mas besengut gitu? Sakit?" tanya Haechan saat mereka duduk didepan swalayan. Karna jujur, menggendong Jisung terlalu lama membuat badannya capek. Dan sekalian ia akan bertanya pada Jeno yang mendadak diam.

"Nggak papa."

"Habis ketemu Kak Mark, kenapa jadi gitu? Kakak saya ada salah besar ya sama Mas?"

"Lo tau, tunangan Kakak lo itu pacar gue."

"Karina?"

Jeno mengangguk. "Gue udah pacaran sama dia lima tahun. Tapi kucuk-kucuk-kucuk, Kakak lo datang dan mereka bilang bakal tunangan. Gimana gue nggak sakit Chan."

"Sayang banget ya Mas sama Karina?"

"Jelaslah. Tapi mustahil juga buat gue balik sama dia. Karna mereka bentar lagi mau nikah juga kan?"

Haechan tau perasaan Jeno. Bahkan Haechan pernah diposisi itu. Ditinggal nikah oleh mantannya.

"Sabar ya."

"Mhaaa..... nyoonnn...... nyoonnn mhaaa...." Jisung menunjuk balon yang ada ditepi jalan dekat banner swalayan itu.

Haechan menatap balon itu dan tau maksud Jisung. Makalah Haechan segera berdiri, namun Jeno menghalanginya.

"Duduk aja, gue aja yang kesana. Kasihan lo udah capek gendong Jisung, masa mau jalan kesana juga."

Jeno langsung beranjak pergi, dan membelikan balon untuk Jisung.

"Papa Jeno baik ya?"

"Nyanyanyanya...... enggg..... nyoonnn....." Jisung tak henti-hentinya mengoceh senang.

Jeno lalu kembali dengan balon bentuk beruang ditangannya. Ia langsung menggenggamkannya pada tangan Jisung.

"Beruangnya kaya Mama Echan ya?" kekeh Jeno yang langsung ditatap tajam oleh Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beruangnya kaya Mama Echan ya?" kekeh Jeno yang langsung ditatap tajam oleh Haechan.

".....Lucunya maksud gue."

Heachan langsung tersenyum pada Jeno. "Ohhhh, jadi saya lucu-lucu imut menggemaskan ya Mas?" goda Haechan yang jelas hal itu membuat Jeno terpesona setelah sekian lama ia tidak melihat senyum laki-laki itu.

"Nyoonnn..... mhaaaa......" Jisung memegang pipi Haechan.

"Oh, kayak pipi Mama? Emanggg, pipi Mama kan gembung."

Haechan refleks menabok lengan Jeno. "Awas lo."

"Huweee.... Mama jahat Ji, masa Papa di pukul. Huweeee....."

"Huweee..... nyonyonyooo mhaaa..... nyooo....." Jisung menangis beneran karna ulah Jeno yang tangisan.

"Eoh, anak Mama jangan nangis dong. Papa cuma bercanda itu...." Haechan berusaha mempuk-puk Jisung agar diam.

BABY || NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang